Seperti senja, indah dipandang, tapi hanya sementara, lalu menghilang.
👑👑👑
Suara kicau burung terdengar indah, hawa sejuk serta kabut dingin masih begitu menyegarkan.
Matahari belum nampak, begitu pun yang terdengar suara kokokan ayam.
Subuh, para peserta dari sekolah Model baru saja pulang dari masjid untuk menunaikan kewajibannya.
Mereka satu per satu memasuki kamar, membersihkan diri lalu bersiap-siap untuk sarapan.
" Put, lo ngga mau sarapan, kata panitia makanannya sudah jadi " panggil Moara, yang di panggil hanya menggelengkan kepala.
Moara berdecak pinggang, menghembuskan nafasnya pelan. Sejak tadi malam, Putri tidak mengeluarkan suaranya. Ia hanya menggelengkan kepalanya, mengangguk, ataupun tersenyum. Kan aneh.
" Lo kenapa sih Put? " Moara menghampiri Putri yang masih duduk di atas ranjang, memeluk lengannya lalu memainkannya layaknya seperti anak kecil meminta uang ke ibunya.
Lagi-lagi Putri hanya menggeleng. Moara nyerah, cewek itu memanyunkan mulutnya, tanda dirinya sedang kesal kepada Putri.
Moara bangkit dari ranjang itu " Ok kalau gitu gue ke bawah yah, perut gue sudah lapar hehehe "
Putri mengiyakannya. Moara menuju ke pintu kamarnya lalu membuka dan menutupnya kembali. Tinggal lah Putri sendirian.
Moara melangkahkan kakinya dengan tidak sabaran, ia baru saja sampai di anak tangga pertama, mulutnya menganga tidak percaya.
" Wahhhhh " kagum Moara, matanya berbinar, ia tidak percaya sarapan pagi ini benar-benar porsi yang sangat besar.
Bisa disebut seperti pesta pernikahan.
Moara tidak berpikir dua kali, pokoknya perut kecilnya itu harus kenyang saat ini.
" Putri nyesal tidak ikut " kata Moara lalu berlari ke tempat pengambilan makanan.
Pangeran tersenyum melihat para peserta bisa menikmati sarapan yang telah disediakan osis sebagai penanggung jawab kegiatan itu.
" Beb, makan yuk " ajak Karin menghampiri Pangeran lalu mengalungkan lengannya di lengan milik Pangeran.
Pangeran perlahan-lahan melepaskan genggaman itu.
" Duluan aja " singkatnya. Sejujurnya ia masih sebal dengan Karin, perbuatannya tadi malam membuatnya marah tapi harus ia pendam.
Karin mencibir " sekali aja, makan sama gue " cewek itu kemudian mengayungkan tangan Pangeran, memasang puppy eyesnya dan bertingkah imut.
Pangeran menggeram tidak suka.
" Gue bilang duluan aja, dan satu lagi, gue bukan pacar asli lo jadi ngga usah manggil gue beb gitu " peringatnya. Lalu cowok itu pergi menjauh dari Karin.
" Padahal dulu kita dekat Pangeran, lo ngga sedingin gini sama gue " kata Karin yang masih menatap punggung Pangeran.
Memang keduanya cukup akrab, Karin adalah teman cewek yang paling akrab dengan Pangeran di kelas. Tapi karena berita Pangeran dan Putri pacaran, membuat Karin tidak terima dengan semua ini. Lalu dirinya yang menghasut Pangeran untuk memutuskan Putri. Semenjak saat itu, Pangeran mulai dingin dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE
RomanceIni kisah apik dari Pangeran dan Putri. Namanya Putri Zeviya. Panggilnya Putri. Cewek agresif yang hobinya live di Instagram. Dan yang terpenting pacar dari Pangeran. Dia Pangeran Dolken. Nama panggilnya Pangeran. Cowok ketus yang anti paparazi. Dan...