-Lucia megan-

607 27 4
                                    


"Woi lu ngapain diem aja Semut Congek" sentak Adya, Untuk menyadarkan Brena yang melamun, Sedari tadi Brena melamun gugup. Peserta Ke Tiga Brenadette bree dilewatkan menjadi Keterakhir. karena Beberapa kali Host memanggil-manggil memakai Mic, Para Kru dan Guru-guru sudah memanggil-manggil Brena yang malah melamun.

60 Murid SMA Brena lainnya yang mengikuti Pertukaran Pelajar Ini, Berada di Tempat duduk penonton bersiap Merekam Temannya Melawan Sumo, Tapi Brena sekarang menjadi Peserta Ke Lima atau ke terakhir.

Brena menoleh ke arah Adya, Henry, Pak Gio, Bu dini, dan para Kru yang di dekatnya "Paan"
Henry menepuk jidat "Paan? Lo barusan dipanggil-panggil ama Host udah ampe 10 Kali Singa Betina!"

Brena tak peduli, Mengedikan Bahu nya, Lebih baik menjadi Peserta ke akhir, Bisa siap-siap dulu, Pikirnya saat itu.

"Kamu kenapa Brena..?" Tanya Bu dini meraih tangan gadis itu.
"Gak papa saya buk!"
"Kamu udah siap belum..?"
"Udah buk!"
"Mau siap-siap Dulu di ruangan kamu?"
"Nah Yaiya lah buk, Masa saya baru aja ganti baju langsung di panggil, Cepet amat kayak buru-buru berak"

———

Brena berjalan ke Ruangan nya sendiri, Untuk menyiapkan Diri, Berkali-kali dia Berkata dalam hati nya 'Aku pasti bisa, Pasti bisa, Aku pasti mengalahkan Lawan ku seperti Nenek Megan!'

Sekarang diri nya Menghadap cermin, Dengan Ponsel IPhone nya masih di Kantung jaket nya, Gadis itu merasa ada yang bergetar di saku nya.

Sontak, Brena langsung mengambil Ponsel nya dari Kantung jaket dan mengecek nya.

Papa : Semangat Anak ku, Papa percaya kamu bisa mengalahkan Sumo Jepang itu seperti Nenek Megan, Papa Akan Menonton secara Live di Handphone nya papa, Semagat Dette kuu.

Tavishette : Iyaa papa, Dukung aku, semoga aku Bisa mengalahkan Sumo itu sepeti Nenek.

Lalu Brena menaruh ponsel nya ke Sofa, Dan menatap pantulan Dirinya di Cermin. menarik nafas panjang, Lalu embus kan.

Perut nya Berbentuk Roti Sobek, ber six packs, Saking keseringan Ke Gym pagi-pagi, Terlihat di kakinya Otot-otot kakinya, Tiap Jam 5 sampai jam 7 Ia pakai berlari sepanjang 10 Km perhari, Lalu tidur kembali sampai jam 11.

Brena menyentuh perut Roti sobek nya dan Berkata dalam hati 'Gue cewek apa bukan sih'

Lalu Brena membalikan tubuh setelah mendengar Namanya di Sebutkan Dengan keras menggunakan Speaker. dirinya melangkahkan kaki percaya diri keluar dari ruangan dan Mendengar Tepuk tangan dari Pak Gio dan Teman-teman Brena. Masih di belakang back Stage, Brena di semangati banyak Orang.

'Semangat Jagoan kuh'
'Semoga kemenangan ada pada dirimu tavisha'
'Semangat sayang'

Brena mengambil Botol air meneral yang di beri Henry, meneguk dua tegukan, lalu mengembalikan kembali botol Air meneral itu pada pemiliknya.

Brena berjalan keluar menuju Stage.
Deg-deg

PLOK PLOK PLOK BRENAA.. BRENA.. TAVISHA BREE..!!!!!
BRENA.. BRENA.. TAVISHA BREE..!!!!! WOOOOWOWOWOOOOOWWWWWWWWW!!!

Teriakan penonton yang terdengar di telinga Brena, Brena melihat ke arah penonton yang berserakan namanya itu, Brena mengangkat tangan kanan nya dengan kepalan di tangannya. Lalu gadis sangar itu tersenyum.

STRONG BRENADETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang