Isyan terpaksa berlibur ke Jepang untuk menghindari mantan tunangan yang mengunjunginya di London. Tanpa sengaja ia bertemu seorang pria yang membutuhkan pertolonganya. Siapa sangka, pria itu adalah salah satu orang yang sering muncul di majalah For...
"Terima kasih untuk makan malamnya. Dan juga telah mengantarku pulang." Ucap Isyan sambil beranjak keluar dari mobil.
Isyan berdiri di samping mobil sambil menunggu mobil itu melaju, namun tanpa di duga, Lucas keluar dari mobil dan menghampirinya. Ia berdiri di hadapan Isyan dan menatapnya.
"Aku..." Lucas berkata dengan ragu-ragu. Pria itu bergerak-gerak gelisah.
Isyan memalingkan pandangannya. Enggan menatap wajah Lucas yang sangat tampan. Yah, sejujurnya ia memang takut akan terpesona oleh pria itu.
Isyan mendongakan wajah menatap langit.
Saat itulah. Saat melihat ke atas gedung tua yang berada di depan apartemennya, ia melihat moncong laras panjang di salah satu jendela yang terbuka. Mengarah tepat ke jantung Lucas.
Semuanya terjadi begitu cepat. Lucas bahkan terkejut saat tiba-tiba Isyan memegang kedua bahu Lucas dan membalikan posisi tubuh mereka. Ia pikir gadis itu akan memeluknya....
Hening.
Hanya desiran angin.
Dan sedetik kemudian, Isyan membelalakan matanya sambil berteriak kesakitan saat sebuah peluru bersarang di bahunya.
Tidak ada suara dari senjata itu. Namun Lucas sudah menyadari ada seorang pembunuh bayaran di jendela sana.
Lucas berteriak kalap. Anak buahnya segera menghampiri mereka dan menembakan peluru ke jendele tersebut.
"TANGKAP DIA HIDUP-HIDUP !!!" Lucas berteriak sambil menggendong Isyan ke dalam mobil.
Isyan sangat lemah. Ia merasakan sakit yang luar biasa di pundaknya. Dan sakit itu bertambah parah saat Lucas menekan lukanya agar darah Isyan tidak terlalu banyak keluar.
Isyan berusaha memikirkan apa yang terjadi, namun sebelum ia mampu memahaminya, gadis itu kehilangan kesadaran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.