6 - Pangeran

69 6 0
                                    

Jangan pernah berpikir untuk melupakan. Jangan pernah belajar untuk berdusta. Jangan pernah melakukan kepergian. Tapi setidaknya, berpikir untuk saling membahagiakan, belajar untuk selalu merindukan, dan melakukan untuk menciptakan sebuah kenangan.

:)

Mungkin hari senin identik dengan hari terbenci yang ditetapkan oleh para siswa/i di masa sekolah.

Senin dimana semua warga sekolah berdiri dan hormat kepada bendera merah putih sebagai tanda penghargaan terhadap para pahlawan terdahulu.

Begitu juga yang terjadi saat ini, para siswa/i SMA Model melakukan kegiatan rutinitas itu. Semua fokus terhadap apa yang disampaikan pemimpin upacara disela-sela amanatnya.

" Kemarin gue liat live Putri. Dia ngedate sama Pangeran loh " bisik cewek bertubuh langsing itu. Barisannya tidak jauh dengan posisi Putri saat ini.

" Iya, gue juga liat. Dia nge-live in Pangeran yang sedang nyanyi " sahut temannya lagi. Kali ini cewek yang menyahut memakai kacamata.

" Romantis banget gue liat nya. Tapi gimana nasib Karin? " ucap Salah satu cewek di barisan itu. Begitulah kids jaman now, kapanpun itu pasti akan bergosip. Termasuk sekarang. Upacara yang harusnya khidmat menjadi pasar terong dekat rumah gue:)

" Gue sih lebih dukungin Putri dibandingkan Karin. Karin sih cabe rumah tangga. Kalau Putri cabe hotel " celetuk kembali cewek bertubuh langsing itu.

" Put, mereka lagi nyeritain elo " bisik Gezz yang berada dibelakangnya. Putri mengangguk " Iya gue tau "

" Lo nggak papa nih " ujar Gezz kembali sambil menyenggol pelan tangan Putri.

" Nggak papa kenapa? " tanya Putri. Ia kini menghadap Gezz sepenuhnya.

" Lo tau kan, perbuatan lo yang kemarin menimbulkan bencana buat lo? " tanya Gezz yang lebih tepatnya menyindir atas perlakuan Putri kemarin.

Putri menghembuskan nafasnya pelan. " Iya gue tau kok "

" Gue harap lo tetap struggle " ucap Gezz memberi semangat kepada Putri. Perasaannya tidak mendukung. Ia tau, bahwa akan ada bencana setelah ini. Dan Putri juga tau, akibat dari perbuatannya. Semoga saja takdir sedang memihak.

******

Pangeran melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas yang didominasi oleh orang bureng.

Ketika Pangeran masuk, semua teman kelasnya itu memberi tatapan sinis serta tidak suka.

Ada juga sebagian membicarakannya. Pangeran tidak peduli semua itu, ia hanya tetap jalan menuju bangkunya.

LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang