16|| curhat

1.8K 182 20
                                    

Sebelum tidur Salsa menghampiri kakaknya yang masih di meja kerjanya di rumah,,karena ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan malam ini.

Salsa menyampaikan niatnya ingin bercerita kalau kakaknya sudah selesai dengan tugasnya.

Hanna paham pasti ada hubungannya dengan kekikukan tadi antara Reyno dan Salsa yang tak biasa.

Salsa kembali ke kamarnya sambil memandang langit lewat jendela kamarnya, sudah satu jam lebih Reyno pulang tapi belum ada kabar kalau dia sudah sampai Rumah, pikiran Salsa bukan ke khawatir lagi karena dia mulai mengerti kebiasaan buruk teman specialku itu,,yaa Salsa semakin nyaman dengan Reyno tapi ada rasa ketakutan akan perasaannya ini hanyalah sebuah pelarian sehabis kehilangan sahabat cowok satu-satunya yang paling mengerti dirinya.
Salsa terus memandang langit yang hanya sedikit di hadiri bintang bisa dihitung jari tapi Salsa tak sibuk menghitungnya hanya memandang sambil seolah bercerita tentang kegamangan hatinya.

Beberapa saat kemudian Hanna masuk kamar Salsa tanpa salam dan langsung merangkul dari belakang tubuh adiknya yang sedang asyik memandang langit di jendela kamarnya.

"Ada berapa bintang dek malam ini ?"
Bisik Hanna mengejutkan adiknya yang sedang sibuk menatap langit

"Eh,,ada berapa yaa ..lupa dah tuh Kaka Dateng sih.."yang di kagetin langsung salting

"Hahaha..bintang cuma ada 7 begitu yang bersinar keliatan dari sini kayak ada lebih dari sepuluh dek..ketauan kamu lagi bengong.."Hanna lalu mengacak-acak rambut Salsa pelan.

"Kakak sudah selesai tugasnya..?"

"Udah...sini cerita kamu sama Reyno kenapa ??"

"Hmm......"
Salsa bingung mau mulai cerita dari mana .

Hanna melirik hp Salsa yang tiba-tiba bergetar karena Salsa terbiasa hanya mode getar kalau malam hari.

Hanna cekatan mengambil HP adiknya lalu melihat panggilan telepon dari "Belut" .

"Belut telepon nih mau angkat gak ?"

"Kaka angkat aja..tapi bilang aku udah tidur yah.."

"Yeehh..nyuruh Kaka bo'ong nih.."

"Aku lagi gak Mood ngomong sama dia ka.."

"Oh..kamu lagi moodnya ngomong sama Reyno yahh.." ledek Hanna membuat Salsa membalikkan badannya lagi ke arah jendela menatap langit lagi.

Hanna tak menjawab telepon dari Ferdy, dia mengerti kalaupun dia bilang Salsa sudah tidur lalu kenapa Hp Salsa bisa sama hanna..akan banyak pertanyaan lagi dari Ferdy karena Hanna paham bagaimana sifat over perhatiannya Ferdy ke Salsa .

Taklama Ferdy berhenti menghubungi ,Hanna menekan tombol silent pada Hp Salsa dan kembali bicara pada Salsa

"Mau sampai kapan natap langit begitu..Udah mau tengah malam loh.."

"Aku bingung kak,,"

"Kenapa ??Reyno nembak kamu yah.."

"Hah..kakak koq tau.."

"Kan udah Kaka bilang , Reyno itu lagi PDKT sama kamu...bisa di lihat dari sikapnya .. "

"Iyaa Kaka bener..trus aku harus gimana ka.."

"Kamu juga pernah ditembak Cowok kan dek waktu SMA,, ngapain bingung sih..kalau gak suka yaa tolak baik2 aja berteman aja.."

"Hmmm..." Lagi-lagi Salsa menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya kembali dengan nafas yang sangat berat terdengar oleh Hanna .

"Yaa kecuali kamu ada rasa lebih dari teman juga,,yaa kayak gini galau nya"
Hanna mencoba menerka perasaan adiknya.

"Kakak pernah jatuh hati ??pernah secepat ini .. maksudnya dalam waktu seminggu aja gitu.."
Salsa mencoba bertanya hal ini karena Hanna memang tak pernah bercerita tentang kekasih atau pacarnya.

HATI TERLATIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang