Eien II

8.3K 1K 130
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Pairing = Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Diperjalanan pulang.

"Levi.. Apa kau masih marah?" Eren kembali bersuara. Jika belum mendapat kepastian, ia masih merasa tak enak hati.

Baru hari pertama bertemu, dan sudah membuat Levi marah? tak ada akhlak sekali dirinya.

"Bocah kau mengatakan sesuatu?" Levi yang fokus pada jalan raya, tak terlalu mendengar ucapan Eren.

"Aku bilang, apa kau masih marah?"

Pemuda brunette mulai mengeraskan suara.

"Mendekatlah bocah aku tidak dengar"

Kali ini Levi berbohong. Padahal ia mendengar.

Eren memajukan posisi, hingga tidak ada jarak.
Menyembulkan kepala kesamping dan mendekatkan mulut ketelinga Levi yang tertutup helm.

Levi menyeringai.

"Kukatakan sekali lagi, Apa kau masih marah?"

"Tidak"

"Jangan bohong Levi, aku sungguh-sungguh minta maaf"

Manik kelabu melirik sebentar.

"Dengar bocah, aku tidak suka dengan sifatmu yang pesimis, kau menyimpulkan sesuatu yang membuat dirimu merasa bersalah. Aku tidak suka itu"

"Maaf" Lirih Eren. Ucapan Levi memang benar, namun ia berpikir seperti itu karna takut bahwa dugaannya benar. Ujung-ujungnya ia akan merasa bersalah juga.

"Tidak perlu meminta maaf lagi, dan jangan melakukan hal seperti itu lagi"

"Tapi, bukankah kau bilang bahwa kau tak peduli pendapat orang lain?"

"Ya, benar"

"Lalu kenapa kau begitu marah padaku?"

Eren kembali menjauhkan diri.

'Tidak adil'

Levi menginjak rem mendadak.
Membuat Eren terjungkal kedepan, dan terjadi adu helm.

"Aww.. Kenapa kau berhenti mendadak?!" ringisnya, sambil memegangi helm bagian jidat.

"Apa kau ingin membuatku marah lagi?" Suara Levi berubah dingin.

"Levi.. Kenapa kau begitu sensitif? Aku hanya bertanya" sungut pemuda manis. "Dasar menyebalkan!" lanjutnya merajuk. Dengan tangan bersedekap didada.

Baru saja masalah reda, sekarang memanas lagi.
Eren masa bodoh, kali ini memang Levi yang menyebalkan.

Apa salahnya bertanya?

Menoleh, Levi menatap datar Eren yang tengah cemberut.

"Kaulah yang menyebalkan bocah"

"Terserah! Aku ingin segera sampai rumah!" Eren memalingkan wajah.

"Kenapa justru kau yang sekarang marah?"

Eren tak menjawab, masih merajuk.

Levi mendecih, tingkah Eren macam bocah sekali. Ia kembali menginjak gas dan langsung melaju.

Eren yang belum berpegangan, reflek nyaris terjatuh.

"LEVIIII!!!!" pekiknya. "Kau ingin membunuhku hah?!"

EienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang