Eien VIII

10.1K 948 158
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Pairing = Levi Ackerman x Eren Jaeger

Warning, Rate M.

Full lemon hambar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

20 menit berlalu setelah 3 makhluk itu pulang kehabitatnya masing-masing.

Kini terlihat sepasang kekasih baru jadi, sedang berpangku-ria disofa.

"Ahn.. Levi—ihngh..."

"Kenapa sayang?" Levi menjilati leher Eren.

"Lepash...nggh" Eren mendongak dengan mata terpejam dan mulut terbuka.

"Tidak akan kulepaskan sebelum kau menjawab pertanyaanku"

"Tap—ahhn!"

Bibir tipis menghisap leher kuat, memberi kissmark.

"Tidak ada tapi-tapian sayang"

Eren menerima serangan, dengan perasaan gelisah.

"Aku tanya sekali lagi, kau bilang kau melihat kami didepan kafe sebulan lalu, bukankah dihari yang sama juga kau pulang terlambat dengan tubuh basah kuyup?" ia mengecup leher dekat rahang.

"Umhh" Bocahnya mengangguk.

"Jadi, sebenarnya kau pulang terlambat bukan karna tersesat kan? tapi karna kau berlarut dalam kecemburuan dan pemikiran-pemikiran bodohmu itu bukan?"

Eren diam, pertanyaan Levi benar-benar tepat sasaran.

"Jadi dugaanku benar?"

Bibir mengatup, Eren melirik Levi takut-takut.

Tak mendengar jawaban, Levi menggigit leher.

"Ahk!"

"Kau melukai dirimu sendiri karna sesuatu yang tak pasti bocah!"

"M-maaf" Eren menatap Levi dengan mata berkaca-kaca.

Levi diam menatapnya tajam.

Kenapa sekarang malah Levi yang marah?

Eren menangkup kedua pipi Levi dan menyatukan dahi mereka. "L-levi maafkan aku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi"

"Janji?" Levi memajukan posisi Eren, menempelkan area privat.

"Ahhn! J-janji"

"Ingin kumaafkan?"

Eren mengangguk.

Levi menyeringai dalam hati.

"Kalau begitu.." Ia semakin merapatkan posisi Eren lalu menggesek-gesekan penis mereka.

"Ahn...ahh...nghn" Desahan keluar begitu saja.

"Ya terus seperti itu sayang. Keluarkan desahan manismu" Levi kembali mengecupi leher Eren.

Eren menggeleng. Tangan berusaha mendorong bahu kokoh. "T-tidak, jangan sekarang nghn.."

"Kenapa hm?"

"A-aku nnh belum m-mandi..."

"Kita akan mandi setelah melakukannya"

"Tapi Lev—ahngh!!"

Levi mempercepat gesekan.

Keinginan Levi benar-benar mutlak.

Eren memeluk erat leher Levi, menempelkan wajah Levi ke lehernya.
Moment ini tentu saja tidak disia-siakan oleh sang terkasih, Levi menjilat, mengecup, dan menghisap leher Eren, memberi tanda kepemilikan sebanyak-banyaknya.

EienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang