The Party Begin !

8.9K 431 16
                                    

Hari-hari di Tokyo bersama Adrian sangat menyenangkan, aku sampai tidak percaya bahwa diriku dapat kembali mencintai lagi.

Adrian sangat perhatian dan juga dia sangat cekatan dalam bekerja. Aku merasa cocok sekali bekerja sama dengan dirinya. Tanpa di ragukan lagi, dalam pengambilan keputusan pun kami sangat cocok, seakan kami berdua dapat membaca pikiran masing-masing.

Seperti pada saat siang ini, aku dan Adrian sedang bingung memutuskan warna dasar karpet yang akan digelar di tengah tengah ballroom tempat pesta ulang tahun anak tante Lidya.

"Begini saja, bagaimana kalau aku menulis di kertas pilihan warnaku , begitu juga warna pilihanmu." usulku kepada Adrian. Aku begitu penasaran kenapa hampir setiap keputusan yang kami ambil pasti sama.

"Boleh juga." ucap Adrian sambil mengacak acak rambutku.

Aku dan Adrian sama-sama menuliskan pilihan kami. Dan hasilnya ternyata.....

"Dark Navy" dari sebanyak warna pilihan kami berdua pun sama Dark Navy.

"Tuh kan kok bisa sama lagi!" pekikku kepada Adrian dengan antusias tanpa kusadari aku sudah mendekap mesra lengannya.

Adrian menatapku dengan pandangan matanya yang membuat jantungku berirama tidak teratur  "Ekspresi mu membuatku ingin segera membawa mu ke kamar dan menyentuh mu kembali sayang."
Kemudian dia mengecup kembali bibirku dengan penuh kelembutan.

Aku betul-betul mencintai Adrian sepenuhnya. Seakan dia memang di takdirkan untukku.

"Apa kamu tidak keberatan berpacaran dengan seorang pelayan miss Alexa?" tanya Adrian kepadaku dengan tatapan serius .

"Tentu saja, apa aku pernah mengungkit-ungkit soal pekerjaanmu? Bagiku Adrian ya Adrian, walaupun kamu seorang pelayan, di mataku kamu adalah orang yang sangat berharga." kataku dengan yakin, bagiku harta memang bukan segalanya, untuk apa harta kalau tidak saling mencintai?

............................................

-Hotel Shangri~La Tokyo-

"Halo, iya pa?"

"Bagaimana Alexa ? Apakah semua persiapan ulang tahun anak Lidya sudah beres?" tanya Hartono kepada putri semata wayangnya itu.

"Sudah dong pa, papa kok sama mama enggak jadi datang kemari?" tanya Alexa yang sebenarnya sangat berharap papa dan mamanya dapat melihat hasil kerja pertamanya.

"Maafkan papa sayang, ada urusan yang harus diselesaikan di Hong Kong, jadi papa tidak bisa datang, sampaikan saja salam papa dan mama untuk Lidya dan anaknya."

Alexa hanya dapat mengiyakan padahal sebenarnya dirinya cukup sedih, dari dulu papa dan mamanya memang selalu mencukupi segala kebutuhannya dengan uang yang berkelimpahan. Tetapi ada satu sudut di hati Alexa yang tidak dapat diisi walau dengan uang sekalipun.

Alexa merasa dirinya tidak pernah benar-benar diberi perhatian dan seperti tidak dibutuhkan oleh mamanya sama sekali, banyak teman Alexa merasa iri karena kebebasan yang ia miliki serta uang jajan yang lebih banyak jauh ketimbang teman-temannya ketika masih sekolah, tetapi justru Alexa lah yang harusnya merasa iri kepada teman-temannya yang mama dan papanya begitu memperhatikan mereka.

"Hei , kok kamu bengong sayang?" tanya Adrian yang sudah berada disamping Alexa entah dari kapan.

Alexa hanya diam , Adrian menyadari ada sesuatu yang tidak beres langsung mengarahkan kepala Alexa bersender di bahunya.

"Ingat, kalau ada apa-apa , aku selalu berada di sampingmu. Kamu tidak perlu menahan semuanya sendirian." Adrian mengusap kepala Alexa dengan penuh kasih sayang.

Alexa hanya dapat berharap dalam hati kalau yang dikatakan Adrian adalah sepenuhnya benar. Ia takut akan kecewa untuk kedua kalinya.

"Iya, aku tahu. Ayo lebih baik kita bersiap-siap. Acaranya sebentar lagi dimulai." Jawab Alexa kembali dengan penuh semangat.

................................................

Grand Ballroom Shangri~La Tokyo

Acara malam ini sungguh meriah, banyak orang-orang penting dan berpengaruh tidak hanya dari Jepang, bahkan dari hampir seluruh benua Asia Tenggara dan beberapa bagian negara lainnya dari benua lainnya pun turut datang.

Yang kudengar sekilas dari papa , jaringan bisnis Tante Lidya memang sudah merambah sampai ke Eropa dan Amerika. Suami Tante Lidya, Om Markus merupakan pebisnis handal yang membawa nama Indonesia sampai kancah internasional.

Aku melihat sekali lagi hasil karyaku dengan Adrian dengan sangat bangga , aku melihat ke arah langit-langit ruangan yang sudah dipasang seperti bintang glow in the dark ternyata sangat indah.

"Ladies and Gentleman, Thank you so much for coming tonight bla bla bla...." ucap MC di panggung dengan bahasa Inggris.

Aku celingak celinguk mencari sosok Adrian yang sedari tadi tidak kudapatkan.

"Please welcome Mr. Markus , Mrs. Lidya and Mr. Adrian Adihutomo. Happy Birthday Mr.Adrian. Bla bla bla...."

Aku kaget sekali saat mndengar nama Adrian disebut, jadi selama ini? Adrian adalah anak tante Lidya? bukan kah Adrian sendiri mengatakan kalau dirinya hanyalah seorang pelayan biasa?

Aku melihat ke arah panggung, dan benar ternyata Adrian Adihutomo yang berada di panggung adalah Adrian yang sama dengan Adrian ku!

.....................................

Nah ditunggu lagi ya kelanjutannya hehehehe

In Love with Mr RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang