part 27: Andi Azka Raffasya

2K 73 0
                                    

Hay sister brother...akhi ukhty masih setia nggak nunggu aku update....

Lanjut yuk simak aja....

Berhentilah berharap dengan sesuatu yang tidak pasti Khanza,,, buka hatimu untuk yang baru...ucap batin Khanza lagi.

Saat khanza sedang asyik memasak dan pikirannya sudah ke sana kemari nggak jelas, datang lah ayahnya menyapanya.

" Khanza sedang masak apa,"? Tanya Nazril basa-basi

" masak sayur lodeh sama ikan panggang Pa, papa mau dimasakin apa sama aku" Tanya Khanza

" udah segitu aja cukup kok sayang, emm anak papa udah pandai masak ya jadi suami kamu pasti betah deh di rumah" Goda Nazril yang membuat pipi putrinya merona

" ieee papa godain khanza mulu, khanza kan jadi malu, tapi kalau suami khanza betah kan enak pa" celetuk khanza diiringi senyum manisnya

" iya benar nak, papa jadi ingat alm. Mama kamu persis kaya mama kamu nak" jawab Ayahnya

" papa udah aa jangan sedih gitu" Kata Khanza

" nggak ko papa nggak sedih, gimana nak kamu mau nggak nerima khitbahan dari teman Aiman, kalau mau nanti kamu liat dia dulu ya biar nggak ada penyesalan" Tanya Nazril

" Iya pa dengan Bismillah aku menerima dia pa, aku nggak ingin bertemu dia pa dan aku juga nggak ingin tau siapa dia siapa namanya,aku ingin dia menjadi kejutan atau hadiah pernikahanku saja, biarkan aku melihat dan mengetahuinya setelah kami resmi menjadi suami-istri pa" Jelas Khanza

"Ooo...jadi putri ayah maunya begitu ya sudah ta'kabulin tuan putri" sekali lagi nazril menggoda putrinya agar ia senantiasa tersenyum.

Setelah perbincangan mereka Nazril sudah kembali lagi untuk bersiap-siap ke masjid bersama Aufar putra pertamanya untuk melaksanakan shalat magrib berjamaah.

Khanza, Raisa dan Qorina mengerjakan shalat magrib di rumah, setelah selesai shalat magrib khanza melanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur'an dan surah yassin bersama kedua adiknya dikhususkan untuk alm ibunya.

Setelah selesai shalat dan membaca al-Qur'an khanza dan kedua adiknya menyiapkan makanan di atas meja hingga semuanya telah tersusun mereka tinggal menunggu Ayahnya dan kakak laki-laki mereka kembali dari masjid.

Di rumah mereka memang selalu mengutamakan keluarga hingga untuk soal makanan pun mereka selalu makan bersama kecuali jika salah satu nya berhalangan hadir, maka harus memberi kabar terlebih dahulu.

Liburan kuliah kali ini Khanza habiskan bersama keluarganya...

" Assalamualaikum" ucap Ayah Khanza dan Aufar dari luar

" walaikumsalam" jawab ketiga putrinya dan segera menghampiri ayah dan kakaknya secara mencium punggung tangan sang ayah dan kakak tertua mereka.

Nazril dan Aufar pun masuk kamar dan berganti pakaian, sedangkan ketiga gadis cantik tadi sudah siap duduk manis di meja makan menunggu kedatangan sang ayah dan Aufar.

Sekilas tentang Aufar, dulu Aufar tidak dapat berkuliah layaknya Khanza, ia hanya menempuh pendidikan di bangku SMA selesai dari SMA ia dikirim ayahnya ke sebuah Pesantren di daerah Jawa, menyelesaikan pendidikan di ponpes kemudian ia menjadi guru Agama diusia mudanya.

Usia Aufar sekarang 25tahun dan ia sudah memiliki seorang perempuan yang siap dipinang olehnya.

Aufar memiliki tubuh yang ideal dengan wajah yang tampan, kulit yang putih, hidung mancung, dada yang bidang, gigi ginsul nya yang menambah aura ketampanannya, semakin terlihat dan tubuh tingginya seakan memperindah dirinya.

Sedangkan gadis yang beruntung bernama Riska...mereka bertemu ketika Aufar mengajar di SD tempatnya Riska mengajar ya benar, calon istri Aufar juga seorang guru.

Mungkin sekitar 2 bulan lagi acara lamaran akan segera di langsungkan dan barulah acara pernikahan.

Nah mereka pun makan bersama selesai makan ketiga gadis itu kembali bekerja sama membersihkan tempat makan dan mencuci piring.

Sedangkan cowok yang berniat mengkhitbah Khanza bernama Andi Azka Raffasya, dia adalah mahasiswa asal Bandung ia asli Bandung namun berkuliah di Jakarta.

Ia adalah teman Khanza, tidak terlalu akrab, namun mereka pernah bersama sebelumnya.

Tak pernah kalian duga kan bahwa Raffa adalah laki-laki yang tempo hari bersama Khanza ketika ia dan Khanza bertemu dengan senior mereka yaitu Azka dan Zakiah.

Sewaktu Zakiah menggoda mereka Raffa hanya tersenyum, khanza bahkan tidak tahu bahwa orang yang ia anggap sahabat selama ini menaruh hati padanya.

@Andi Azka Raffasya

Aku memang lelaki yang jauh dari kata sempurna, aku juga tidak memiliki kelebihan tapi yang harus kalian tau aku sangat serius dengan apa yang telah menjadi keputusanku.

Aku mahasiswa semester 5 sebentar lagi kkn dan sebentar lagi akan menyusun skripsi, memang terlalu cepat jika sekarang aku telah memberanikan diri untuk melamar seorang gadis yang ternyata dia adalah teman sekelasku.

Umurku sekarang 20 tahun, terlalu muda jika harus menikah sekarang, tetapi jauh lebih baik menikah daripada harus berzinah.

Akan tetapi aku memutuskan untuk menikahi gadis pilihanku setelah kami berdua sama-sama menyelesaikan S1 kami.

Aku anak pertama dari 2 saudara, aku mempunyai adik perempuan bernama Rifka Nur Zaika, kami anak dari pasangan Sandi dan Amara, yah betul sekali aku memang hidup dengan kemewahan di Ibukota Jakarta ini.

Dan aku banyak berubah setelah mengenal perempuan yang bernama Azura Khanifah zahra, atau yang sering di kenal dengan sebutan Khanza.

Dulunya, aku pendiam aku bahkan tak mau bergaul dengan siapapun, aku pemalu dan suka mengurung diri di rumah.

Aku sangat berbeda dengan kebanyakan laki-laki lainnya, aku cenderung menyendiri daripada banyak bergaul, banyak wanita teman masa SMA, bahkan kuliah yang blak-blakan menembakku.

Tapi, yah akhirnya mereka menyerah juga karena dengan sikap dinginku inilah mereka merasa bosan.

Dulu waktu SMA, aku sempat menyukai teman satu kelasku, dulu aku sangat ceria dan seperti kebanyakan orang lainnya.

Akan tetapi di saat aku ingin mengungkap kan perasaanku padanya, Allah berkehendak lain, temanku yang sangat aku cintai kecelakaan mobil dan akhirnya dia meninggal di tempat kejadian.

Hatiku pilu saat itu dan akhirnya aku menutup diri, dan banyak diam daripada melakukan kecerian dan akhirnya berhujung sedih.

Aku bahkan tak tertarik untuk jatuh cinta, setelah kepergian Nuraitul Zahra al'Danila, hingga akhirnya aku masuk kuliah di kampusnya Khanza, awalnya aku sama sekali tak tertarik dengan perempuan yang ada di kampus itu.

Tetapi setelah aku bertemu dan mengenal gadis yang bernama Khanza, aku mulai tertarik dengannya bukan hanya karena ia cantik tetapi ia juga sholeha.

Sejak itulah aku memutuskan untuk menikahi nya setelah aku telah menyelesaikan kuliahku, aku takan mau kejadian yang lalu terulang kembali.

Soal perasaanku kepada nya mungkin khanza tidak mengetahuinya biarlah ini menjadi rahasia baginya.

" aku ingin dia mencintaiku apa adanya bukan karena ada apanya".

Akhirnya bagian ini selesai juga aku udah nggak ada ide lagi fealnya aja aku susah ngebuat cerita biar bagus...tapi ya sudah secukup nya saja lah.

Rahasia Cinta💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang