Isyan terpaksa berlibur ke Jepang untuk menghindari mantan tunangan yang mengunjunginya di London. Tanpa sengaja ia bertemu seorang pria yang membutuhkan pertolonganya. Siapa sangka, pria itu adalah salah satu orang yang sering muncul di majalah For...
Darah mengalir di sekujur wajah Lucas. Mulai dari bibirnya, hidungnya, pelipis nya yang sobek, hingga pipinya yang sudah bercampur dengan lebam. Dan setelah melihat Lucas sudah penuh luka dan tidak berdaya lagi, Alex membuka ikatannya.
"Aku sudah membuka ikatanmu. Sekarang kita duel satu lawan satu. Bukankah itu yang tadi kau inginkan, brother?" Alex menjambak rambut Lucas dan memaksanya menatap pria berusia 27 tahun itu.
"Ayo lawan aku! Dasar pengecut kau, Lucas!" Alex berdiri dan mulai menendang Lucas.
"Ahh, rasanya aku mulai bosan bermain denganmu jika kau seperti ini, Lucas." Alex mengeluarkan sebuah pistol.
Tiba-tiba bumi berguncang dan saat mendengar orang berteriak "gempa bumi", Alex langsung ketakutan setengah mati. Dengan panik, ia berlarian keluar bangunan, sambil mendorong siapa saja yang menghalangi jalannya.
Listrik padam dalam sekejap, namun ruangan itu masih diterangi oleh sinar matahari. Barang-barang yang terbuat dari besi dan alumunium berjatuhan sehingga membuat suara berkelontangan yang memekakan telinga.
Kini Lucas tergeletak seorang diri. Pria itu hanya mengaduh saat beberapa benda menimpa tubuhnya dan menambah rasa sakitnya. Ketika pura-pura pingsan tadi, ia sempat mencuri dengar dari para bodyguard Alex bahwa tempat ini bukanlah sarang Yakuza, melainkan hanya salah satu rumah milik Mr. Yoshiro. Sedangkan tua bangka itu beserta anak buahnya sudah meninggalkan tempat ini dan membiarkan Alex bersenang-senang sebelum membunuh Lucas.
Pria yang sudah babak belur itu juga bukannya tak sanggup melawan Lucas saat ini, tapi sebagai pengusaha handal, ia tahu kapan waktunya untuk melawan dan kapan harus bertahan.
Sisa kekuatannya ia simpan sambil menunggu saat yang tepat, ketika Alex lengah. Otak cerdas Lucas sedang menyusun rencana melawan bocah manja dan pengecut tersebut. Namun sebelum ia menjalankan rencananya, nasib sudah lebih dulu membantunya dengan bencana gempa bumi sehingga Lucas tidak perlu repot-repot lagi.
Sambil meringis saat merasakan sakit di sekujur tubuhnya, Lucas mulai berjalan menghampiri jendela. Ia menendang kaca jendela sampai pecah, lalu segera melompat keluar. Pria berbadan kekar itu membiarkan tubuhnya menggelinding di parit yang mengitari pekarangan rumah.
Lucas berjalan menyusuri hutan tanpa tujuan. Saat ini ia hanya perlu berjalan sejauh mungkin dari tempat itu. Berusaha mencari pertolongan dan segera menghubungi Nick.
Pakaiannya sudah kotor dan sobek di banyak tempat. Wajah tampannya sudah penuh darah dan lebam. Bahkan, Lucas tidak bisa mengenali wajahnya sendiri saat menatap kaca jendela tadi sebelum dipecahkan.
Ia bersumpah akan membumi hanguskan seluruh aset Yakuza dan memotong-motong tubuh Alex lalu memberikannya pada buaya. Hatinya benar-benar dibakar amarah, namun saat ini ia akan menyampingkan hal tersebut demi menyelamatkan dirinya.
Lucas tersenyum saat melihat jalan raya beberapa puluh meter dari tempatnya berdiri, setelah sekian lama berjalan menyusuri hutan tanpa arah.
Namun sebelum ia sampai di tepi jalan, tubuhnya sudah terhuyung dan jatuh di tanah. Lucas menatap langit yang mulai memerah, tanda bahwa saat ini sudah sore hari dan sejak tadi malam ia belum makan sama sekali.
Lucas merangkak untuk sampai ke tepi jalan raya. Ia membaringkan kepalanya di tanah sambil menatap hamparan langit. Ia benar-benar sudah kehabisan tenaga. Bahkan, pria yang memiliki nilai TOEFL 655 itu sudah tidak sanggup lagi menggunakan akalnya.
Tiba-tiba ia merindukan mendiang ibunya. Seorang wanita lembut yang selalu membelai rambut Lucas sebelum ia tertidur. Sudah lama sekali wanita itu meninggalkannya. Menyisakan kesepian yang sangat menyiksa.
Kenangan itu kembali berpendar dalam ingatannya. Momen bahagia mereka saat tertawa bersama di mansion besar milik keluarga Broun di Berlin. Ibunya akan mendongeng sebelum Lucas tertidur. Dan ayahnya akan mengabulkan apapun yang Lucas inginkan.
Lalu kenangan indah itu berganti dengan kenangan menyakitkan. Saat Lucas kecil melihat ibunya terbujur kaku di dalam peti mati. Dan, belum lama semenjak kematian ibunya, ayahnya sudah membawa wanita lain dengan anak haram mereka yang sudah berumur 2 tahun.
Usianya baru 7 tahun saat itu. Ia ditinggal sendiri di mansion besar dengan ibu tiri yang sama sekali tidak peduli kepadanya. Sedangkan ayahnya hanya sibuk bekerja seharian.
Lucas hanya menatap dari jendela kamarnya saat wanita jalang itu sedang tertawa bahagia bersama Alex di taman. Tempat bermain Lucas dan ibunya dulu.
Sementara, semua kenangan ibunya telah disingkirkan, kecuali yang berada di kamar Lucas. Senyum kebahagiaan di wajah bocah itu telah sirna selamanya. Menciptakan seorang Lucas baru dengan hati yang sedingin kutub.
"Mom...tolong aku..." Lucas berbisik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.