Part IX "Resiko bag.2"

62 11 0
                                    


Dan tepat pagi ini Nevand dkk mempersiapkan diri untuk mengoperasi pasien. Pasien akan dioperasi sekitar pukul 9 pagi dan kini mereka ber 5 kumpul bersama untuk bersiap-siap.

"Aku kurang tidur 3 hari ini." Keluh Nanda.

"Gua juga." Sambung Nino.

"Kenapa bisa begini, kita bisa mati berdiri sekarang." Lanjut Yani.

Sementara Nevand dan Yua terlihat masih fokus untuk mempelajari sketsa operasi.

"Bisakah kita selsaikan dalam 3 jam?" Tanya Nevand.

Semuanya memandang sinis kearah Nevand.

"Apa kita robot?" Tanya sinis Nanda.

"Lebih dari 3 jam jantung tidak akan berfungsi lagi." Lanjut Yua.

"Apa?"

"Bukankah ini ada salah prosedur? Mereka mencangkok jantung kurang baik." Terang Yua.

Mereka ber 5 lalu melihat rekam medis dari pasien.

Jam 8 tepat Nevand membreving timnya.

"Saya minta maaf, karena mungkin kalian tidak beristirahat cukup. Tapi ayo kita lakukan kali ini, saya janji setelah ini saya akan kasih kalian liburan. Jangan memikirkan apapun, kita lakukan semuanya, jangan pedulikan selain diruang operasi. Kalian hanya harus mengikuti kami bukan orang lain." Ujar Nevand.

"Ya, tetap fokus dan tetap percaya diri. Saya tahu ini sangat sulit tapi bukankah ini team? Seperti yang dibilang dr. Nevand kita akan berikan kalian istirahat sangat cukup setelah ini. Jangan memikirkan yang lain cukup pikirkan pasien saja." Lanjut Nino.

Team pun terlihat mengangguk setuju.

Dan tepat setengah 9 pasien sudah dibawa kedalam ruang operasi. Dan para petinggi dokter puj sudah ada diatas balkon menyaksikan operasinya secara langsung.

Kelima dokter utama datang dan langsung menempatkan pada posisi masing-masing.

"Berdoa menurut agama masing-masing." Ucap Nevand.

Semuanya menunduk. Selesai semua peralatan dipersiapkan dan mereka mulai untuk mengoperasi pasien.

Semuanya merasa tegang menyaksikan jalannya operasi. Nevand dan Yua sibuk dengan transplatasi jantungnya. Bocor sedikit nyawa bisa hilang jadi mereka harus hati-hati. Nanda dan Nino bertugas untuk membedah kepala dari pasien karena ternyata ada indikasi pasien terkena kanker otak. Sementara Yani bertugas mengatur daya.

Satu jam mereka masih sibuk, Nanda dan Nino sudah berhasil membersihkan kanker yang ada diotak pasien. Sementara Yua dan Nevand sudah berhasil memasang jantung buatan. 2 jam berlalu mereka sudah menyelesaikannya dan tinggal finishing. Dan tepat 2 jam setengah semuanya berhasil mengoperasi pasien. Semuanya merasa lega dan bahkan anggota tim ada yang langsung terduduk lemas.

Yani yang daritadi menahannya langsung terduduk sambil menangis. Nanda menepuk-nepuk bahu Yani. Yua terlihat kelelahan. Sementara Nevand langsung menatap tajam kearah Direktur.

Sesaat setelah keluar dari ruang operasi, semuanya saling memberi semangat.

"Anda sudah bekerja keras Dokter." Ucap asisten pada Nevand dkk.

"Kalian juga terima kasih, sekarang kalian bebas tugas, istirahatlah yang cukup." Ucap Nevand pada ke 10 asistennya.

Semuanya pada mengucap terima kasih pada Nevand dkk, lalu mereka satu per satu meninggalkan Nevand dkk.

Lalu tiba-tiba Direktur menemui mereka.

"Selamat kalian berhasil dengan sangat baik sekarang. Kami bangga sama kalian." Ucap Direktur berniat menyalami mereka.

Wajah Nevand lalu berubah, hanya melirik sinis kearah Direktur dan langsung melenggang pergi diikuti dengan ke4 rekannya. Wajah Direktur  berubah, lalu dia menarik lagi tangannya dan dengan sangat santainya ikut melenggang pergi.

Nevand membuka pintu ruangannya dan langsung merebahkan dirinya di Sofa ruangannya. Lalu Yani langsung rebahan ditempat tidur ruangannya. Nanda langsung menuju ranjang atas untuk tidur, dan Nino langsung selonjoran diatas karpet. Yua yang terakhir menutup pintu, melihat rekannya yang sangat lelah, maklum selama 3 hari full mereka bahkan tidak tidur dan terfokus pada operasi ini, saatnya mereka menikmati istirahatnya. Lalu Yua mengunci pintu dan naik keatas ranjang bersama Nanda, Nanda langsung memeluk Yua.

"Capek banget." Ucap Nanda.

Yua tersenyum lalu menepuk-nepuk bahu Nanda memberi semangat.

"Kamu sudah bekerja keras, saatnya tidur." Ucap Yua yang langsung memejamkan matanya.

Mereka bahkan melewatkan jam makan siang nya.

"Bukankah ini berat? Karena egoisme dan kekuasaan kami yang jadi tumbalnya. Dihari biasapun kami hanya bisa tidur sekitar 2 jam man dan sekarang karena project ini kami bahkan benar-benar tidak bisa memejamkan mata kami, meskipun semuanya erbayar lunas, tapi bukankah ini sungguh keterlaluan memanfaatkan kamo sesuka hatinya. Kami memang jarang protes karena kami menganggap ini adalah resiko dari pekerjaan kami, tapi jangan salahkan kami jika kami protes dengan gaya kami. Terima kasih Pak, karena anda kami tahu bagaimana team work kami bekerja, dan jangan salahkan kami jika kami lebih memilih tidur daripada menghadiri konferensi pers dari kalian." Ucap Yua dalam hati.

Confession Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang