Eien

Eien IV

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Pairing = Levi Ackerman x Eren Jaeger

Warning Rate M

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hujan terus mengguyur kota Shiganshina.
Masih setia menemani langkah Eren, sekaligus kesedihannya.

'Aku bukan siapa-siapa Levi, dan juga dia tidak tau perasaanku.
Jadi wajar saja jika dia memiliki kekasih dan tidak peduli padaku'

Eren tertawa garing, menertawakan kebodohannya.

'Lagipula kita sama-sama laki-laki, tentu saja orang seelegan dia pasti akan jijik'

'Bodoh sekali. Untuk apa aku membuang-buang waktu dan menyakiti diri sendiri seperti ini?'

Memijat pelipis. "Sepertinya aku terlalu lama kehujanan" Eren mempercepat langkah.

••••

Pukul 23:08.

Sebelum membuka pintu, Eren berusaha merilekskan diri.

"Semoga dia sudah tidur"Gumamnya.

Eren membuka dan menutup pintu sangat pelan, agar tak membangunkan iblis.

Ruangan pertama begitu gelap, menandakan penghuni rumah sudah tidur, Eren bernafas lega.

Ia berjalan menuju tangga.
Namun, saat melihat ruang tv masih menyala, Eren menghentikan langkah.

Pandangan mengedar ke sekeliling.

Tidak ada siapapun.

Ia melanjutkan langkahnya.
Baru menginjakkan kaki di anak tangga pertama, tubuh Eren menegang.
Ia dikejutkan sesosok iblis berdiri diatas tangga sana.

"Yo bocah brengsek. Kemana saja kau?!" Levi mendelik, dengan aura mencekam disekitar tubuh.

Eren meneguk ludah, berusaha menenangkan diri agar tidak bergetar. "Levi kau belum tidur?' Ia berlagak santai.

" Jawab pertanyaanku sialan!" Levi mendesis.

Pemuda brunette berdehem pelan, guna menghilangkan gugup. "Levi tidakkah kau lihat diriku basah kuyup begini? Aku kedinginan, ingin segera membersihkan diri dan ganti pakaian. Besok saja interogasinya"

Ia berjalan menaiki tangga, melewati Levi yang masih diam.

Namun belum satu langkah menjauh, pergelangan tangan tiba-tiba dicekal. Eren menegang lagi.

Levi membalikkan tubuh Eren agar menghadapnya, dan mengamati dari atas sampai bawah.

Melihat seluruh tubuh Eren basah kuyup dan wajahnya yang terlihat pucat, Levi melepaskan cengkeraman.

Ia mendecih. "Bersihkan dirimu. Aku tunggu diruang tv" Lalu berjalan menuruni tangga.

Eren tak menjawab, ia langsung bergegas kekamarnya.