-Kantor Polisi-

854 38 8
                                    


["HAH KOK GITU!!?"]
"Tau dah,Terus gimana nih Hen,Lambor nya gue apain?"
["Ck,Masa punya 3, kamu pake aja Lah Brena di London"]
"Aku mau Masuk-in Milan ke Penjara Boleh gak?"
["dia,Selain Ngambil Uang, Ngapain lagi?"]
Deg-deg kasih tau gak ya.
["Woi,malah diem, Ngapain aja?"]
"Nge cium gue"
["WTF!!?"] ['Seketaris Kim! Siapkan pesawat nanti malam Menuju London']
Aku terbelalak "Lo mau kesini?"
["Yaiyalah, Mau nemuin Milan!!"]
"Hehe,Oke, makasih Henry Bugatti nya,Suka banget ganahan"
["apapun untuk mu,Aku tutup duluan ya, Mau Prepare Baju ke London"]
"Iya"
'Tuut'

Aku menghela nafas panjang,Sekarang pukul 08.00 pagi,Aku baru saja memakan Roti Berisi Daging sapi.
Sejak semalam Aku Bisa di Bilang Bergadang,pulang Dari Bishops Jam 10 karena Kejadian kemarin Sambil Ditangani Polisi.

Bolak-balik Apartemen ke Bishops, Karena Siapa lagi Yang akan Mengemudi Lamborghini kalau bukan Aku, Sampai selesai dirumah Jam 12.00 Midnight. Aku dan Adya baru sadar Belum makan Siang dan Malam, perut keroncongan.

Akhirnya makan Indomie Di Kamar Adya. adya memilih Makan Indomie Goreng Dengan nasi, Kata nya enak, Aku ikutan nyoba Pake Nasi, Cernyata enak. Tapi aslinya gak boleh untuk kesehatan.

Terus tidur jam 01.00
Bangun lagi jam 07.00
Di Ponsel udah Di Telp-berkali kali sama Henry sampe 15 Missed call.
Mandi,makan,ampe jam 08.00 baru saja menelepon Henry.

Keputusan ku kemarin malam, Mobil Land Rover ku, Ku beri Pada adya.
Milan Di Tahan beberapa Hari Di Penjara Kantor Polisi untuk DiInterogasi.
Irene gak tau,aku tinggal in Kemaren. Biarkan saja biar kayak Bocah ilang di Negara Inggris.

Jadwal Hari ini Seharusnya Aku Masuk Kelas Kuliah, tapi karena Kelelahan aku Memilih Tidak masuk Untuk hari ini. Kemarin Siang Mrs. Jennifer sempat menelepon ku, Bertanya mengapa Tidak masuk Kuliah selama 1 Minggu.
Ku jawab aku ada urusan di Indonesia.

Sekarang ada sebuah Pemikiran tentang Kemarin malam yang belum ku mengerti, Aku belum tentu pasti bahwa ini Mimpi apa Kenyataan?

Tentang Aku saat mengangkat Milan dengan memegang Kerah Baju nya.
Cewek? Angkat Cowok?
Kejadian itu belum bisa ku sadari, Karena Aku memakai High Heels jadi aku bisa mengangkat nya? Tak mungkin.
Mungkin Aku keturunan Strong Woman Do-bong soon.

Sekarang Irene.
Kayak nya, Milan Kayak dukun in Irene deh jadi Irene suka Sama Milan.
Dari dulu Irene sangat benci Milan, kok malah Jadian.

Lupakan Irene dan Milan sandyo.
Sekarang saat nya Kembali Ke Hidup Ku yang sebenarnya.

****

"Akhir-akhir ini kayak nya gue jarang Banget Ngeliat Lu senyum dah Re"
Aku terkekeh.
"Seriussss-an, Gimana kalo kita Ke Mall? Shopping?" Adya menaikan alis, Mengajak ku pergi Shopping.

Aku berdecak, Gimana cara nya mau Shopping? Kalo Duit aja Abis dicuri semua Sama Pencuri tak berhati?
Aku memutar kedua bola mata ku "Lo Lupa Duit gue di Ambil semua sama Milan Hah?"

Adya terkekeh lalu menggaruk rambut nya.
"Oh iya" menjeda "Minta Sama HENRY AJA!!"

Aku menyengir, Iya juga ya.
"Ok-Ok tenang" kataku, lalu mengambil ponsel di Ruang Tamu. Kembali menemui Adya di Meja makan.

Menekan Nomor kontak Henry yang bernama 'Suamiku' dan segera mendekatkan Ponsel ku dekat dengan telinga.

["Hallo? kenapa Re?"]
"Gue minta Uang dong!"
Adya yang sedang meminum menyemburkan Air dari mulutnya lalu berbisik pelan 'Kalo minta tuh yang baek, dasar Holang kaya!'
Aku tak mengindahkan apa kata Adya, aku menunggu balasan dari Henry.
Terdengar Henry tertawa kecil, lalu dia menjawab
["Oke sayang, Habis ini Aku transfer, Tapi nanti kalau kamu kemana-mana bilang Aku ya!? Sekarang aku lagi di bandara mau ke London"]
Aku menyengir "Iya Henry, Safe Fight, Gomawo Suamii"
["Siap Brena"]
'Tut'

STRONG BRENADETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang