#28

103 8 0
                                    

"Oke sekarang kita mau kemana?" Agam bertanya kepada Nada yang duduk disampingnya.

Saat ini mereka sudah didalam mobil tapi Agam belum tau tujuan Nada.

"Jalan aja dulu, nanti gue kasih tau arahnya"

"Oke boss" Agam menjalankan mobilnya keluar dari sekolah.

"Gam?"

"Hmm?"

Nada diam cukup lama tidak melanjutkan ucapannya.

"Gam?"

"Ada apa Nada? Sekali lagi lo gak jelas lagi gue turunin lo dipinggir jalan" Agam mulai kesal melihat Nada.

"Elo gak ada yang pingin ditanya soal kemarin?"

Agam menghela nafasnya, kemudian diam sejenak.

"Dari pada nanya, gue lebih suka kalau elo yang cerita ke gue" Agam tersenyum tanpa melihat Nada dan fokus memperhatikan jalan.

Saat lampu merah menyala Agam berhenti, banyak orang-orang yang sedang berjualan keliling, pedagang asongan, pedagan koran. Meraka sibuk menawarkan dagangannya ketika lampu merah menyala.

Nada menegakkan badannya dan tersenyum ketika dua orang anak kecil laki-laki dan perempuan yang masih memakai seragam sekolahnya sedang menjual daganganya.

Dua orang anak itu saat ini sedang berada didepan kaca Nada.

Nada membuka kacanya membuat Agam melihat apa yang dilakukan Nada.

"Berapa satu?" Nada bertanya ramah kepada anak kecil itu.

"Wah kakak nya cantik" anak kecil perempuan itu berkata tanpa sadar ketika melihat Nada.

Anak laki-laki yang lebih besar didekatnya menyikut anak perempuan itu yang sepertinya itu adiknya karena wajah mereka terlihat mirip.

"Terimakasih, kamu juga cantik" Nada tersenyum lembut kepada anak kecil itu, anak itu terlihat senang mendengar pujian dari Nada.

"Satunya Rp 1.000 kak" Anak laki-laki itu berkata.

"Kakak beli 3 " Nada tersenyum dan anak itu memberika 3 untuk Nada.

"Ini uangnya" Nada memberikan selembar uang lima puluh ribuan kepada anak itu.

"Gak ada uang kecilnya kak? Gak ada kembaliannya" Anak laki-laki itu tampak bingung memegang uang yang diberikan Nada.

"Kembaliannya buat kamu aja sama adik kamu, di tabung ya uangnya?" Nada tersenyum lembut kepada anak itu.

"Banyak banget uangnya bang?" Anak perempuang kecil itu berkomentar melihat uang yang diberikan oleh Nada.

"Terimakasih kak, terimakasih. Bilang terimakasih Intan sama kakak ini"

"Terimakasih kakak cantik yang baik?" Gadis kecil itu tersenyum lebar menunjukkan giginya yang ompong.

Nada terkekeh sambil mengangguk.

"Hati-hati ya, jalanan ramai, kalau nyebrang liat kanan kiri" Nada memperingatkan dua anak kecil itu agar berhati-hati.

Kedua anak kecil itu tersenyum dan pergi ketika mengucapkan terimakasih sekali lagi.

Nada menutup kaca mobilnya kemudian tersenyum. Lampu saat ini masih menunjukkan warna merah membuat beberapa orang yang sedang terburu-buru tampak gusar dan mulai menekan-nekan klaksonnya membuat keributan.

"Buat elo" Nada memberikan satu kepada Agam yang dari tadi mengagumi tindakan Nada.

"Kincir angin kertas?" Agam memegang benda yang dibeli Nada seharga lima puluh ribu itu.

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang