Dari judulnya aja udah ketahuan banget ya kalau chapter ini bakalan sedih. Yuk Yuk mari dibaca ya semuanyaaaa.......
..........................................
"Alexa kamu sudah dapat kabar dari Adrian?" tanya Tania kepada sahabat nya yang masih saja termenung, sudah seninggu berlalu semenjak terakhir kali Alexa bertemu dengan Adrian , dan sudah tiga hari pula Alexa mengetahui bahwa dirinya positif hamil, dia tidak berani menceritakan ini pada orang tuanya , hanya pada Tania sahabatnya lah dia bisa cerita.
Alexa hanya menggelengkan kepalanya lemah. Saat ini Alexa sangat takut dan membutuhkan Adrian. Bayangkan saja , di saat kondisi rumah tangga kedua orangtuanya sudah di ambang jurang , sekarang dia menemukan bahwa dirinya positif hamil dalam keadaan belum menikah. Tapi dari kemarin Alexa sama sekali belum dapat menghubungi Adrian. Entah apa sebabnya telepon Adrian sama sekali tidak bisa dihubungi padahal biasanya Adrian setiap hari pasti menghubungi Alexa sesibuk apapun dirinya.
Tania menatap sahabatnya dengan iba. Seharusnya si Mr. Adrian yang selalu di bangga-banggakan oleh Alexa itu menemani dirinya di saat-saat seperti sekarang ini ,tapi malahan entah dia berada dimana sekarang. Batang hidungnya sama sekali tidak tampak.
"Lex, apa lu udah coba cek kandungan lu?" tanya Tania lagi
"Belum Tan, gue masih belum check up." jawab Alexa tanpa semangat.
Tania punya usul "gini deh gue ada kenalan dokter kandungan cewek , nanti sore gue temenin lu ya kesana. Lu siap-siap aja gue nanti jemput lu."
"Enggak ada tapi-tapian pokoknya jam empat sore nanti gue jemput lu." ucap Tania lagi sebelum Alexa sempat menolak.
........................................................
Akhirnya disinilah mereka berdua berada , di sebuah ruang tunggu ber cat warna pink muda yang di dominasi penuh dengan ibu-ibu hamil yang saling bertukar informasi soal kehamilan mereka dengan semangat.
Sebenarnya Alexa tetap tidak mau di bawa ke dokter tetapi Tania bersikeras memaksanya.
Beberapa pandang mata tampak memperhatikan Alexa yang baru datang. Mungkin tubuh Alexa yang ramping masih belum terlihat sedang hamil , bahkan dengan usia yang masih terbilang muda Alexa datang ke sebuah rumah sakit khusus ibu dan anak tanpa di dampingi suami saja sudah cukup aneh memang.
"Nona Alexa Brennan." panggil seorang perawat dari dalam kamar khusus untuk tensi darah dan timbang berat badan.
"Baik, silahkan nona duduk disini , saya akan ukur tensi darah anda. Kapan terkahir kali anda mendapat menstruasi?" tanya perawat itu lagi sembari memasang alat tensi darah pada lengan Alexa.
"Terkahir saya dapat haid dua bulan yang lalu suster." ucap Alexa.
"Baiklah , tensi anda bagus nona, sekarang anda tinggal menunggu giliran untuk masuk ke ruangan dokter." kata perawat itu lagi setelah selesai mencatat hasil tensi darah dan berat badan Alexa di buku rekam medis .
Tidak lama kemudian Alexa pun kembali dipanggil dan kali ini ia sudah berada di dalam ruangan dokter. Seorang dokter berparas cantik dan anggun menyambut Alexa sambil tersenyum.
"Baiklah, Alexa, dari catatan ini kamu sudah terlambat menstruasi dua bulan , coba kita lihat melalui USG ya."
kemudian dokter Anggun , namanya sesuai dengn parasnya, meminta Alexa untuk berbaring di sebuah ranjang kecil karena dia mau melakukan USG untuk melihat lebih jelas kandungan Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Love with Mr Right
RomanceAlexa Brennan, cantik, cerdas , sexy , memikat dan kaya raya. Pria mana pun pasti akan bertekuk lutut di hadapannya dengan sukarela. Tetapi siapa yang tahu dirinya menyimpan luka yang dalam dan ada satu sudut kosong dalam hatinya yang membuat dia se...