Nino sudah aktif lagi kembali bekerja. Meskipun suasana hatinya tidak terlalu baik tapi dia masih berusaha membiasakannya.Nanda berlarian menuju ruang dokter.
"Kenapa lu?" Tanya Nevand heran.
Nanda meletakkan 4 voucher dimeja. Ke 3 temannya hanya melongo melihatnya.
"Apa ini?" Tanya Nevand lagi.
"Ini voucher kita bisa belanja dan makan sepuasnya di mall Bintang yang baru launching kemarin. Akhirnya gua ngedapetinnya, hari ini kita kan pulang awal langsung kesana ya.''
Yua mengangguk setuju sementara Nevand dan Nino hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dan kini mereka berempat sedang berada di pusat perbelanjaan itu. Nino dan Nevand hanya mengikuti mereka yang sudah kalap dalam berbelanja.
"Udah dong capek." Keluh Nino.
Nanda menggandeng tangan Nino supaya tetap berjalan bersama. Sementara Nevand masih menunduk kelelahan.
"Lelah ya?" Tanya Yua.
Nevand mendongak dan melihat Yua tersenyum kearahnya.
"Sedikit." Jawab Nevand.
Lalu Yua mengajak Nevand untuk duduk sebentar.
"Sebentar ya.'' Ucap Yua langsung berdiri menuju penjual Es disana.
Yua membawa 2 buah gelas es susu.
"Terima kasih." Ucap Nevand. Yua hanya mengangguk.
Mereka berdua duduk dibangku kosong itu. Yua sesekali memukul-mukul kakinya yang pegal karena dari tadi hanya keliling Mall.
"Sakit ya?" Tanya Nevand khawatir.
"Ahh nggak. Cuma pegel aja. Kebanyakan jalan sih." Ucap Yua nyengir.
"Besok kan libur, buat istirahat saja." Saran Nevand.
Yua hanya tersenyum mengangguk.
Sementara Nino dan Nanda sedang di stand makanan. Nanda mengambil beberapa makanan dan keranjang Nanda terlihat sangat penuh.
"Ini buat 3 bulan sampai, ngapain sih belanja banyak gini." Keluh Nino.
"Ini kan ada diskonan, cuma hari ini doang. Harus dimanfaatkan." Jawab Nanda sambil tetap mencari barang.
"Tapi kamu hanya tinggal sendiri."
"Kata siapa untukku?"
Nino terdiam heran.
"Ini untukmu. Buat jaga-jaga jika kamu lagi pengen makan sesuatu. Kemarin aku melihat rumahmu tidak ada stok makanan. Udah pada habis."
Nino hanya memandang Nanda. Nanda hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatannya. Nino pun tersenyum simpul.
Nevand dan Yua sedang di stand handphone. Yua melihat-lihat hand phone yang sedang dipamerkan.
"Mau ganti hp?" Tanya Nevand.
"Nggak sih, hp ku masih bagus kok."
"Lalu?"
"Aku bingung, itu Iphone yang baru kok masih tinggi ya."
"Kamu mau beli iphone?"
"Gak, aku gak pakai produk apple, aku lebih suka android." Ucap Yua cuek lalu berlalu dari stand hp. Nevand dibuat geli dengan tingkah Yua.
Nino memasukkan belanjaannya kedalam mobilnya, Nanda datang dengan 2 es krim ditangannya.
"Ini." Ucap Nanda memberi satu eskrimnya untuk Nino.
Nino hanya mengambil eskrim tersebut lalu memakannya. Mereka berdua menunggu Nevand dan Yua sambil duduk dimobil sambil memandang langit.
"Bukankah ini malam yang sangat indah?" Tanya Nanda.
Nino mengangguk setuju.
"Apakah kamu senang hari ini?"
"Gak, aku capek. Pengen langsung pulang dan tidur." Keluh Nino.
Nanda hanya tersenyum dengan lawakan garing Nino.
"Dan aku bahagia bisa melihatmu seperti ini lagi. Aku tahu butuh proses tapi melihatmu seperti ini sudah membuatku lega."
Nino hanya nyengir mendengar kata-kata Nanda.
"Aku bahkan gak tahu bisa sekuat ini. Kalau gak ada kalian, mungkin saat itu juga aku akan menyusul mereka."
Nanda menggeser duduknya dan menggenggam tangan Nino.
"Itu gunanya sahabat dan keluarga. Jangan pernah sendirian. Kalau kamu merasa sendirian, langsung hubungi kita bertiga, kami akan datang menemanimu."
Nino menatap dalam mata Nanda hingga Nanda merasa salah tingkah. Nanda berusaha melepaskan genggamannya tapi ditahan Nino. Mereka lalu menatap langit yang saat itu berbintang.
Yua melihat arlojinya dan sadar mereka sudah kemalaman.
"Nanda dan Kak Nino pasti sudah menunggu, ayo kita langsung pulang." Ucap Yua yang langsung bergegas keluar dari Mall.
Tanpa sadar Yua menggenggam tangan Nevand dan menariknya. Nevand pun nurut-nurut saja.
Mereka berempat pulang. Yua sudah tertidur dimobil, begitupun dengan Nanda.
"Lihat mereka tidur." Ucap Nino.
Nevand melihat dari kaca depannya terlihat Nanda dan Yua saling menyenderkan kepalanya. Nevand tersenyum simpul.
Yua dan Nevand turun tepat didepan gang Yua.
"Beneran lu mau turun disini?" Tanya Nino heran.
"Iya, lagian rumah gua gak jauh dari sini. Udah sana antar Nanda pulang langsung istirahat." Balas Nevand.
Nino pun mengangguk dan melambaikan tangannya. Nanda dan Nino meninggalkan Nevand dan Yua.
Nevand mengantar Yua pulang ke rumahnya.
"Bagaimana malam ini?" Tanya Yua.
"Biasa aja." Jawab Nevand cuek.
Yua melirik Nevand kesal. Nevand tertawa geli dibuatnya.
"Pantas saja, gak ada cewek yang mau dekat ama orang sedingin ini."
"Ho.oh, siapa ini? Berani sekali ya bicara seperti itu sama aku?"
"Kita lagi gak dirumah sakit."
"Coba bilang lagi." Ucap Nevand mendekati Nanda sambil memepetkan tubuh Nanda ke tembok pagar kosan Nanda.
Nanda terkunci oleh tangan Nevand. Mereka berdua bertatapan mata dengan intens untuk beberapa detik. Nevand tersenyum manis kearah Yua sementara Yua hanya melihatnya tanpa ekspresi. Lalu sedetik kemudian Yua menginjak kaki Nevand. Nevand pun mengaduh kesakitan.
"Jangan main-main sudah malam, sana pulang." Ucap Yua yang langsung masuk ke dalam. Yua tersenyum simpul.
Nevand juga tersenyum dan langsung pergi saat melihat Yua sudah masuk rumah.
Dibalik pintu Yua memegangi dadanya sambil memukul-mukul kecil. Jantung Yua berdetak lebih kencang dari biasanya. Wajah Yua juga memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confession Of Love
Randomcerita yang bepusat di dalam rumah sakit. Dengan kisah 2 pasangan. check this out??