#31

99 7 1
                                    

"Oke, nanti pengumuman yang lulus seleksi akan di tempel dimading" Rama memberi penjelasan kepada empat orang didepannya.

"Sekarang kalian boleh balik" Juna berbicara dengan tisu kecil yang menutupi lubang hidungnya yang sebelah kanan.

Mereka berempat mengangguk kemudian melangkah keluar.

"Nada!"

Nada yang merasa dipanggil berbalik, tapi bukan hanya Nada yang berbalik Nita, Rendy dan Agam juga ikut berbalik.

"Nad, pulang sekolah nanti bisa temenin gue gak? Mau nyari gitar" Brian menghampiri Nada sambil menggaruk alisnya yang tidak gatal.

"Nad-"

Ucapan Agam terpotong oleh dehaman keras Rendy.

"Nada, kita balik kekelas duluan ya?" Agam beranjak pergi diikuti Rendy yang merangkul Agam dan Nita dibelakang mereka.

"Eh tunggu, iya kak bisa kok. Udah ya kak saya permisi dulu" Nada sedikit berlari mengejar Nita.

"Santai bro..." Rama menepuk pundak Brian pelan.

Huuuhhh huuuhh

"Lo kenapa nyet?" Rama melihat Juna yang seperti orang kekurangan oksigen.

"Hidung gue mampet dua-duanya" Juna menjawab sambil terus bernafas lewat mulut.

"Anjir ini dilepas dulu" Rama menarik tisu yang berada dihidung Juna.

"Isss itu kan bekas ingus gue" Juna menunjuk tisu ditangan Rama.

Rama sontak langsung membuangnya dan bergidik ngeri sambil mengelapkannya kebaju Brian yang berada didekatnya.

"Sialan lo jorok kamvret" Brian menjauh dari Rama dan mengelapkkan bajunya ketembok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kita mau kemana kak?" Nada saat ini sedang berada didalam mobil mewah milik Brian.

Brian menjalankan mobilnya ditengah-tengah kemacatan kota.

"Hmm kita kesuatu tempat dulu ya Nad"

Nada hanya menganggukkan kepalnya.

Brian memutar musik didalam mobilnya. Lagu yang terputar membuat Nada kaget dan menatap Brian bingung.

"Kakak tau lagu ini?" Nada bertanya.

All right stop Collaborate and listen Ice is back with my brand new invention Something grabs a hold of me tightly Then I flow that a harpoon daily and nightly Will it ever stop? Yo, I don't know Turn off the lights and I'll glow To the extreme, I rock a mic like a vandal Light up a stage and wax a chump like a candle

Brian bernyanyi sambil memukul-mukul stir mobilnya.

Nada tertawa melihat Brian yang asik menyanyikan lagu yang yang terputar.

Vanilla Ice ice baby

Vanilla Ice ice baby

Vanilla Ice ice baby

Brian menggerak-gerakkan bahunya, Nada juga ikut menggerakkan bahunya.

Kemudian mereka tertawa bersama.

"Kakak tau dari mana lagu ini?" Setelah lega tertawa Nada akhirnya bertanya kepada Brian.

"Dulu teman gue sering nyanyiin ini, oiya Nad, bisa gak manggilnya jangan pakek kakak? Berasa tua gue" Brian memegangi wajahnya.

Nada terkekeh melihat Brian.

"Ian?" Nada bertanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Brian menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang