21 - Putri

57 6 2
                                    

Seseorang dianggap akan menyesal jika ia terlalu fokus mencari bintang yang paling bersinar sehingga mengabaikan bulan.

👑👑👑

Putri memasukkan baju terakhirnya ke dalam koper miliknya. Ia telah selesai berkemas.

" Put, udah packing nya? " tanya Moara ketika membuka pintu kamar villa itu.

Putri mengangguk.

" Ayo turun kebawah, bus kita sudah sampai " ajak Moara tersenyum lalu berjalan terlebih dahulu.

Lalu Putri mengangkat koper miliknya, ia merasa agak kesusahan mengangkat koper itu, mungkin efek dirinya yang belum pulih.

Pangeran yang melihat Putri mengangkat koper itu langsung saja berlarian ke arah cewek yang memakai sweater putih lalu dibalut selendang tebal di lehernya.

" Sini biar gue aja yang angkat " Pangeran mengajukan diri, Putri terlalu gengsi untuk membiarkan Pangeran membantunya.

" Ngga usah " ketus Putri lalu melanjutkan kegiatannya tadi, mengangkat koper itu lalu satu per satu menuruni anak tangga.

Pangeran yang melihat itu berinisiatif merebut koper milik Putri.

" Sini, gue aja, lo ngga mampu angkatnya " tariknya lalu menuruni anak tangga dengan cepat.

Putri yang melihatnya hanya menghembuskan nafasnya, Pangeran tetap dirinya, cowok yang keras kepala, yang kemauannya harus diikuti.

" Teman-teman, sebelum kita meninggalkan tempat ini, ada baiknya kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai " ucap Pangeran menganjurkan berdoa sebelum berangkat kembali lagi ke Jakarta, dengan harapan semoga selamat sampai ditujuan.

Lalu satu per satu peserta menaiki bus.

Putri juga telah menginjakkan kakinya di bus, mencari tempat yang kosong, atau menemukan posisi Moara.

Ia melihat Moara melambaikan tangannya, Putri menuju ke tempat Moara yang disampingnya masih kosong.

Tapi, Pangeran yang sejak tadi dibelakangnya lalu menarik Putri untuk duduk ke kursi kedua paling depan, mendudukkan Putri dekat dengan jendela, lalu Pangeran duduk disampingnya.

Moara yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

Putri kaget, ingin memberontak. Tapi dilihatnya Pangeran yang sudah menutupkan matanya itu, ia mengurungkan niatnya tadi.

Putri menatap secara seksama wajah Pangeran, cowok itu sangat lelah, lingkaran dibawah matanya sangat besar.

" Sudah dong lihatnya sayang " tegur Pangeran tapi tidak membuka matanya.

Putri langsung mengalihkan pandangan matanya, ia tertangkap basah, aduh dan bodohnya, saat ini jantung Putri berdegup kencang, Pangeran membuatnya malu.

Selama di perjalanan, Pangeran dan Putri sama-sama terdiam. Pangeran tidak tahan dengan keheningan yang melanda. Ia membuka matanya lalu menghadap ke Putri yang masih terus menerus memandangi jendela, melihat keadaan luar.

" Kalau capek, tidur aja " sahut Pangeran canggung, tapi Putri tidak menjawab.

Melihat hal itu, Pangeran langsung saja menarik Putri kedalam pelukannya, menyandarkan Putri ke dada bidangnya.

Putri memberontak, tapi tenaganya tidak cukup untuk melawan Pangeran. Putri pasrah dan mencoba menerimanya.

" Tidur yah " bisik Pangeran dan Putri mengangguk membuat Pangeran langsung saja mencium puncak rambut Putri.

Seolah apa yang dilakukan Pangeran saat ini membuat siapa saja iri, membuat siapa saja melihatnya bahwa Putri miliknya.

Jauh didalam hati Putri, ia bahagia berada di pelukan Pangeran sekarang.

💎💎💎

Sejak 3 hari kepulangan Putri dari Training Night , sejak 3 hari itu juga Putri berusaha menghindar dari Pangeran.

Putri memutuskan untuk tidak akan menemui Pangeran, ia takut akan patah hati walaupun ia tidak bisa bohong kalau Putri masih sangat sayang kepada Pangeran.

Seperti saat ini, Putri melihat Pangeran berada di salah satu kedai kantin sekolah mereka. Cewek itu kemudian mengurungkan niatnya untuk mengisi perutnya yang keroncongan saat ini. Persetan dengan semua hal itu, yang penting ia tidak bertemu dengan Pangeran.

Putri melangkah menjauh dari kantin, menuju ke perpus yang saat ini pasti sepi mengingat jam  makan siang.

Putri mengambil buku bacaan lalu duduk paling pojok sambil mengeluarkan earphone di saku seragamnya. Lalu mulai memainkan playlistnya.

" Nih rotinya dimakan "

Roti itu kini sudah berada di depan Putri dengan tangan seorang cowok yang memberikannya. Senyum itu, Putri sangat gemes.

" Ih Satria tau aja kalo gue lagi lapar " ambil Putri lalu membuka plastik roti itu lalu melahapnya.

" Udah tau sudah lapar, malah maksain ngga makan lagi " ucap Satria sambil duduk di depan Putri.

" Lo tau kan, gue lagi ngga mau ketemu sama Pangeran. Tadi gue liat Pangeran di Kantin, yah masa gue harus tetap di situ " ucapnya lalu menghabiskan roti pemberian dari Satria.

" Ngehindar bukan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah, adakalanya lo harus hadapin semua itu agar lo bisa jadi lebih dewasa kedepannya " bijak Satria

" Terus kalo gue ngga bisa hadapin dia, gimana? "

" Semua yang ada di dunia ini pasti bisa lo lakuin, tinggal lo yang berusaha sekuat apa lo mencoba, semua hanya tentang keberanian "

Kali ini Putri merasa Satria memberikan saran yang tepat untuknya.

" Wahhh salut gue sama lo, dari kecil kita berteman gini, baru pertama kali gue dengar lo sebijak tadi " salut Putri sambil bertepuk tangan menandakan ia kagum dengan cowok di depannya.

" Gue bijak begini, karna gue alamin sendiri "

" ah sudahlah, yuk kita ke kantin, gue traktir kali ini " ajak Satria yang dihadiahi senyuman lebar dari Putri

" Giliran gratisan, gercep banget " sindir Satria.

💎💎💎

Haiiiiiiiii semuaaaaaaaaa
OMG OMG OMG
ada yang rindu ngga sama cerita ini?

Cerita ini bagus kah atau apa?ada yang suka sih?

Like komen dari teman2 sangat membuat ku termotivasi untuk lanjutin cerita ini.

Aku berharap banyak dari cerita ini guyssssss......

Jangan lupa like like like dan komennya yahhhhhh....

Yg mau next coba comment yahhhhhhh❤❤❤

See you


LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang