Broken

6.2K 294 12
                                        

-Kediaman Brennan-

Awan kelam seakan sangat bersahabat dengan sang langit hari ini , dari pagi mendung menyelimuti kota Jakarta.

Alexa termenung duduk di pinggir jendela besar berbingkai marmer indah yang menghadap ke arah pekarangan rumah nya.

Dia masih ingat betapa terluka mata kak Robby saat menerima penolakan darinya saat di Dufan , tanpa bisa dipungkiri lagi Alexa hanya mencintai satu laki-laki yaitu Adrian Adiguna Hutomo , hanya dia yang dapat mengisi kekosongan di hatinya ini. Dimulai saat Adrian memarahi nya di klub dan berpura-pura menjadi pelayan , lalu betapa khawatir diri Adrian saat dia sakit dan entah kenapa Alexa merasa telah mengenal Adrian sudah lama , Alexa merasa dirinya telah mengenal Adrian dari kecil. Alexa ingat bulan lalu saat mereka berdua sedang berjalan-jalan di Bali , ada paparazi yang sengaja mengikuti mereka dan ada beberapa fans dadakan Adrian begitu nama dan wajahnya beredar di majalah-majalah bisnis ternama yang berusaha melukai Alexa , Adrian dengan sigap langsung melindungi Alexa dan dengan sebuah keajaiban yang hanya bisa dilakukan oleh seorang Adrian para fans fanatik itu menjadi pasukan pembela Alexa secara tiba-tiba , belum lagi sifat romantis Adrian yang makin random , bayangkan saja ketika Alexa sedang berenang , beberapa anak kecil menghampirinya dan memberikan surat satu per satu yang berisi huruf-huruf yang dapat dirangkai, begitu Alexa merangkai nya ditemukanlah tulisan Adrian Love Alexa . Alexa hanya bisa geleng-geleng dan tersenyum sendiri mengingat kelakuan kekasihnya itu .

"Non , maaf menggangu non , tuan mau bertemu dengan non katanya." ucap Bik Inah , tumben sekali papa nya mencari Alexa.

Alexa bergegas turun ke kantor papa nya.

"Ada apa pa? Papa mencari Lexa?" tanya Alexa yang sudah duduk berhadapan dengan papa nya, entah kenapa rasa hormat pada papanya sedikit demi sedikit terkikis ketika ia mengingat Yovan .

"Papa dengar kamu akan bertunangan?"

"Iya , papa tentu sudah tahu bukan? Lagi pula papa tidak pernah perduli bukan?" ketus Alexa tanpa bisa menahan emosinya .

"Jaga mulutmu Lexa! Papa tidak pernah mengajari mu menjadi anak kurang ajar. Bagaimana mungkin kamu bertunangan tanpa memberi tahu kedua orang tua mu dulu?!" Hartono akhirnya membentak putri semata wayangnya.

"Apa papa masih perduli padaku? Bukan kah papa dan mama hanya mementingkan pekerjaan kalian? Belum lagi papa tentu saja makin sibuk sejak kedatangan perempuan sialan itu bukan?" akhirnya Alexa tidak dapat lagi menahan amarahnya .

"Cukup Lexa!" tegas Miranda dari balik pintu , ternyata sedari tadi Miranda sudah berada di depan ruang kerja suami nya.

"Mama!"

"Miranda!" ucap ayah dan anak itu berbarengan.

"Mama sejak kapan mama disana?" tanya Lexa, Alexa dapat menangkap raut wajah kesedihan di wajah mama nya yang selalu terlihat tegas dan berwibawa.

Hartono pun dapat melihat setetes air mata jatuh di pipi wanita yang sudah hidup bersama dengannya selama hampir dua puluh lima tahun menemaninya dalam suka maupun duka dan membantu usahanya sampai bisa berkembang pesat seperti sekarang , dan wanita ini juga sudah memberikannya seorang putri yang sangat cantik , buah hati mereka, tak urung dia pun merasa menjadi laki-laki paling bangsat di dunia ini.

"Ini semua salah paham Miranda , aku sama sekali tidak berselingkuh di belakangmu! Aku..... Entah kenapa itu semua terjadi." kata Hartono kepada istrinya itu.

"Aku tahu kamu sudah pernah tidur dengannya bukan? Seseorang mengirimkan fotomu dengannya yang sedang tidur bersama di sebuah hotel. Itu semua cukup untuk menjelaskannya." ujar Miranda yang biasa nya kuat penuh dengan kegetiran sampai suaranya pun bergetar menahan tangisannya semakin keras.

In Love with Mr RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang