~Ketika aku harus memilih caraku sendiri untuk berbahagia. Denganmu atau sama sekali tidak denganmu.~
-Rate 17+.
-Bahasa Baku.
-Alur campuran.
Cover by @kimkachu
~30 Maret 2018-08 Mei 2018~
(END)
Somi,Nahee,Eunbi,Aera dan Lira datang kerumah Yoora. Membawa buah,roti dan susu untuk Yoora.
Ting tong..
Ada tamu lagi yang datang. Mereka kira itu adalah Jonghyun yang pulang kuliah,tapi ternyata mereka adalah Guanlin,Jaehwan,dan Woojin.
"Hai kak." sapa Jaehwan dan Woojin kepada Minhyun. Mereka tersenyum dan memberi salam kepada Somi dan lainnya.
"Aku yang suruh mereka bertiga datang. Gapapa kan?" tanya Minhyun. Mereka hanya mengangguk.
"Yoora dikamarnya, kalian masuk aja." kata Minhyun. Mereka menghampiri Yoora dikamarnya. Minhyun menemani Jaehwan,Woojin dan Guanlin diruang tamu.
"Yoora?" panggil Aera lirih sambil membuka pintu kamar Yoora.
"Eem?" Yoora bangun dari tidurnya.
Mereka menghampiri Yoora,duduk mengelilingi Yoora ditempat tidur.
"Bisa sakit juga kamu ra. Haha" kata Eunbi mengacak acak rambut Yoora.
"Kamu sakit jadi ngga ada yang berisik tadi dikelas." sambung Nahee.
"Udah kecil tambah kecil kalo sakit kamu ra." Somi mengupas buah jeruk untuk Yoora.
"Kalian ya, temennya lagi sakit bukannya bilang cepet sembuh gitu malah ngehina." jawab Yoora cemberut memakan jeruk yang disuapkan Somi.
Ceklek..
Pintu kamar terbuka. Memperlihatkan Minhyun diambang pintu. Mereka menoleh ke arah Minhyun.
"Kalian belum pada makan kan?" tanya Minhyun.
"Kak Minhyun tau aja kita belum makan. Laper hehe." kata Eunbi. Minhyun hanya terkekeh kecil.
"Yaudah makan dulu yuk." ajak Minhyun berjalan meninggalkan mereka dapur.
"Tapi masak dulu!" teriak Guanlin yang sudah didapur.
Eunbi menghela nafas. Eunbi menyusul Guanlin dan lainnya di dapur. Di dapur sudah ada Guanlin, Minhyun, dan Jaehwan. Minhyun dan Guanlin sedang memotong sayuran. Jaehwan mengupas bawang dan beberapa bumbu masak lainnya. Sedangkan Woojin hanya duduk di sofa memainkan hpnya.
"Masak apa nih?" tanya Eunbi berdiri didepan meja dapur.
"Kamu maunya makan apa?" tanya Guanlin.
"Apa aja yang penting kenyang." jawab Eunbi agak ketus. Eunbi agak tidak nyaman dengan Guanlin. Entah mengapa, Eunbi menganggap Guanlin itu bukan pria yang baik. Hanya pria tampan yang suka memainkan hati wanita.
"Hussttt, jangan berisik. Ntar Yoora tambah pusing denger kamu teriak teriak gitu." kata Somi menghampiri mereka yang berada didapur.
"Lah bukannya kalian emang Squad yang terkenal berisik ya? Haha." sambung Woojin tertawa,tapi matanya masih fokus dengan Hpnya.
Mereka semua pun ikut tertawa.
Aera penasaran dengan apa yang Woojin lihat dihp. Sesekali Woojin tertawa kecil dengan hpnya. Aera mendekat kearah Woojin. Aera memperhatikan apa yang sedang Woojin lihat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.