25. Minggu Depan

1.3K 244 31
                                    

Setelah semalaman hujan lebat, siapa sangka pagi ini Yuki kesiangan. Padahal, Jumat jadwalnya siaran di Yuhu. Mati, deh!

Buru-buru ia menyambar peralatan mandinya. Celup sana, celup sini, guyur beberapa kali, sabunan sekenanya, keluar, ganti  baju, semprot parfum sana sini dan berangkat.

Tapi, di mana kunci mobil berada?? Yuki mencoba mencari benda kecil itu di tempat biasanya, tapi nihil. Jangan-jangan di pakai mamah?

Dan benar saja, saat dia melongok ke garasi, mobilnya sudah tidak ada.

"Mamaaaa...!!"

Yuki menjambak rambutnya kesal. Karena acara order ojek online-nya diwarnai insiden kuota data habis, jadilah dia lari-lari ke jalan depan komplek mencari taksi.

Aiishh... Komplit banget sialnya hari ini. Kesal karena belum juga mendapatkan taksi, di hentakkannya kaki ke jalan, mulai putus asa. Tapi suara cekikikan mengalihkan perhatiannya. Tawa yang sangat di kenalnya beberapa hari ini.

"Eky?" Yuki terlihat kaget.

"Butuh ocar, Mbak?" Eky mengedipkan sebelah matanya kearah gadis itu. Yuki tersenyum kesal campur girang. Kemudian mengangguk dengan semangat.

"Yuhu, yah... " katanya setelah masuk kedalam mobil.

"Siap, Mbak." Laki-laki itu tersenyum menampakkan lesung pipitnya, sambil melirik kearah Yuki.

Setelah sampai di depan Yuhu, buru-buru Yuki menepuk lengan Eky.

"Makasih, pak bos... Gue buru-buru, ntar kita ketemu lagi."

"Jangan lupa kasih bintang, yah, Mbak."

"Sepuluh, cukup?" Dan merekapun tergelak.

Eky menghela napas lega. Tenaganya sudah di recharge hari ini. Ya salaaam... Senyuman itu. Yakin, zero alcohol? Masalahnya, Ia benar-benar mabuk sekarang.

Senyumnya semakin mengembang ketika Yuki tiba-tiba mengiriminya sebuah pesan beberapa menit kemudian.

"Bapak CEO yang terhormat. Gimana kalo gue bayar Ocarnya pake makan siang aja? Sok, request apa aja, sesuka bapak. Bebas. Asal jangan bakso, mie ayam, makanan cepat saji, nasgor, dan nasi padang. Udah bosen. Lalapan aja, yuk... Atau sushi... Hahaha"

Eky tergelak. Bagaimana tidak? Bilangnya sesuka hati, terserah, tapi ujung-ujungnya dia sendiri yang request lalapan.

********

Jadi, kabar kalau Yuki itu suka kulineran bener? Bahkan kemana-mana yang di tuju pertama kali adalah makanan. Bisa Eky lihat dari cara gadis itu menikmati makanannya. Semakin gemas saja melihatnya.

Eky punya sahabat dekat. Namanya Liana Hadju. Siapapun yang melihatnya pasti setuju jika gadis itu memiliki wajah cantik dan cute. Bahkan Ekypun mengakuinya. Wajah Liana menggemaskan, tapi menggemaskan ala Liana berbeda dengan menggemaskan versi Yuki.

Liana terlihat imut, seperti anak kecil. Tapi Yuki, lebih seperti... Begini. Sederhananya, siapapun yang melihatnya pasti pingin nempel-nempel lama. Karena selain enak di lihat, enak di dekati, Yuki juga enak diajak ngobrol. Dia komplit pakai telor. Bukan cuma ketawanya aja yang indah, bahkan wajah cemberutnya-pun menggemaskan.

"Ada yang aneh sama gue? Gue cemong?" Yuki yang merasa di perhatikan tiba-tiba memegang pipinya gugup. Eky tergelak.

"Enggak. "

"Terus?"

"Nabrak."

Mata Yuki membulat kesal. Daripada tambah belibet, dia selesaikan dulu makannya. Menyedot orange juice-nya hingga bersisa balok-balok es saja.

✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang