T W E N T Y S E V E N : What you Guys doing?

1K 29 0
                                    



4 tahun yang lalu,saat aku berumur 21 tahun.

TINN.. TINNNN..
"Rere" panggil adya.aku melirik adya sekilas dan kembali menyetir.
"Bokap lo nelpon noh" adya menunjuk ponsel ku.
Aku pun melihat ponsel ku dan Meminggirkan mobil ku,aku akan menerima panggilan dari Papa.

"Bentar ya Dya,nelpon" aku memegang pundak nya,lalu melepaskan nya"
"Sans kawan"
Aku balas dengan tersenyum "Hallo papa?"
"Brenadette? Are you alright in London Baby?"
Tanya nya dengan suara serak.
"Yes,I'm" ada jeda "Why you Call me papa?"
Tanya ku langsung ke inti.
"Your sister was landed At Jakarta 1 Hour ago"

Aku menyipitkan mata dan Menatap Adya,adya yang menatap ponsel nya,kembali menatap ku dengan bingung 'lo ngapa' Bisiknya.

"Kenapa dia ke Jakarta?"
Ya Allah,si kutu kampret pake ke Jakarta segala anying,kesel gw sama lo.
"Dia pingin kuliah di Jakarta"
"Wtf,Ok papa. she isnt My sister" kataku,ya gw benar lah ya,Achanta Olivia rosie,itu bukan adek gw,yah,adek gw sih,ngapain gw anggap anak dari Jessie si wanita tua itu jadi adek gw? Sarap lo.

"Brenadette!!" Panggil nya keras,sampai adya pun terdengar "She is Your Sister!!"
"No dad"
'Tut' Ku matikan telepon nya.

"Gile,bokap lo sangar mbak" adya tersenyum sampai terlihat giginya. "Iya neng,sangar kayak kucing kampung" balas ku.kami tertawa kecil.

"Gw mau nelepon satu lagi ya" kata ku,meraih ponsel ku.
"Siapa lagi?" Tanya gadis berambut Coklat yang panjang,dan bermakeup tipis—adya.
"Adek gw yang gak gw anggap" aku berhenti sejenak "Achanta Olivia Rosie,dia ke Jakarta"
"whattt? Ngapain dah dia ke Jakarta"
Aku mengedikkan bahu,dan mendekatkan ponsel ku ke telinga.
"Hello?" Kata Wanita Berumuran 19 tahun ini.
"Hello,Why did you Go to Jakarta?" Tanya ku langsung.
"But,who is this?" Ucap nya polos.
Aku mendengus kesal "Its Brenadette"
"Oo,kakak?" Aku memutarkan kedua bola mata ku "Yes,lo Ngapa ke Jakarta Babi kepet"
"Hehehe,aku mau ketemu kak Henry"
Aku melotot dan menatap adya kedua kali nya,kali ini dia bertampang ketakutan melihat ku lalu berbisik 'Muka lo kontrol mbakk'

"Hello?" Kata Olivia lagi.
"Kenapa mau ketemu Henry?" Tanya ku dingin.
"Hehe gak papa! Hati-hati di Cambridge ya kakak ku cinta"
'Tut' ia memutuskan sambungan.

aku melempar ponsel ku ke depan,adya menatapku keheranan "Lo Ngapa dah"
Aku menoleh "O-Olivia"
"Olivia kenapa"
"DIA MAU KETEMU HENRY,PERASAAN GW GAK ENAK ADYA,GW SEDIH"
"Aduh,anak mama"

****

London Heathrow Airport 06.00

"hello people, now i'm at London Heathrow airport, me and Rere will go to Jakarta" ucap adya,memegang Camera nya,merekam Bandara London hethrow setiap bagian-bagiannya.

Vlogger macam apa ini. Pikirku.

"Yo,come here Rere" adya memfokuskan Cameranya kepada ku,dan berjalan mendekati ku.
"Jangan rekam gw ah kebo" aku menutupi muka ku dengan kedua tangan.

"Gak seru lo ah Reren" cibirnya,dan mengarahkan camera nya ke View bandara.

"Lo mau ngevlog sampe Jakarta?" Tanya ku
"Iya,sampe gw masuk rumah lo dah"
"Vlogger gila"
"Taiiikk"

****

"We are landed at Jakarta"

Aku menghembus kan nafas lega,dan Melihat jam tangan ku,sekarang pukul 16.28 waktu Jakarta.
"Adya,lo ikut kerumah gw kan?" Tanya ku,adya menoleh "iya,gak boleh?"
"Boleh lah" aku berhenti "tapi,ada syarat"
Adya memperhatikan ku "Dih,Bocah pake Syarat-syarat segala lo,Yaudah apa?"
"Buruan,maksudnya Lo jalan nya yang cepet,nanti gw nyetir juga cepet banget,melebihi kilat"
"Astagfirullah,semoga gw selamat ampe rumah lo"
"Alay ah"

"ADYA!! ITU KOPER LOO" aku menunjuk-nunjuk Koper adya yang berwarna Biru muda.
"OH IYA" adya langsung mengambil koper biru muda itu.
"AYO DYAA,KE MOBIL!!"

Aku dan adya berlari sambil menyeret koper sampai Mobil,mobil ku ada di parkiran,kami seperti kebelet berak yang gak bisa ditahan,cepet banget jalan nya,sambil bawa koper lagi.strong woman Brena adya.

Aku dan adya telah menemukan mobil Pajero putih milih ku,dan buru-buru masuk ke dalam mobil,lalu menyalakan mesin nya.
"ADYA AYOK MASUKIN KOPER NYA" aku mengangkat koper besar ku dengan kedua tangan ku sendiri.
"WOI GILA LO,BISA ANGKAT KOPER" kata adya,ia memperhatikan ku yang sedang mengangkat-angkat koper.
"Au banyak bacot lu,bantu gw dong,tangan gw mau copot nih"
Setelah 3 Koper masuk ke dalam bagasi,aku langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil.
"Jam berapa Dya?" Tanya ku sambil menjalan kan mobil.aku menatap jalanan.
"Jam 18.00"
"Aduhhhh,awas aja kalo Olivia apa-apain Cowok gw,gw Panggang tuh anak,gw goreng tuh anak,gw bakar tu anak,gw rebus tu anak jadi sop" aku memukul-mukul setir.

Adya yang menyalakan camera nya lagi,untuk memulai vlog nya,memfokus kan kamera nya ke jalan dan berkata "RE! NGEBUT!!!"
"OIYA" aku langsung menginjak gas,dan mobil nya melaju seperti Kereta di Jepang.

"Wooooo,Gile,kurang Renn" ujar adya.yang masih merekam kamera.
"Nyari mati lo emang"

****

Aku memasuki pagar rumah ku,dan satpam menghampiri ku
"Halo,mau bertem—" kata Satpam itu,Pak Eko.
"Hehe Lama gak ketemu pak" aku membuka jendela pintu ku.
"Oalah,Non Brena toh" Pak eko memegang kepalanya dan tersenyum malu "tadi,ada tamu soalnya"
"Loh? Siapa pak?" Tanya ku heran,adya yang merekam kami berbicara pun juga kebingungan.
"Namanya Ovia deh kayak mya non"
"Olivia?"
"Nahh Bener" pak Eko mengacungkan jempol.
"Oke pak,saya masuk yaaa" aku tersenyum
"Iya non"

Aku masuk ke dalam,dan memarkirkan mobil ku di depan rumah.aku menyuruh Adya masuk duluan "Dya,lo masuk dulu"
"Oke,gw rekam rumah lo gapapa kan re?"
"Iya,cepet"
Adya langsung menuju pintu rumah,sedangkan aku membuka bagasi dan mengambil koper dan tas.
Setelah aku menurun kan semua koper dan tas,aku hendak berteriak kepada Adya apakah sudah terbuka pintunya?

Aku menoleh ke Adya yang terlihat tercengang dan membekap mulutnya dengan tangan nya sendiri,dengan kamera mengarah ke dalam rumah,adya terlihat seperti telah melihat sesuatu di sana,dengan otomatis aku berteriak,aku punya perasaan yang tidak-tidak disana
"WOIIIIII!!!!!!!" Aku berlari ke arah adya untuk melihat apa yang ada didalam sana.
Saat aku menepuk pundak adya dan melihat dalam rumah,aku melihat Henry dan Olivia menatap kami berdua,di luar pintu.

"Re-Rere?" Kata Henry terbata bata
"WOIIIIIII!!!!!! PERGI LO DARI RUMAH GUE!!" Aku masuk ke dalam rumah,dan Mendorong Olivia kencang sampai ia terjatuh ke lantai.

"A-aduh" Olivia meringis kesakitan memegang lengan yang terbentur ke lantai.
Henry berekspresi kaget lalu menolong Olivia yang terjatuh "Via? Are you Ok?"

Aku menatap mereka berdua yang duduk dilantai dengan tidak percaya,begitu juga adya.
Aku benci ini,sudah kuduga ini akan terjadi.
Memang benar kata Adya dulu "Sepanjang hidup orang akan membuat mu marah, tidak menghormati Mu,dan memperlakukan mu dengan buruk. Biarkan Tuhan menangani hal-hal yang mereka lakukan"

Ya Allah, I'm done with all this, I'm desperate.

Aku membalikan tubuh dan pergi meninggalkan mereka berdua yang duduk dilantai,dan menatap adya yang masih Shock setelah menonton kejadian kami.

"BRENA!!! BRENAAA!!! JANGAN SALAH PAHA—"
Aku membalikan tubuh ku ini,dan menatap Henry Theodore Herbert dengan Setajam-tajam nya.ini tatapan tertajam yang pernah ku lakukan.

Lalu,aku kembali berjalan keluar,menarik tangan adya mengisyaratkan 'ayo kita pergi'

Kami berdua di dalam mobil,selama 5 menit kami berdiam diri,tidak ada yang membuka suara.
Dan sekarang waktu nya aku bertanya "tadi lo disana ngeliat Henry lagi ngapain"
"Em,emm"
"AURELIA ADYA JENNA!!!!"
"L-lo liat sendiri deh,d-di kamera gw,gw tadi nge rekam" balas adya.
Aku tersenyum licik dan menuju rumah adya,aku anak menginap dirumah nya.tak sudi aku balik bertemu Henry.

Awas lo,sampe gw ngecyduk lo kali ini,gw minta kita cerai.

STRONG BRENADETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang