(15) Tentang Rasa

31.8K 1.9K 79
                                    

Sebelumnya aku mau ucapin terimakasih buat kalian yang udah mau baca, udah mau koment cerita ku. Terimakasih untuk 5k nya😊 tanpa kalian ceritaku nggak akan ramai seperti ini.

Untuk kalian yang suka sama cerita absurdku ini aku berharap banget kalian mau koment. Itu yang selalu jadi semangat aku buat lanjutin cerita ini.

Semoga bermanfaat!

------

Author

Zayn keluar kamar mandi dengan langkah gontai menuju lemari dengan handuk yang ia lilitkan  dipinggangnya. Ia melihat pakaian yang telah disiapkan Larissa di atas ranjang.

Kemeja berwarna biru muda serta dasi yang senada dengan warna kemeja adalah pakaian yang sangat jarang Zayn kenakan semasa lajang.
Zayn memakai pakaiannya, beberapa menit kemudian Larissa membuka pintu kamar dengan membawa setumpuk buku.

"Sudah berapa kali ku bilang Rissa, jangan bawa benda yang berat. Kamu bisa bilang padaku untuk membawakannya." ucap Zayn mengambil buku-buku dari tangan Larissa.

"Cuma 5 buku kok mas, nggak berat."

"5 buku kalau tipis ya nggak berat. Kamu nggak lihat setebal apa buku yang kamu bawa." tegas Zayn menaruh buku-buku Larissa di meja.

Larissa tersenyum tulus lalu mendekat ke arah Zayn, merapihkan pakaian Zayn dan memakaikan dasi ke kerahnya. 

"Kenapa milih kemeja ini?" tanya Zayn pada Larissa yang fokus memakaikan dasi.

"Aku suka warna biru mas, jadi aku pilih kemeja ini untuk mas."

"Jadi kamu hanya suka dengan warna kemejanya? tidak dengan orang yang memakainya?" tanya Zayn kembali, sengaja menggoda Larissa.

Larissa tersenyum tidak berani menatap Zayn, ia terus menunduk seraya menutupi wajah blushingnya.

"Setelah pulang kantor, aku ingin berbicara banyak padamu."

Larissa mengangguk sekilas lalu tangannya di genggam oleh Zayn  mengajaknya keluar kamar.

"Aku ingin sarapan."

------

"Saya kira cukup sampai disini meeting yang kita adakan, semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar." ucap Zayn mengakhiri meeting.

Kemudian, semua orang yang berada di ruang meeting itu berdiri. Menyalami setiap partner-partner kerja. Juno yang sedari tadi menekuk wajahnya pun ikut menyalami klientnya dengan terpaksa.

"Saya minta usulan saya dipakai dalam kerja sama kita pak." ucap pak Jaya pemilik perusahaan JayaTama yang bekerja sama dengan perusahaan Zayn.

"Akan saya usahakan." Zayn tersenyum tipis, dibalas anggukkan oleh pak Jaya sambil berjalan pergi meninggalkan ruangan.

Kini, di dalam ruangan hanya ada Zayn dan Juno yang juga ingin keluar.

Kekasih Surga [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang