29. Sayang Nggak?

2.1K 280 70
                                    

Al tersenyum melihat pemandangan paginya. Alis teratur yang natural, wajah tanpa makeup dengan kulit halus, bibir kecil penuh kemerahan. Ahh.... Demi Tuhan, susah payah ia menahan diri untuk tidak menyentuh Yuki semalaman. Bahkan menghirup wangi istrinya saja membuat dia merasa mabuk.

Ia rasa, memintanya dari Yuki di hari pertama mereka sah menjadi suami istri itu terlalu buru-buru. Mereka menikah tanpa pacaran, baru saling kenal satu sama lain dan perjodohan ini terlalu singkat. Al tidak ingin membuat istrinya takut atau sejenisnya.

Dipandanginya lagi Yuki dengan seksama, andai gadis ini tahu, bagaimana perasaan Al saat ini. Bangun tidur dengan posisi di peluk perempuan cantik yang dia cintai, melihatnya tidur dengan wajah tak berdosa, sungguh menyiksa.

Al memejamkan matanya, kemudian menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. Boleh nggak sih, gue serang? Batinnya. Baru saja ia ingin pergi, perlahan memindahkan tangan Yuki dari perutnya, tapi melihat leher kimono Yuki sedikit tersingkap, membuatnya semakin pusing. Dia tercengang, aliran darahnya serasa berhenti seketika.

Ya Tuhan.. Cobaan apa, ini??

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Al mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya. Menyentuhkan ujung hidungnya dengan ujung hidung Yuki yang lancip sedikit lebih lama. Mengamati garis mata wanita cantik yang sedang terpejam itu dalam-dalam. Kemudian beralih ke dahinya dan mengecupnya lembut, beralih kematanya dan mengecupnya bergantian. Begitu seterusnya hingga ia menatap bibir ranum itu dengan seksama, menelan ludah sangking groginya.

Hampir saja Al mengecup bibir penuh kemerahan itu, tiba-tiba Yuki mengernyit, melepas pelukannya dan sedikit menggeliat. Saat gadis itu membuka akhirnya mata, dia benar-benar terkejut. Begitu pula dengan Al.

"Al?" ucapnya sedikit keras, kemudian buru-buru bangun dengan gugup. Sangking gugupnya, dahi Yuki sampai terantuk dahi Al yang belum kembali keposisi duduknya semula.

Dug!!!

"Aaaww!" desis mereka berdua tertahan, sambil memegang dahi masing-masing.

"Maaf, maaf... " ucap Yuki saat melihat Al kesakitan. Cepat-cepat ia meraih wajah Al, di gosoknya dahi Al dengan rambutnya,  jadi lupa kalau dahinya juga sakit. Dengan posisi seperti itu, tanpa sadar membuat mata Al semakin berkesempatan melihat isi di balik kerah kimono yang sedikit tersingkap.

Al buru-buru memejamkan matanya. Berusaha mengalihkan pikirannya ketempat lain. Tapi wangi Yuki masih saja bandel, terhirup begitu saja di hidungnya, membuat otaknya kembali berpikiran nakal.

Ya Tuhan... Please, hari ini aja, selametin otak mesumku.. Rutuk Al dalam hati.

"Masih sakit?" tanya Yuki sambil menunduk menatap mata suaminya. Al menggeleng, membalas tatapan istrinya.

"Maaf, aku lupa kalo kita udah nikah.." wajah Yuki memerah, membuat Al semakin gemas. Susah payah Al memaksa bibirnya untuk tersenyum, pura-pura memaklumi dan tidak tergoda. Lo harus cool, kan? Jangan nyerah dulu, sebelum dia bener-bener ngomong kalo dia juga sayang sama lo.

"Nggak papa." Jawabnya singkat. Kemudian turun dari kasur. Huuppf... Selamaat...

"Tapi, ngomong-ngomong tadi kok wajah kamu bisa pas di depan wajahku, yah?"

Nah looo... Mau jawab apa, coba? Masak mau jawab iseng?

"Emm... Itu, liatin belek di mata kamu." Jawab Al sekenanya, kemudian pergi begitu saja ke kamar mandi.

Tanpa diketahuinya, begitu Al berlalu Yuki langsung meloncat turun dari kasur, menuju meja riasnya, mendekatkan mata kearah kaca sambil memperhatikan matanya. Nggak ada belek, apa udah dibersihin Al?

✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang