15 - Putri

57 6 0
                                    

Hanya saja, tidak semua orang mudah dalam hal memaafkan.

👑👑👑

Pemandangan indah di area pegunungan membuat semua orang takjub akan suasana di daerah itu.

Pepohonan tersusun rapi, menjulang tinggi hingga memberikan rasa sejuk bagi yang menghirupnya.

Terpampang " Selamat Datang Peserta Training Night " di gerbang masuk.

Satu per satu peserta SMA Model turun dari bus.

Ada yang baru bangun dari tidurnya, ada pula yang sudah menjahili rekan-rekannya.

Panitia dari Osis menginstruksikan untuk segera berkumpul.

" Baik teman-teman, saat ini kita sudah sampai di tempat kegiatan. Kalian akan ditemani sama panitia untuk ke vila masing-masing. Silahkan " ucap Pangeran, memberikan arahan ke peserta Training Night.

Mereka satu per satu mengikuti panitia yang sudah terbagi-bagi. Begitu pula dengan Putri dan Moara. Pangeran menatap Putri.

" Putri " panggilnya dengan suara yang cukup keras.

Putri mencari asal suara itu, sedangkan Pangeran sudah berjalan kearahnya.

" Gue mau bicara sama lo " ujarnya. Pangeran lalu mengajak Putri ke tempat yang agak sepi.

Putri hanya diam, dia tidak ingin menatap mata Pangeran. Ia masih sakit hati atas perbuatannya barusan.

" Gue kasih lo satu kesempatan, lo jangan buat masalah disini. Gue tidak ingin lo merusak citra baik dari sekolah. Sikap lo yang selebgram itu jangan tunjukin disini. Gue juga tidak... " belum selesai perkataan Pangeran, Putri langsung memotongnya.

" Gue tau. Tenang aja " ucapnya lalu pergi meninggalkan Pangeran yang masih termenung mendengarkan ucapan singkat Putri.

Ia menyadari, perlahan-lahan Putri mulai berubah, mulai membencinya. Ia tau itu.

Pangeran hanya menatap punggung Putri dari kejauhan.

" Seandainya lo tau isi hati gue sekarang Put " ucapnya.

Sedangkan Putri berjalan menuju ke villanya dengan raut muka yang kesal.

Kenapa semua orang tidak percaya dengan kemampuannya? Ia itu tidak semanja seperti selebgram lainnya. Walaupun Putri terkenal di dunia maya, dirinya itu sosok yang mandiri.

" Put-ri? " panggil seseorang.

Putri melebarkan kedua matanya. Bahunya bergetar melihat cowok di depannya.

" Ini lo kan? Putri Zeviya? " tanya cowok itu memastikan lagi.

" Genta " ucap Putri pelan.

Anando Agenta, pria tinggi, berhidung mancung, garis muka tegas tetapi sifatnya ramah. Yang terpenting dia adalah mantan Putri.

Cowok yang pergi pada saat Putri lagi sayang-sayangnya. Entah alasan apa, menurutnya waktu itu, Genta memberikan alasan yang kurang masuk akal.

LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang