31. Rumpi

1.9K 285 50
                                    

"Kak, Ayolah... " suara Dul memohon, ketika Al baru saja keluar dari studionya. Pemuda gondrong itu menyandarkan punggung ke sofa sambil sesekali melirik kearah kakaknya.

"Nggak penting, Lama-lama mereka juga tau sendiri kalo gue nikahin Yuki bukan karena Yuki hamil."

"Tapi mereka nggak akan berhenti bully kak Yuki kalo lo nggak ngomong."

"Yuki cewek kuat."

"Itu kan menurut lo." Dul mendengus. Dia benar-benar kesal dibuatnya. Kakaknya sama sekali tidak bisa diajak bicara. Belum lagi hampir tiap jam sekali si cerewet Carla selalu mengganggunya.

"Gue tau, dan hoax ini pasti cepet berakhir."

"Kalo iya?" kali ini Jojo yang ngomong. "Kalo Yuki langsung dung? bully-an bakal berlanjut sampai bulan ke delapan."

"Why?"

"Nitizen pasti mulai itung-itungan, kapan Yuki hamil, usia kandungannya, kapan Yuki melahirkan."

"Itu bakal berpengaruh sama kehamilannya."

"Kecuali kalo sampe sekarang lo masih belum berhasil nyentuh dia." Jojo tergelak.

"Kampret..!"

Al meneguk air mineralnya dengan kepala yang masih di penuhi kata-kata Jojo. Apa yang akan terjadi jika Yuki benar-benar mengalami hal seperti itu? Al tidak bisa membayangkannya. Karena siapapun tahu, dari dulu Yuki terkenal sebagai artis tanpa sensasi. Instagramnya di penuhi pujian. Pasti berat saat tiba-tiba hidupnya di penuhi bully-an.

"Jadi gimana, kak?"

"Nggak penting." Jawaban atos yang lagi-lagi keluar dari bibir laki-laki itu.

******

Yuki menggenggam tangan Al erat saat mereka baru saja turun di parkiran Studio salah satu televisi nasional. Kali ini acara "Rumpi" menjadikan mereka berdua sebagai bintang tamu special. Dan kalau boleh jujur, sebenarnya Al paling malas di undang ke acara seperti ini. Tapi demi Yuki, akhirnya dia setuju juga.

Sampai di Backstage, tetiba Al pusing begitu saja. Untungnya acara masih baru akan mulai lima belas menit lagi. Suasana semakin membuatnya bad mood ketika tiba-tiba saja ia bertemu Lea tepat di depan pintu, sesaat sebelum ia pergi mencari obat.

Ya, Lea! Mantan pacarnya sebelum Alysa. Yang sebelas dua belas dengan gadis keturunan bule itu. Yang ngomongnya sayang nggak taunya punya cadangan. Cih..! Ngapain dia di sini? Batin Al kesal.

Setelah putus dengan gadis itu, kalau bisa sih, Al jangan ketemu-ketemu lagi, takut alergi. Tapi entah ada angin apa, sampai hari ini hal menyebalkan berturut-turut menyapanya?

Al meneguk air mineralnya setelah menelan obat sakit kepala yang baru saja ia dapatkan dari salah satu crew, sebelum akhirnya membulatkan mata kaget. Tentu saja sebuah kesalahan besar meninggalkan Yuki ketika ada Lea disekitarnya.

Siapapun yang pernah dekat, tahu Lea perempuan yang seringkali terobsesi pada banyak hal, dan tidak segan-segan berbuat sesuatu pada orang yang mengganggu obsesinya. Sudah jelas dia tidak ingin terjadi apa-apa pada Yuki, karena Al lah salah satu obsesi Lea.

Al mempercepat langkahnya menuju backstage. Napasnya berderu hingga ia benar-benar sudah sampai di depan ruangan.

"Maksud lo apa?" suara Lea terdengar keras, membuat Al mengurungkan langkahnya. Ia berdiri di balik pintu, menunggu apa yang akan gadis itu lakukan.

"Gue nggak perlu ngulangin kata-kata gue lagi, kan? Mau lo marah atau maki-maki gue, Al tetap suami gue." jawab Yuki datar, membuat lengkungan keatas di bibir Al.

✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang