#2

232 16 1
                                    

"Permisi saya mau beli es batu"

"Ah iya ada, mau beli berapa?"

"Beli 5 ribu aja bu"

"Oh bentar ya"

Tak lama penjual dikantin itu memberikan Nada es batunya yang diletakkan didalam dua cup berukuran sedang.

"Makasih, ni uangnya"

"Kamu murid baru ya? Saya gak pernah liat kamu" si penjaga kantin mengamati wajah Nada yang penuh luka.

"Ah, iya saya murid baru bu"

"Pantesan saya gak pernah liat, kamu tetep cantik ya meskipun banyak luka dimukanya banyak, oh ya kamu bisa panggil saya bu ana"

"Iya bu Ana terima kasih" Nada tersenyum kemudian mencari tempat duduk.

Nada merogoh saku roknya untuk mengambil sapu tangannya dan meletakan es diatasnya, kemudian membungkusnya.

"Aduh, gak ada kaca, lupa bawa hp juga" Nada bergumam sambil meraba pipinya yang lebam kemudian menempelkan sapu tangan esnya tadi kelukanya.

"Aish, pasti udah biru ni" Nada bergumam sambil mengompres pelan pipi dan sudut bibirnya.

"Bu Ana, nasgor komplitnya satu sama jus jeruknya satu" suara laki-laki terdengar oleh Nada membuat Nada melihat kearahnya.

"Eh Nada??" Laki-laki itu tersenyum kaget melihat Nada. Tanpa basa-basi dia langsung mendatangi Nada dan duduk didepannya.

"Siapa?" Nada mengacuhkan laki-laki didepannya sambil terus mengompres lukanya.

"Elo udah lupa sama gue? Baru ditinggal bentar udah lupa gimana kalo lama entar" laki-laki itu berbicara kepada Nada tapi Nada sedikit pun tidak mendengarkan atau melihat kearahnya.

"Nih nak Agam pesanannya"

"Maksih bu Ana yang paling cantik"

"Kamu tu jangan sering bolos dong nak Agam ntar gak naik kelas lo" bu Ana pergi kembali ke dalam tempat jualannya.

"Kamu gak makan Nad?" Agam menyendokan nasi kemulutnya sambil melirik kearah Nada yang tidak memperdulikannya.

"Muka lo abis kena bogem ama siapa?" Lagi-lagi Nada mengacuhkan omongan Agam dan jelas membuat Agam kesal.

"Lo kalo masih punya mulut dijawab kalo orang nanya!"

"Elo kalo makan jangan banyak tanya!" Nada memandang geram kearah Agam yang saat ini juga geram melihat dirinya.

"Oke" Agam meletakkan sendoknya kemudian menjauhkan makananya menandakan dia selesai makan.

"Jadi sekarang lo jawab pertanyaan gue, muka lo kenapa?"

"Bukan urusan lo"

"Muka lo kenapa?"

"Bukan urusan lo"

"Muka lo kenapa?"

Brak

Nada menggebrak meja kemudian berdiri.

"Lo brisik ya!!?" Nada pergi meninggalkan Agam.

"Manis" Agam tersenyum melihat kepergian Nada.

Kring...

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar menuju kantin atau lapangan yang penting mereka bisa beristirahat.

Nada saat ini sedang duduk dibangku pinggir lapangan sendirian, karena dia belum memiliki teman. Jelas saja baru masuk kelas dia sudah membolos pelajaran belum sempat dia berkenalan dengan murid lain.

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang