LIVE

1 - Putri

Berhenti menyakiti. Sebelum aku benar-benar muak.

:)

Alunan dentuman musik menggelegar di kafe yang bercorak ala kota Paris.

Suara ketikan keyboard terdengar di meja nomor 5. Cewek di depannya sangat bosan melihat perilaku orang itu. Sejak 2 jam lalu, Pangeran disibukkan dengan proposal kegiatan yang akan ia ajukan. Pangeran merupakan Ketua Osis disekolahnya.

Putri yang jengah menatap Pangeran mulai beralih menatap handphonenya. Ia sebenarnya lebih suka bergabung dengan teman-temannya, dibandingkan harus menemani Pangeran yang selalu cuek dan lebih memprioritaskan pekerjaan lain.

Namun apa daya, semua kemauan Pangeran harus diikuti olehnya. Atau tidak, Putri harus berujung dengan sebuah luka.

Muncul ide di kepala Putri. Ia langsung saja membuka aplikasi instagram miliknya. Melakukan siaran langsung, dengan objek Pangeran yang sibuk dengan urusannya.

Putri senyum sendiri melihat banyaknya orang yang menonton Live nya itu. Bahkan komentarnya juga sangat ramai.

Itu Pangeran lagi apa?

Pangeran kok tambah ganteng sih?

Iri deh gua sama kak Putri. Tiap hari ngedate sama kak Pangeran.

Sampaikan salamku pada pangerankuuu.....

Oh God? Pangeran buat aku aja yah....

Nanti bakalan putus kok....

Pangeran seperti muka pangeran :)

Komentar terakhir membuat Putri tertawa terbahak-bahak. Otomatis Pangeran langsung mengernyit kebingunan.

Tersadar apa yang dilakukan Putri, Pangeran langsung merampas handphone milik Putri dengan kasar dan mengakhiri siaran langsung itu.

Putri kaget bukan main. Kenapa Pangeran selalu saja kasar kepadanya? Ia spontan mengusap pelan punggung tangannya.

" Kamu apa-apaan sih? Aku sudah bilang kan, kalau aku tidak suka di paparazi kayak tadi! " kesal Pangeran kepada Putri. Matanya melotot tidak suka kepada apa yang diperbuat pacarnya itu.

" Kamu yang kenapa? Apa salahnya coba kalau aku paparazi kamu seperti tadi? " Putri tak kalah kesalnya. Emosinya pun saat ini mencapai level berbahaya.

Pangeran menghela nafas kasar. Tidak ada alasan khusus atas pertanyaan dari Putri. Ia berpikir bahwa parasnya ini hanya untuk orang yang ia sayangi. Dan itu adalah Putri.