23. Bye Calon Istri

1.4K 257 41
                                    


"Bang, seriusan?" Carla mendekatkan wajahnya pada Eky sedekat mungkin, mencoba meneliti pupil mata abangnya. Siapa tahu ada yang aneh sampai abangnya ngigau pagi-pagi buta gini.

Eky suka sama Yuki?? Demi apa?? Demikian, deh, jangan di terus-terusin lagi, bisa runyem urusannya!.

Eky mendorong wajah adiknya yang masih mirip titisan mak lampir karena baru bangun tidur itu dengan telapak tangan.

"Bener, Aaah.. Bau jigong, lo. Sana, mandi dulu! Anak gadis jorok banget!" sungutnya, kemudian melangkah menuju ruang keluarga, menghidupkan tv kemudian mencari-cari film kesukaannya. Tom & jerry.

"Tapi Bang, tapi Bang, gue masih nggak percaya."

"Serah. Mandi dulu, sono!"

"Bang, gu--"

BUGH!!

Satu timpukan bantal mendarat di wajah chuby Carla.

Yaelah... Punya abang galak amat. Akhirnya Carla memilih untuk pergi kekamar mandi. Boker dulu, baru mandi.

Eky yang sedari tadi pusing mendengar kicauan adiknya menghela napas kasar. Dulu mamah ngidamnya apaan, sih? Tuh anak udah sakit aja batrenya masih delapan, coba kalo nggak sakit? Duh, Carla... Carla. Tobat gue jadi abang lo.

********

"Kok bisa-bisanya, sih, lo Bang? Padahal adek lo udah mati-matian jodohin teteh sama kak Al!" omel Carla pada abangnya. Eky kesal. Ini udah ke berapa kalinya Carla mengulang kata-kata itu.

"Terus kenapa? Orang Yukinya bilang dia masih free, dia juga keliatannya nggak begitu tertarik tuh, sama si bule."

"Belom aja kali... Semua butuh proseesss." Rasanya ingin sekali Carla menjambak rambut abangnya yang udah rapi dengan setelan jas itu. Ck... Rusak jagad per-wattpad-tan kalau akhirnya Yuki gandengannya sama bengkoang bongkeng kayak abangnya.

"Emangnya gue kurang apa, sih? Ganteng iya, keren iya, perhatian iya... Kaya? Abang lo ini ceo, Car..!"

"Lo kata gue mobil, Bang? Car.. Car... Car... "

"Daripada gue panggil dokar."

"Abaaanngg!!!" Carla mencubit lengan Eky gemas. Eky ngikik melihat pipi adiknya semakin bulat.

"Lo cari cewek laen aja deh, Bang.. Jangan teteh. Kebagusan buat lo!"

"Ogah... Udah saatnya lo jadi Ekivers, bukan Alkivers." Eky tertawa jahat setelah mencuri ciuman dipipi adik gembulnya. Pingin gigit, tapi nanti malah panjang ujungnya. Pasti ribut lagi.

"Dadah, ndut... Ati-ati kalo jalan, takutnya ngglundung. Kasian Suhal, ngangkat tong minyak."

Carla mendengus kesal. Bukannya dia menghalangi abangnya. Tapi, banyak hal yang akan terjadi jika Eky benar-benar suka pada Yuki. Sebagai Alkivers sejati, memang Carla akui ia buta. Bagaimanapun posisi kedua tokoh itu susah tergantikan. Chemistry mereka terlalu dapet. Mau peran apapun cocok aja.

Kalau Eky yang akhirnya mendapatkan Yuki didunia nyata, banyak alkivers kecewa. Mungkin ada beberapa yang suka karena ia akui, abangnya not bad, lah. Ia hanya tak siap melihat abangnya menjadi sasaran fans. Belum lagi kalau ada fans yang mirip dia.

Hidup mereka sudah damai. Carla nggak akan membiarkan abangnya tidak tenang hanya karena hal-hal seperti itu. Cukup dia saja yang memenuhi kepala Eky.

"Gue sukaaaa banget sama lo, Teh. Apa jadinya kalo abang tau siapa malaikat yang udah nolongin dia waktu itu?"

"Tapi teh, gue lebih suka lo jadi pasangannya kak Al, lebih realistis aja... " Carla menyentuh foto Yuki.

"Bukannya abang gue nggak baik. Dia laki-laki terbaik didunia yang pernah gue kenal. Meskipun kadang suka ngerjain gue. Hehe.."

✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang