Will you? (2)

1K 41 5
                                    


"Will you marry me?"
Adya menutup muka nya menangis,aku tak tahu ia menangis sedih,apa menangis bahagia.
Sedangkan Janson masih berlutut di Depannya,dengan menyodorkan Cincin yang terbuat dari Permata Silver.

Aku yang hanya melihatnya saja mataku berkaca-kaca,apa lagi Adya yang sudah menunggu lama untuk memori malam ini,dibali.

"Adya jawab tuh,Kasian lututnya Janson" Goda Henry di tengah-tengah Keromantisan Adya dan Janson.
PKO Henry mah,Perusak keromantisan Orang.
Aku berdecak "Ck,Ganggu orang Romantisan lu" bisik ku pelan.

Henry malah mendekati ku,dan memelukku dari belakang dan Berkata "Aku sayang kamu"
Aku tersenyum sendiri,lalu memegang Tangannya yang melingkar di pinggangku.

"Aurelia adya jenna, Jatuh cinta kepadamu adalah hal terbaik yang pernah terjadi kepadaku If my love were an ocean,there would be no more land.If my love were a desert,you would see only sand.If my love were a star-late at night, only light.And if my love could grow wings,
I'd be soaring in fligh." Tambah Janson yang masih berlutut.adya masih menangis menutup Wajah nya dengan Kedua Tangannya.

"Aku bersumpah pada Tuhan,akan melindungi Mu apapun yang terjadi Padamu,aku akan menjaga mu,aku akan selalu membuat mu Bahagia,aku tidak akan pernah meninggalkan mu,aku akan mencintai mu selama Ajal akan menjemput.
Aku akan menjaga anak-anak kita kelak adya.
Waktu telah membuat kita dalam kebersamaan. Kita pun telah sama sama dewasa,aku mengajak mu untuk hubungan Yang lebih dari sekadar Sahabat dari SMA,Jejen Will you Marry me?"

Aku dan Henry menunggu jawaban Adya,begitu juga Janson.

1 detik..
2 detik..

"YESS OF COURSE JANSONN"
Dengan Cepat Janson,Tersenyum lebih lebar,kemudian memasangkan Jewel Ring itu ke Jari manis adya,mereka berpelukan.

Aku tengah Mengeluarkan Se-tetes air mata yang sejak tadi Ku tahan.
"Hen.. Romantis banget ya mereka" ucapku dengan pelan,Henry makin mengeratkan Pelukannya.

"Kita juga"
Henry memutar Badan ku Agar kami bisa berhadapan.aku menatap mata Hitam Nya dengan Dalam,begitu juga Dia.
Lalu,mata Henry berpindah Dari Mataku berpindah ke Bibirku.

Duhh anying,deg-degan anee.

Dalam Hitungan 5 Detik,Henry mulai mendekatkan Bibirnya ke Bibirku,Bibir kami bertemu,Henry melumat-lumat bibir kenyal ku.Aku tau ini bukan Pertama kali aku melakukan ini dengan Nya,tapi sudah lama aku tidak merasakan Rasa ini selama lebih 2Tahun.

Orang-orang kalo Lagi kissing itu kan Matanya saling menutup,lah gue? Kagak nutup,nervous banget.

Henry mulai berhenti,dan tertawa Kecil.
"Apa?" Tanyaku.
"Gugup nih?" Dia malah nanya Balik.
"Gak"
"Re, how about if we try..."
Aku menyipitkan Mataku,aku masih belum mengerti maksud yang barusan ia katakan.

Henry mengulum Bibirnya,aku menaikan Alis ku.
"Kita kan Udah Halal nih jadi........" Tambah nya lagi,pandangan nya berkeliling ke Pantai.

Pikiran ku menuju pada Hal Suami-Istri.aku langsung melotot kaget "O-ohh lu mau gitu gitu.."

"Shall we?"

Di Dalam Otak dan Hati aku berpikir keras,gimana kalo aku hamil? Kan aku masih kuliah. Gimana kalo aku Hamil terus Masuk kelas Cambridge? Gimana respon Dosen dan temen gue?

Gilaaaaa Habis pikir gue.

"Hmmm Alright, I know all what you think,how if you're pregnant? how about if you are pregnant continue to enter cambridge class? Right?"
Mataku Membulat sempurna "H-how did you—"

"Aku tahu semua tentang kamu sayang,Gak Sekarang ga papa,aku sabar orang nya menahan Rasa ini.." Ucapnya lalu mencium keningku.
"KA-KAMU NAHAN?" Tanyaku,sok gak tau,dalam hati aku tau pasti Henry menahan Cobaan Besar ini.

"Iyalah sayang,Kalo udah halal,kenapa gak langsung kan?"
"Gimana kalo,pas aku jadi Dokter Hen? Soalnya.."
"Gak papa sayangg" Dia memeluk ku lagi,yang ini rasanya lebih Nyaman dan Hangat,pelukan penuh Rasa Cinta dan Kasih sayang.

"Maafin aku ya,aku gak bisa menjaga kamu,aku gak bisa bantu kamu Melawan 5 Anak buah Azka di Starviolet Kemaren,aku rasanya malu Kalah sama Istrinya sendiri yang Jago berantem,Ciuut rasanya"
Aku tertawa pelan "Haha,Kamu Hebat Henry,kamu suami ku yang Terganteng dan Terjago!!"

"EKHEM" Batuk sindiran Dari Adya dan Janson yang tengah Melihat Kami Berbicara Dan Saling meluk-memeluk.

"PKO AH LO" Sentak canda Ku pada Janson dan Adya.
"Haha"
Kami mulai mengumpul.
Aku melirik Adya yang Tersenyum Bahagia "Hm Kapan Nikah nih kawan?"
Adya dan Janson saling bertatapan,seakan mereka sudah Merencakan Pernikahan nya.
"Kita akan menikah Saat Adya Sudah Menjadi Hakim ter adil Satu tahun kemudian" Jawab Janson Semangat 86.

"WHAT,GILA! GAK KELAMAAN?,KEBURU KERIPUT ITU LO JEN"
Aku menyikut Lengan Henry "Diem dulu Mas"

****

"We Will back Early Hejen" Pamit Adya pada Janson dan Henry.
"What Hejen?"
"Haha yea,Henry Janson"
Aku tertawa Mendengar Pamitan Adya itu,begitu Juga Henry dan Janson.

"Re,You Will be A Good Doctor" Henry mengelus-elus pipiku dengan Tangan Lembutnya.
"Thanks My Handsome Husband"

"BYEE,SATU TAHUN LAGI!!!!" Teriak Ku sambil melambaikan Tangan.

Sedangkan Dirumah,Henry menemukan Sebuah Catatan Yang bertulis tangan Dari Istrinya

Sedangkan Dirumah,Henry menemukan Sebuah Catatan Yang bertulis tangan Dari Istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STRONG BRENADETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang