#27

104 7 0
                                    

"NADA" seseorang memanggil Nada dari belakang ketika dia dan Nita ingin memasuki kelasnya.

Nada berbalik melihat siapa yang memanggilnya.

"Oh kak Ian, ada apa ya kak?"

"Dia manggil gue bego" Nada menyikut Nita kesal.

"Hmm begini kalau bisa, nanti pulang sekolah lo bantuin gue untuk persiapan eskul musik besok Nad" Ian menggaruk tengkuknya gerogi bicara kepada Nada.

'Aduh kayak lagi ngajak kencan gue' Brian membatin dalam hatinya sambil menunggu jawaban Nada.

"Saya juga boleh ikut gak kak?" Nita bertanya antusias kepada Brian.

"Oh? Hmm itu... boleh kok boleh" Brian menjawab gagap pertanyaan Nita.

"Bis-"

"Sorry Bro, gue pulang sekolah mau kencan sama Nada" Agam datang dari belakang dan langsung merangkul Brian.

Brian menatap kesal Agam kemudian menatap Nada dengan pandangan meminta penjelasan.

"Gak usah didengerin kak omongan si Agam, gue bisa kok nanti"

"Loh kamu kok gitu Nad, kemarin malam waktu aku ngantar kamu pulang kan sebenarnya kita mau ke suatu tempat dulu tapi gak jadi" Agam melepaskan rangkulannya dan berdiri disamping Nada.

"Kemarin malam?" Brian berkata pelan dengan pandangan bingung melihat Agam.

"Iya, kemarin itu gue habis dinner sama Nada, Nada juga ngobatin tangan gue yang luka" Agam menunjukkan bekas luka bakarnya kepada Brian dengan bangga.

Nada memegangi kepalanya karena pusing melihat tingkah Agam.

Brian melihat Agam dengan kesal kemudian melihat Nada dengan pandangan kecewa.

"Gak usah lebay Gam, gue nanti bis-"

"Kalau gak bisa juga gakpapa Nad, masih banyak juga kok yang bisa nanti pulang sekolah, lo bisa kan? Siapa nama lo?" Brian melihat kearah Nita yang saat ini tengah kesenangan karena ditanya oleh kakak kelas idolanya.

"Nita kak"

"Ya udah nanti pulang sekolah mampir ke ruang musik ya" Brian langsung pergi tanpa mengucapkan apa-apa lagi.

"Wahh kak Ian nanyain nama gue" Nita tersipu sambil memasuki kelasnya meninggalkan Nada dengan Agam.

"Pulang sekolah kita ketempat yang elo bilang" Agam berbicara dingin kemudian langsung masuk kedalam kelas.

"Kak Ian marah gak ya? Terus kenapa lagi si Agam pakek ngomong yang berlebihan kayak tadi" Nada menggerutu sambil masuk kedalam kelas.

Di lain tempat saat ini Brian sedang duduk didepan kelasnya bersama dua orang teman dekatnya, Rama dan Juna.

"Gimana Yan berhasil? Dia mau?" Rama bertanya antusias sambil memakan roti yang dibelinya dari kantin.

"Ya mau la, bagi roti elo dong Ram?" Juna menjawab asal sambil mencuil roti milik Rama.

"Udah gue ludahin tadi" Rama menjauhkan rotinya dari Juna.

"Gakpapa gue sukak kok" Juna kembali ingin mengambil roti milik Rama.

"Gagal, rencana gue gagal total" Brian mengacak-acak rambutnya kasar.

Rama dan Juna yang mendengarkan itu langsung berhenti memperebutkan rotinya dan menatap iba temannya.

"Makan roti gue aja Yan, biar semangat"

"Gak, udah elo ludahin kan tadi" Brian menjauhkan roti Rama dari hadapannya.

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang