- Terkadang aku lupa caranya untuk bersyukur. Bersyukur memilikimu sebagai sumber bahagiaku-
.
.
.
.
.
.
."
Buruan ih jin! Mau nanya apa jin tomang!" kesal Aera yang melihat Woojin hanya menatapnya tanpa melanjutkan pertanyaannya.
"Kamu... Kamu pilih aku atau Taeyong ?" tanya Woojin serius.
Aera tertegun mendengar pertanyaan Woojin. Woojin yang menanti jawaban Aera hanya fokus kepada Aera, tanpa menghiraukan orang lain yang kini sedang menahan tawanya."Emm, aku? ya Taeyong lah!" jawab Aera salah tingkah.
Woojin yang mendengar jawaban Aera langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi memelas. Aera pun sebisa mungkin tetap bersikap santai meski dia salah tingkah.
Suasana hening beberapa saat. Sampai pada akhirnya Jihoon membuka suara.
"Guys, udah sore nih. Balik lah yuk, besok masih ketemu lagi kan." Ajak Jihoon.
"Oh yaudah yuk pulang!" kata Minhyun menarik tangan Yoora.
"Aku bawa mobil kak. Kakak pulang sendiri ya." Kata Yoora melepas genggaman Minhyun.
"Yaudah kalo gitu aku ikutin dari belakang ya?" tawar Minhyun.
"Engga usah! Aku sama yang lain kok. Nahee! Balik bareng ya!" Teriak Yoora memanggil Nahee.
"Ati-ati ya. Jangan lupa besok." Ucap Minhyun tersenyum. Yoora mengangguk pelan.
Merekapun segera pulang ke rumah masing-masing. Minhyun tidak mengantar Yoora karena Yoora membawa mobil dan pulang bersama Nahee. Woojin mengajak Aera pulang bersama, tapi Aera menolaknya.
"Aera? Kenapa ngga nerima tawaran Woojin sih?" Tanya Jihoon diperjalanan pulang.
Aera pulang bersama Jihoon dan Lira."Engga ah, ngga mau baper aku." jawab Aera menyenderkan kepalanya ke kaca mobil.
"Emang bener ya Taeyong naksir sama kamu?" tanya Lira penasaran.
"Ya engga tau juga Li. Jangan sampe deh. Ntar si Eunbi marah sama aku. Mending ngga sama siapa-siapa deh, bingung aku." keluh Aera.
Jihoon dan Lira saling melihat satu sama lain. Situasi Aera sedang tidak baik kali ini. Aera masih menerka-nerka apakah benar Taeyong menyukainya. Atau jangan-jangan hanya gosip dari Kak Jisung saja.
Sedangkan Woojin? Apa dia serius dengan Aera sekarang? Secepat itu dia ngelupain Somi? Dan Somi sendiri, apa kabar dia dengan Jaehwan."Makasih Jihoon. Makasih Lira." Aera keluar dari mobil. Lira dan Jihoon melambaikan tangannya ketika akan pergi. Aera masuk ke rumahnya.
"Aku pulang!" teriak Aera kemudian diam karena melihat Yoora ada dirumahnya.
"Yoora? Ngapain disini? Kamu sama siapa? Kok ngga ada mobil kamu didepan?" tanya Aera bingung.
Yoora memeluk Aera. Sepertinya Yoora sedang sedih. Kemudian pintu rumah Aera terbuka kembali, tampak Somi yang datang dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan, antara sedih, senang, dan bingung."Somi? Loh ini pada kenapa sih? Sini sini yuk ke kamarku." Aera mengajak Yoora dan Somi ke kamarnya.
Mereka duduk bersama diatas tempat tidur. Aera tidak tahu apa yang terjadi dengan kedua sahabatnya ini.
"Cerita aja." kata Aera pelan sambil mengusap bahu kedua sahabatnya itu.
Somi meneteskan air matanya. Aera dan Yoora kebingungan melihat Somi yang tiba-tiba menangis.
"Jaehwan..." ucap Somi lirih.
"Jaehwan kenapa?" tanya Aera.
Flashback...
![](https://img.wattpad.com/cover/142364398-288-k70269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Фанфик~Ketika aku harus memilih caraku sendiri untuk berbahagia. Denganmu atau sama sekali tidak denganmu.~ -Rate 17+. -Bahasa Baku. -Alur campuran. Cover by @kimkachu ~30 Maret 2018-08 Mei 2018~ (END)