Wendy Side Story

996 80 13
                                    

Hembusan angin dan suara dedaunan yang bergesekan karenanya menjadi alunan favorit Wendy sore ini, sudah hampir satu jam dia duduk dikursi halaman kampusnya. Menunggu seseorang yang tak kunjung datang juga, meskipun begitu dia tetap setia duduk menunggu disana walaupun sebenarnya orang yang ditunggunya sudah memberi tahu untuk pulang lebih awal.

Sejak tadi pula kedua tangannya tak melepaskan satu kotak berwarna biru muda yang ada di pangkuannya. Berkali-kali ditatapnya kotak itu, berharap dia bisa memberikannya pada orang yang ia tunggu saat ini.

Hanya memastikan bahwa yang ada di dalam kotak itu masih utuh, Wendy pun membukanya dan tentu saja Red Velvet cake lengkap dengan lilin diatasnya itu masih terlihat utuh disana.

"Oppa Saengilchukhahae" gumamnya sambil tersenyum hangat.

"aku harap kau selalu bahagia" tambahnya lagi.

"Sudah ku bilang bukan" Wendy tersentak kaget mendengar suara berat milik seorang laki-laki.

Dan saat Wendy menengadah, ia sudah melihat Yoongi berdiri tepat di depannya. Biasa dengan wajah datarnya dan sikap acuhnya, tapi jujur Wendy menyukai Yoongi yang seperti itu. Bahkan tanpa sadar Wendy menyunggingkan senyum lebarnya karena tak tahan menahan rasa senangnya karena kedatangan Yoongi.

"Jangan menunggu ku, aku masih ada urusan. Kau bisa pulang sendiri saja kan ?" lanjut Yoongi masih dengan nada datarnya.

Terdengar jahat bukan ? Tapi Wendy sama sekali tak memudarkan senyumannya. Dia malah menarik tangan Yoongi untuk segera duduk di sampingnya.

Yoongi terlihat menautkan alisnya karena bingung dengan sikap Wendy.

"Happy birthday Oppa" seru Wendy tanpa basabasi lagi sambil menyodorkan kue yang sejak tadi dipegangnya.

"Kau" Yoongi malah menatapnya heran, lagi pula setahubya Wendy tidak tahu kapan ia berulang tahun. Lalu kenapa dia bisa memberikannya kejutan seperti ini.

"Kihyun sunbae yang memberi tahu ku" sahut Wendy seolah tahu gelagat Yoongi.

Ahh rupanya dia—pikir Yoongi— Kihyun yang memberi tahu Wendy, ohh tentu belakangan ini teman-temannya sering mendekati Wendy karena setiap jam istirahat Wendy pasti akan menyusul Yoongi yang sedang berkumpul di kantin fakultasnya.

"ohhh tunggu, kita harus nyalakan dulu lilinnya" sahut Wendy yang langsung menggeledah isi tasnya untuk mengambil korek.

Sementara Yoongi hanya terus memandangi Wendy dengan lekat, menilik seluruh wajah Wendy yang entah kenapa terlihat menarik untuknya. Sekejap Yoongi langsung mengingat saat-saat yang dilaluinya bersama Wendy belakangan ini. Ternyata sudah sedekat dan sejauh ini kah hubungan mereka ? Jahatnya Yoongi yang masih saja mengacuhkannya.

"Oppa , kenapa melamun ?" suara Wendy tiba-tiba membawa Yoongi kembali ke kesadarannya.

Diliriknya sekilas, lilin yang tadi belum menyala kini sudah menyala. Ahh gadis itu melakukannya dengan cepat.

"buat permohonan, setelah itu tiup lah lilinnya" sahut Wendy antusias.

Bukannya mengikuti gerakan Wendy yang kini menyatukan kedua tangannya didada sambil memejamkan mata, Yoongi malah asik memandangi wajah Wendy. Bahkan sampai Wendy membuka kembali matanya pun, dia tetap memandanginnya.

"cepatlah, tiup lilinnya" 

Dan kali ini Yoongi menurutinya. Betapa antusiasnya Wendy yang kini sedang bertepuk tangan untuk Yoongi.

"Aigoo uri Oppa, kau ternyata sudah mulai menua" ledek Wendy sambil menepuk-nepuk pundak Yoongi.

Sadar akan respon Yoongi yang hanya memandanginya, Wendy pun berhenti tersenyum dan memandanginya heran.

Jeon Jungkook ; My Lovely SunbaenimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang