part 40: Melepaskan Dia

1.5K 89 4
                                    

Buat pembaca wattpad, yang setia menunggu updatenya lanjutan kisah "Rahasia Cinta" ini aku kembali lagi mengetik kan kata demi kata buat kalian.

Makasih udah kasih dukungan suara, makasih udah motivasi aku buat penyemangatku😄😆😊🌷

Khusus buat nuearmy dan adistinatasya21, yang udah nungguin Khanza dan Raffa ne kakak update ya, makasih dukungannya.😊😊🌹🌷

Khanza pov//

Aku sekarang bebas dari beban pikiranku tentang masa lalu ku, masa lalu yang telahku lewati bersama kak Azka musyrif tampan yang pernah menduduki peringkat pertama di hatiku.

Tapi sekarang telah menurun, setelah hadirnya sosok laki-laki baru yang bisa menggeser posisinya siapa lagi kalau bukan Raffa, suamiku tercinta.

" Assalamualaikum sayangku, my wife hanny bunny sweety,?" Salam Raffa

"Waalaikum salam, Masya Allah sayang kok manggilnya panjang amat" keluhku

" Hehehe...nggak apa-apa lah sekali-kali," kata Raffa nyengir

" Tapi kan panjang amat kaya kadar panjang mad Wajib aja, hehe" lanjut ku dan itu membuat ia tertawa

"Kita nggak lagi ngajikan sekarang sayang" Godanya

"Hehehe...My husband pasti lapar yuk makan aku udah masak spesial buat suamiku😆" Ucapku berusaha menyembunyikan rasa maluku.

"Istri idaman, " ucapnya

"Sini tasnya biar aku yang bawa" Kataku

Aku kemudian mencium punggung tangannya, dan membawakan tasnya layaknya seorang istri yang menyambut kepulangan suaminya dari tempat kerja, ditambah dengan senyumku yang membuat suamiku takkan berpaling ke wanita lain.

"Bentar lagi kita wisuda dek, kakak sekarang udah selesai juga tesisnya tinggal sidang aja lagi" kata Raffa

"Berarti kita bakal kembali ke Jakarta, aku juga udah kangen banget sama Raisa dan Qorina, apalagi kak Aufar katanya istrinya udah mau lahir an aja,"kataku penuh semangat

"Anak kedua ya,?" Lanjut Suamiku

"Iya...anak pertamanya kan kita sempat liat jugakan sayang" Tanyaku

" e.emm kalau kita kapan ya dek, aku mau deh di panggil abi,?" Kata Raffa tiba-tiba

Aku terkejut ketika Rafa berkata begitu, sebelumnya ia tidak menyinggung masalah itu, mungkin juga karena kami sudah menikah satu tahun, dan ia sudah ingin memiliki anak seperti teman-temannya.

Tapi dia tidak berani mengungkapkannya padaku, sebab waktu itu, aku masih memiliki perasaan sama kak Azka, jadi aku belum kepikiran soal anak, apalagi aku sekarang sedang kuliah.

Jujur saja, aku juga ingin menggendong dan merawat seorang bayi, dan setelah ku tau kak Zakiah hamil, aku juga ingin. Namun, di antara aku dan Rafa tidak pernah membicarakannya.

Tapi tanpa sepengetahuan Rafa, aku tidak lagi ingin menunda kehamilan, aku tak lagi berpengaman saat berhubungan badan dengannya, padahal Rafa tidak memaksaku meskipun ia sangat menginginkan seorang anak.

"Dek kenapa melamun, maaf kalau pertanyaan kakak menyinggung perasaan mu,?" Ucapnya

"Emm. ..maaf kak, nggak apa-apa semoga kita diberi cepat ya kak,!" Kataku

"Hah ...diberi apa dek?" Tanyanya untuk memastikan jawaban

"Diberi amanah untuk merawat bayi kak," kataku

"Udah siap dek, kita kan masih kuliah, ?" Katanya

"Siap kak, aku juga nggak tega sama kakak, padahal kakak dari dulu menginginkan seorang baby kan,?"Ku tanya dia.

"Iya...Tapi kalau adek belum pengen ya nggak apa-apa,?" Katanya hati-hati

"Aku udah mau jadi Ummi juga kok kak,?" Bisikku di telinganya

"Ya udah kalau gitu kita buat yuk nanti malam" katanya mulai nakal

"Eee...iie..Kakak, apa an sih, yuk kita makan nanti ke buru dingin" kataku seraya menggandeng tangannya menuju meja makan.

"Gimana mau nggak kerja sama buat baby, katanya mau jadi umi,?" Tanya suamiku dan itu sukses membuat pipiku merona.

"Mau," jawabku malu-malu

Akhirnya kami terdiam dan menikmati masakan yang telah ku buat khusus untuk suami tercinta, " Ya Allah tak banyak yang ku pinta, aku hanya ingin kebahagiaan dunia dan akhirat untukku, suamiku dan anak-anakku kelak" .

Selesai makan, aku merapikan perabotan kemudian mencuci piring dan tentu saja itu tak lepas dari bantuan sang suami tercinta.

//malam hari.

"Dek udah selesai tugasnya, laporan kalau ada yang susah bilang biar ku bantu,?" Kata Rafa

" Udah selesai kak, " kataku

"Sini temanku kalau adek sudah selesai, ?" Katanya dan itu membuatku gugup

"Ada apa kak, " ku tanya dia

" Sini dekat-dekat ...jangan gugup gitu ah sama suami" katanya

"Emm. ..iya kak,!" Jawabku gugup

Aku benar-benar gugup malam ini entah lah, padahal dia suamiku tapi kami belum pernah sedekat ini, setelah aku mendekatinya ia bertanya padaku.

"Dek bolehkah aku aku memelukmu ,?" Tanyanya.

" Tentu saja boleh kak, aku istrimu kau mau apa-apakan pun boleh,?" Kataku

"Masa sih, dek kamu gugup ya, padahal ini bukan malam pertama lo" katanya dan itu membuat pipiku memerah karena malu. Hahaha

"Emmm. ..anu kak anu..." jawab ku gelagapan ...

"Hah ...hehee...kita shalat sunah dua rakaat dulu yuk dek sebelum kita ehem..." kata Rafa (hahaha para pembaca paham aja kalo lah) ..

"Ehem apa kak, mm iya adek ambil wudhu dulu,?" Kataku salting padahal ini bukan malam pertama nya pengantin baru, tapi kok aku gugup gitu di depan kak Rafa.

Kemudian kami melaksanakan shalat sunah dua rakaat, sebelum melakukan hubungan badan, selesai shalat Rafa membawaku ke tempat tidur, dia memelukku penuh kemesraan, dan membaca doa sebelum melakukannya.

Sebaliknya aku, aku juga diminta nya untuk berdoa, ia mencumbui aku dengan penuh kelembutan, dan aku merasa nyaman di pelukannya malam ini.

"Dek boleh kan ya, kakak melakukannya,?" Tanya nya padaku

Aku hanya mengangguk, tanda setuju, dan malam itu kami lewati dengan penuh kemesraan, dan malam itu juga, aku merasa bahwa aku telah menjadi istri yang sesungguhnya karna telah melayani suamiku.

Kami juga, bangun subuh sekali karena harus mandi ehem-ehem hehe...dan melaksanakan shalat subuh, karena hari ini aku dan Rafa ingin melaksanakan sidang, lebih tepatnya Rafa, aku masih 2 hari lagi setelah Rafa.

Alhamdullilah. ..selesai juga part ne...mohon maaf ini part ada konten dewasa nya harap kebijakannya dalam membaca 17+ . Segini aja dulu ya.

Rahasia Cinta💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang