#22

113 8 0
                                    

Nada turun dari motor dibantu oleh Agam.

"Ikut gue dulu kerumah, ada yang mau gue kasih ke elo." Nada menarik ujung baju Agam.

"Buka dulu helmnya" Agam menggenggam tangan Nada, kemudian melepaskan helm yang dipakai oleh Nada.

"Ciee... ciee... kakaknya pacaran...ciee ciee" beberapa rombongan anak SD yang pulang sekolah tertawa senang melihat kearah Agam dan Nada.

"Hush, pulang sana, ganggu orang pacaran aja" Agam mengibaskan tangannya menyuruh anak-anak itu pulang. Anak-anak itu berlarian sambil tertawa.

"Dasar, masih kecil udah tahu pacar-pacaran" Agam mengomel sambil meletakan helmnya diatas motornya.

"Ayuk" Nada menarik ujung baju Agam.

"Duduk sini aja" Nada menyuruh Agam duduk di kursi teras Nada, kemudian dia masuk kedalam rumah.

"Nada.... lo darimana aja? Gue cariin" Nita langsung memeluk Nada khawatir kemudian melepaskan pelukannya dan melihat Nada dari bawah sampai keatas.

Nita tersenyum lega ketika melihat Nada pulang dengan baik-baik saja.

"Rambut lo kok berubah Nad?" Mala bertanya disamping Nita memperhatikan rambut Nada.

"Nanti aja ya ceritanya" Nada masuk kekamarnya dan mengambil sesuatu kemudian keluar dan berhenti sebentar didepan aquarium, memberi makan Alfa secukupnya. Dia tersenyum ketika Alfa dengan lahap menyambar makananya.

Nada keluar menjumpai Agam yang sedang memainkan HPnya.

Nada duduk dikursi samping Agam dan membuka kotak p3k yang diambilnya tadi.

"Liat gue sini" suara Nada membuat Agam berhenti memainkan HPnya dan melihat kearah Nada.

Nada mengambil catton ball miliknya kemudian menuangkan sedikit alkohol.

Nada memberikan kode kepada Agam agar lebih mendekat. Agam mencondongkan kepalanya. Nada memegang rahang Agam dengan tangan kirinya. Sedikit memalingkan wajah Agam kekanan agar bisa melihat luka disudut bibirnya.

Didalam rumah ada Nita dan Mala yang sedang mengintip Nada dari jendela.

"So sweet banget...berasa nonton film romance gue, iya gak?" Nita berkata pelan disamping Mala.

"Iya, Nada telaten banget ngobatin si Agamnya" Mala ikut berkomentar melihat pemandangan didepannya.

"Tahan dikit ya?" Nada membersihkan luka dibibir Agam. Agam tidak meringis kesakitan sama sekali, dia hanya fokus melihat wajah serius Nada yang sedang mengobatinya.

Nada membuka plaster kecil dan menempelkannya diluka Agam.

"Selesai" Nada tersenyum melihat sudut bibir Agam yang selesai diobatinya.

"Udah gitu aja? Kalau gue liat difilm-film biasanya kalau abis diobatin pasti lukanya dicium" Agam melirik kearah Nada sambil memegang plaster disudut bibirnya.

Nada menatap datar kemudian mengacungkan tinjunya kedekat luka Agam.

Agam hanya terkekeh ngeri melihat Nada.

Tanpa diduga Nada justru mengusap pelan luka itu dengan ibu jarinya.

"Maaf ya" Nada tersenyum lembut kepada Agam, sementara itu Agam hanya diam tertegun melihat Nada.

"Nad, Nad jantung gue Nad" Agam berbicara heboh sambil menggenggam tangan Nada yang berada dipipinya. Agam meletakkan tangan Nada didada kirinya untuk merasakan jantungnya yang berdebar.

"Jantung gue Nad, lo ngerasa kan?" Agam terus menggengam tangan Nada.

Nada yang kesal melihat tingkah Agam kemudian melepaskan tangannya dari genggaman Agam.

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang