Jika saja waktu itu tidak terjadi, mungkin kita masih mengukir sebuah kenangan. Namun yang terjadi saat ini, kita masing-masing saling menengok ke belakang dan saling mengabaikan. Sungguh, aku tidak pernah menginginkan ini yang terjadi. Ini mungkin akan menjadi mimpi buruk terpanjangku.
:)
Putri sejak tadi mengeluarkan air matanya. Hatinya sakit, ia rapuh, ia hancur. Hatinya berkeping-keping. Rasanya sakit sekali.
Kini ia ditemani oleh Gezz, sahabatnya. Sudah 30 menit, sekolahan bubar. Putri memang sengaja bolos di pelajaran setelah insiden itu. Dan saat ini, Gezz lah yang membawa perlengkapan sekolahnya di atas gedung sekolah.
Putri tidak pernah menginginkan ini. Ia tidak ingin semuanya hancur. Apalagi hubungannya dengan Pangeran. Ia tidak ingin membenci Pangeran. Ia tidak ingin tidak suka kepadanya. Pangeran tetap segalanya buat Putri. Tapi yang baru saja dilakukan Pangeran kepadanya, membuatnya sakit hati, sangat sakit hati.
" Putt, sudah dong. Habis tuh air mata lo " mohon Gezz sambil mengusap punggung Putri.
" Gue ngerti kok apa yang lo rasain. Maka dari itu, lo harus berhenti menangis agar lo tidak sedih lagi. " ucap Gezz kembali.
" Asal lo tau yah Putt, Menangis bukan jalan keluar. Dari insiden ini, pasti ada hikmahnya. " tutur Gezz kembali yang mencoba memberi semangat kepada sahabatnya itu.
Memang Pangeran brengsek tidak mau mengakui Putri. Ia cowok yang jahat membentak Putri di depan umum.
" Gezz, makasih yah. Temanin gue pulang dong " mohon Putri. Gezz memasang muka masamnya. Tapi ini tugasnya, membantu sahabatnya jika ia sedang butuh.
Putri sejak tadi hanya menatap langit malam di atas rumahnya. Ia rindu sosok papanya. Jika Putri sedih, pasti papanya akan datang dan menghiburnya. Tapi saat ini, tidak ada siapapun. Pangeran pergi, mama dan adiknya sudah tidak memperdulikannya. Hanya Putri seorang diri.
Putri kembali meneteskan air matanya. Ia bukan cewek lajang. Ia bukan cewek murahan. Ia bukan cewek yang dimaksudkan oleh Pangeran.
" Gue...gue benci lo " bisiknya. Tidak ada yang tau kalau Putri serapuh ini. Sungguh, ia ingin pergi dari bumi ini saja.
" Gue benci lo Pangeran " kini Putri berteriak sekencang-kencangnya. Membiarkan angin malam menemaninya.
Kau tau, jika diamnya wanita adalah sebuah anugrah? Putri memang sudah diam ketika Pangeran menyakitinya. Ia terlalu gampang memaafkan Pangeran. Terlalu biasa saja jika Pangeran menyakitinya. Tapi saat ini ia sudah muak. Sulit mempertahankan hubungannya dengan Pangeran untuk saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE
RomanceIni kisah apik dari Pangeran dan Putri. Namanya Putri Zeviya. Panggilnya Putri. Cewek agresif yang hobinya live di Instagram. Dan yang terpenting pacar dari Pangeran. Dia Pangeran Dolken. Nama panggilnya Pangeran. Cowok ketus yang anti paparazi. Dan...