#15

129 7 0
                                    

"Gue mau kekamar mandi dulu" Nada menunjuk lorong kamar mandi.

"Ya udah gue temenin" Agam menjawab acuh.

"Mau gue sunat?!" Nada melotot kepada Agam dan pergi meninggalkan Agam yang sedang menutupi celana depannya dengan tangan.

"GUE KE TOKO MAINAN DEPAN SANA YA NAD??!" Agam berteriak kepada Nada dan jelas Agam dan Nada menjadi pusat perhatian saat ini.

Nada yang malu karena tingkah Agam lebih memilih berjalan cepat kekamar mandi.

Agam sedang asik melihat-lihat beberapa mobil remot, sepertinya dia juga berniat membeli satu dari salah satu mobil remot yang dia lihat tadi.

"Bang saya mau beli yang warna biru"

"Kenapa gak yang ini aja mas?"

"Udah punya bang ahaha" Agam terkekeh, sementara si penjual sudah membungkus mobilan yang sudah di pilih Agam.

Puk

Seseorang menepuk pundak Agam dari belakang sontak membuat Agam berbalik.

"Nada lama bangeee astaga ini anak siapa? Lo nyulik anak ? Balikin cepat balikin entar emaknya nyariin kasian"

Agam kaget melihat Nada yang selesai dari kamar mandi menggendong anak perempuan kecil yang sekitar berumur 3 tahun.

Anak perempuan yang cantik, rambutnya keriting di bagian bawah, kulitnya putih, memakai dress berwarna pink yang bermotif polkadot berwarna putih.

"Ini mas mobilannya, ooo mas udah punya istri rupanya, saya pikir masih muda, udah ada anaknya lagi. Nikah muda ya mas?" Si penjual tersenym sambil memberikan mobilan Agam.

Agam tidak menjawab dia hanya tersenyum kemudian membayar mainannya lalu pergi sambil merangkul Nada.

"Jadi ceritanya gimana?" Saat ini Nada, Agam dan gadis kecil itu sedang berada disalah satu toko es krim di mall Selatan.

Gadis kecil itu terlihat sangat menikmati eskrim coklat miliknya, Nada mengelap mulut gadis kecil itu dengan tisu untuk membersihkan mulut gadis itu yang kotor karena bekas eskrim.

"Jadi, waktu gue keluar dari kamar mandi, gue ketemu ni anak sendirian, dia gak nangis sih, tapi kayak orang kebingungan gitu, jadi gue samperin dan ternyata dugaan gue bener dia kepisah dari om nya, ya udah gue bawa aja dia, biar bisa di umumin di pusat informasi." Nada menjelaskan sambil sesekali menyendokkan eskrim kemulutnya.

Agam mengangguk anggukkan kepalanya mengerti mendegar penjelasan Nada.

"Hai, siapa nama kamu?" Agam bertanya kepada gadis kecil itu sambil tersenyum.

"Alin om"

"Ahahaha om? Lo dipanggil om Gam... emang mukak gak bisa bohong ya..." Nada tertawa mendengar ucapan Alin.

"Jangan panggil om dong Lin, panggil kak Agam aja ya..."

"Oke kak Agam, belalti ini kak Agam ini kak Nada" Alin berceloteh sambil menyendokkan lagi eskrim kemulutnya.

"Lucu banget, dia gak bisa bilang 'R'."
Nada mencubit pelan pipi Alin.

"Ya udah nanti kita buat yang mirip dia ya..." Agam menepuk pelan kepala Nada.

"Ogah" Nada menepis tangan Agam, sementara Agam hanya tertawa.

"Nyicip punya elo Nad, kayak nya enak" Agam menyendok eskrim milik Nada.

"Alin, nama om nya siapa?" Nada bertanya kepada Alin.

"Om Gaga" Alin menjawab sambil memakan buah ceri di toping eskrimnya.

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang