Hari ini adalah hari kedua Hanna berada di Ruang rawat inap salah satu Rumah sakit besar di Jakarta,Salsa dari kemaren terpaksa ijin tidak masuk kuliah Lantaran kondisi Hanna yang tak memungkinkan untuk di tinggal, kondisi Hanna sempat Drop waktu pertama di rawat,sampai masuk ruang isolasi. Dokter sampai mengambil tindakan untuk Ronsen dari ujung kepala sampai ujung kaki Hanna. Dan Salsa tak akan tega meninggalkan kondisi kakaknya yang sedang sakit begini sendirian di rumah sakit,padahal kalau dia mau dia bisa share keadaan kakaknya yang sedang sakit atau minimal mengabarkan dirinya melalui media sosial ke saudara yang jauh di sana, tapi ia juga bukan tipe cewe yang suka pamer kesedihan di Medsos, buatnya saat sedang sedih dan sakit lebih baik lebih khusyuk berdoa kepada sang Pencipta untuk kesembuhan dan focus mengurus semampunya semaximal mungkin.
Beruntungnya Salsa, karena memiliki kekasih dan Sahabat yang sangat peduli dan sangat perhatian. Selain teman di kala suka mereka juga sangat berperan di kala duka.
~Di Kampus~
Hari kedua Salsa tidak masuk kampus.
" Reyno, nanti kau langsung ke RS kan..aku ikut yah.." Sheril yang kemaren tidak bisa menemani Salsa di RS karena ada schedule pemotretan.
"Iya,,ayo..bareng-bareng aja sekalian hibur ka Hanna ya..ada u kan tambah rame.." jawab Reyno .
"Nanti gw pulang dulu ya , ada urusan penting.." tiba-tiba Haykal berkata sambil berjalan seperti menghindar dari pertanyaan temannya akan pernyataan barusan.
"Lah Bocah ngapa yak..sok sibuk banget u.." Celetuk Jaka.
"Woy..tunggu donk..masuk kelas duluan bae..yaudah pulangnya tunggu di sini lagi aja.." Reyno ikut berjalan di belakang Haykal.
Sheril dan Jaka pun masuk ke dalam ruang kelasnya, begitu pula Haykal dan Reyno . Namun beberapa menit kemudian bukan dosen yang mengajar mereka yang datang tapi dosen muda si Pak Hilman.
"Assalamualaikum , maaf mengganggu..saya ijin minta waktunya sebentar , saya dan Team kreatif kampus ada perlu dengan mahasiswa dan siswi di sini yang berprestasi di dunia Teater dari jaman sekolah SMA apakah ada?" Hilman mencoba membuka omongan saat masuk kelas tersebut.
Tiba-tiba riuh ruang tersebut menyebut asal bahan bercanda bakat acting dadakan. Tapi tiba-tiba ada yang menjawab salam si dosen ini.
"Wa'alaikumsalam pak,maaf pak saya mantan ketua ekskul Teater, ada apa ya.." jawab Haykal.
"Alhamdulillah nama kamu siapa?"
"Haykal Aliansyah pak"
"Haykal , bisa ikut saya sekarang , nanti saya jelaskan.." jawab singkat Hilman memberi isyarat keluar ruangan kepada Haykal.
"Baik pak,," Haykal pun mengikuti Pak Hilman keluar ruangan kelas itu. Mereka berdiri di depan koridor tepat depan pintu .
Hilman menarik nafas dan menghembuskan perlahan, lalu memulai pembicaraan itu.
"Begini Haykal, 2 bulan lagi adalah ulangtahun Universitas kampus kita ini, dan Team kreatif kampus mau mengadakan semacam Drama Teater ..nah kamu bisa bantu saya untuk menunjuk dan seleksi bahkan ikut campur dalam hal ini.." Hilman mencoba menjelaskan dengan nada santai terlihat sopan dengan penuh harap.
"Insyaallah bisa pak, tapi saya biasa di bantu Salsa sebagai Partner saya dari jaman SMA di ekskul teater.." jawab Haykal dengan pria yang berbadan lebih tinggi dari dirinya.
"Salsa anak PR ?" Tanya Hilman.
"Iya pak,," jawab Haykal .
"Oh..Salsa anak teater..bagus kalau gitu, nanti saya langsung bicara dengan salsa.." Hilman terlihat gembira .
KAMU SEDANG MEMBACA
HATI TERLATIH
Fanfiction[Proses Revisi] Dalam diam melatih hati untuk bersabar, Dalam sepi melatih hati untuk meresapi, Dalam canda melatih hati agar selalu bahagia, Dalam tangis melatih hati untuk tetap kuat, Dalam pertemuan melatih hati untuk mengikhlaskan yang sudah per...