Pergi... Enggak... Pergi... Enggak... Pergi....Yuki menghitung satu persatu kelopak bunga daisy yang sengaja ia ambil. Demi apa, seorang artis tanpa risih duduk di tepi jalan sambil nyedot seplastik es kelapa muda tengah hari bolong?
Ia menghela napas, merasakan tiupan angin sepoi-sepoi. Bayangan pohon mangga membuat garis-garis teduh menutupi badannya. Perpaduan dingin dan manis dari es kelapa muda kemudian berangsur melegakan tenggorokannya.
Fiuhh.... Sungguh hari yang menenangkan tanpa rutinitas syuting. Diam-diam ia sangat mensyukuri liburnya hari ini. Tak ada satupun pengganggu. Cuma satu, janjinya keluar dengan Al. Hiks... Boleh gue batalin nggak, sih?
"Permisi." tiba-tiba tempat duduk kayunya bergenjot setelah seorang pemuda duduk di sampingnya. Yuki tersenyum kikuk sekaligus kaget. Artis juga, yah? Apa model? Atau emang ganteng dari lahir..?
"Es nya satu, Buk, minum sini." katanya dengan suara berat pada penjual es. Beberapa saat kemudian, ia terlihat mencopot jaket jeans-nya kegerahan. Semerbak wangi tercium di hidung Yuki. Tiba-tiba dadanya berdetak kencang.
"Yuki melengos, memindahkan konsentrasi kearah lain. Cogan kenapa mampir di sini, yah? Batinnya sambil memegang dada. Kemudian tersenyum mengingat garis tegas wajah laki-laki di sampingnya. Keren. Tapi nampaknya senyum Yuki yang kelewat lebar membuat laki-laki itu diam-diam memperhatikannya.
" permisi, Mbak..."
"Hah?" Yuki segera berbalik arah, kembali memperhatikannya. Tanpa sengaja tatapan mereka bertemu. Seperti tatapan gadis lima belas tahun dan cowok penasaran.
"Ada apa yah, mas?". Ada yang bisa saya bantai? Bantai mas juga nggakpapa.. Yuki kembali senyum-senyum. Matanya sama sekali tidak bisa lepas dari lesung Pipit dipipi kanan si mas-mas ganteng.
" ehm, Mbak ini..." laki-laki itu masih saja penasaran sambil terus sibuk mengingat-ingat sesuatu. Tapi sama sekali tidak memperhatikan tingkah Yuki.
"Ya?"
"Kok kayaknya pernah lihat yah, mbak?"
Hah?? Gawat!! Yuki seketika tersadar. Ia buru-buru membenarkan ekspresi wajah dan posisi kepalanya yang nggak banget itu.
"Lihat di mana emang, Mas?" kali ini ia kembali sewot. Laki-laki itu terkekeh sambil menyisir helaian poninya. Segelas es kelapa muda yang sudah di tangan buru-buru ia sruput hingga tersisa setengahnya saja. Busyed... Kayaknya haus banget nih, cowok.
Isshh... Yuki membenarkan isi otaknya kembali.
"Dimana, yah? Kok lupa..." lupa campur grogi. Siapa yah, nih cewek? Manis bener lagi.
Bibir merah laki-laki di depannya terlihat basah karena es kelapa muda. Glek.. Yuki menelan ludah. Menyadari keanehannya ia kembali membalikkan badan, memukul-mukul kepalanya berharap bayangan yang mengganggu itu hilang.
"mbak?" laki-laki itu akhirnya khawatir juga. Cantik-cantik kalo ngomong sendiri sambil mukul-mukul kepala serem juga, sih.
"Kenapa emang, mas?" kok kayaknya dari tadi ngobrolnya kebanyakan kenapanya yah? Yuki jadi kehabisan kata-kata.
"Aaaahhhh...!" laki-laki itu berteriak, membuat Yuki membulatkan mata. "Saya inget!"
Inget? Inget apa?
"Kamu Yuki Alenia, kan, mbak? Artis yang posternya nempel banyak di kamar adek gue!" lanjutnya antusias. "Adek saya pasti seneng kalo ketemu kamu."
"Oooh..." debar di dada Yuki berangsur membaik. Kakaknya fans, toh? Kirain stalker ganteng atau cowok modus ganteng. Kalau yang modus ganteng manis kayak gini sih, Yuki demen.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U)
Storie d'amoreYuki dan Al, adalah artis berbeda genre yang di jodoh-jodohkan oleh fans mereka. Carla, salah satu fans yang berjuang mati-matian untuk mempersatukan mereka dengan cara-cara aneh dan menggelikan. Hingga suatu hari, sebuah kejadian membuat mereka be...