Eien

Eien XIV

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Pairing = Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lama tak berjumpa"

"Xa—"

"Aku sangat merindukanmu beibih" Sosok itu semakin mengeratkatkan pelukan.

"Xa-xavi se..sak" Eren menepuk-nepuk pelan bahu.

"Ah! Maaf beibih aku terlalu senang" Seseorang yang dipanggil Xavi itu melonggarkan pelukan mautnya.

"Kau sudah kembali" Eren menatap wajah teman masa kecilnya. Kemudian membalas pelukan.

Disofa sana Levi mendelik tajam Melihat istri berpelukan dengan pria lain.

"Aku baru kembali sebulan lalu, dan ku dengar kau pindah ke Jepang?" tanya Xavi, melepaskan pelukan.

Eren mengangguk. "Uhm aku pindah 4 tahun lalu"

"Beibih aku mendengar kabar buruk tentangmu" Pria bersurai blonde memegang kedua bahu Eren. "Aku dengar kau sudah menikah, itu bohongkan?"

"Apa Ayah yang memberitahumu?" Eren tersenyum canggung. "Itu benar.. Aku sudah menikah 3 tahun lalu. Maaf tak mengabarimu langsung"

Xavi manggut-manggut.

"Jadi itu ben— APA????!!!!"

Eren berjengit melihat reaksi Xavi.

"ORANG KURANG AJAR MANA YANG BERANI MENIKAHIMU???!" karna marah, Xavi reflek mencengkram kuat bahu Eren.

"Ahk! sa-sakit" Pemuda brunette meringis, ia mencekal pergelangan Xavi yang masih mencengkeramnya.

Sadar dengan perlakuannya, Xavi melonggarkan cengkeraman. "M-maaf beibih aku tak—"

Brakkk!

Tiba-tiba vas bunga melayang melewati wajah Xavi, menghantam dinding.

"Lepaskan tangan kotormu dari istriku bajingan!"

Pelaku pelemparan berjalan ke arah mereka dengan aura membunuh.

"Le-levi?" Eren merinding, merasakan aura tak mengenakan dari sang suami.

Xavi yang tersadar dari terkejutnya menoleh kearah Levi. "Siapa kau bastard?!"

"Aku suami Eren Ackerman!" desis sang iblis.

"Ap—" Mata Xavi melebar. Ia kembali menatap Eren, minta jawaban.

Yang ditatap mengangguk. "Dia Levi, suamiku"

"Bo-bohong"

"Apa ada masalah?!" Tatapan benci masih Levi layangkan pada Xavi. Ia berdiri disamping Eren.

Xavi menggelap seketika. "Eren.. Bukankah pernah kukatakan padamu saat kita masih kecil, bahwa ketika aku sudah dewasa aku akan menikahimu?!"

"Tapi aku sudah bilang tidak bis—"

"Aku tidak butuh jawabanmu! Yang pantas menjadi suamimu adalah Aku!"

"Apa?!" Levi menggeram, mendengar pernyataan pria blonde.