Hujan baru saja reda ketika Al memasuki basement Apartemen, kemudian buru-buru memarkirkan mobilnya sambil terus tersenyum membayangkan wajah Yuki. Demi apapun, dia bahagia saat ini. Jadi ayah?? Mimpi apa dia semalam?
Tas, sepatu, aiphone, di ambilnya sembarangan dari jok belakang demi menyingkat waktu, seolah Yuki akan segera pergi jika Ia tak kunjung datang.
Al mempercepat langkahnya, berhenti di depan lift, mengetuk-ngetukkan kaki ke lantai hingga menimbulkan suara rancak. jujur, kabar Kehamilan Yuki membuatnya grogi. Perasaan grogi, mengalahkan rasa groginya saat memutuskan untuk berterus terang tentang perasaannya beberapa bulan lalu.
Ting!
Lift terbuka dan Lala Pooh muncul di sana.
"Kak Aaall!!"
Haaduuhh... Kenapa malah kuwali sih yang gue lihat duluan?? Batin Al sambil menghela napas. Pasti dua makhluk ini seharian di rumahnya.
"Kok ada di sini sih, lo, Car?" sungut Al. Keyna ngakak melihat ekspresi Carla yang langsung berubah.
"Nggak sopan lo kak, aturan makasih sama gue!"
"Buat apaan?"
"Kan gue yang berjuang beliin tespek buat teteh..."
"Ooh.... " Bibir Al membulat lucu, seolah sedang ngobrol dengan anak kecil. "Makasih yah, dek ... Aduduh ... Lutunaa ... Macem-macem sama istri kakak awas lo ye, nggak ada restu sama Dul."
Dueng!!! Mata Carla membulat memperhatikan Al. Kok dia tau, sih?
"Pasti lo mau bilang, kok kak Al tau sih?" tambah Al cepat-cepat.
"Tau darimana emang?" jawab Carla heran. Al langsung menunjuk lapangan tenis di bawah poni Carla.
"Ada tulisannya, gebetan si Dul,"
"Wkwkwkw... " Keyna lebih ngakak lagi dari sebelumnya, apalagi melihat ekspresi ngeselin Carla saat Al pergi begitu saja dari hadapan mereka.
"Itu cowok nyebelin banget!!! Nyesel gue jodohin dia sama teteh dari dulu!" sungut gadis gembul itu manyun.
Sementara Al yang tahu Carla ngomel cuek bebek. Dia harus segera bertemu Yuki. Ngomong say hay sama baby di perutnya. Aah... Kenapa lift ke lantai lima rasanya lama banget yah?
Piipp
Jangan dulu, Al sama sekali tidak ingin membuka pesan atau telepon dari siapapun. Tanpa melirik benda persegi yang terus - terusan bergetar itu sama sekali, ia langsung melangkah masuk kedalam apartemennya. Mencari - cari sosok berambut sebahu itu di seluruh sudut ruangan. Tidak ada.
"Beb?" panggil Al. Satu ruangan tersisa. apa mungkin Yuki di kamar belakang?
Di bukanya perlahan kamar yang sudah agak lama tidak di tempatinya itu, dan benar saja, Yuki sedang tidur di sana.
"Cantik..." gumamnya melihat istrinya mendengkur halus sambil tidur sedikit miring.
Di usapnya rambut Yuki lembut, kemudian mengecup kening istrinya perlahan.
"Sayang... " panggilnya.
Yuki mengerjap, baru saja dia berhasil tidur setelah hampir seharian mual. Sepertinya Carla tidak menghubungi Al dan mengatakan apa yang dia minta.
Perlahan wajah Yuki memerah, air matanya tampak sedikit menggenang. Badannya lelah, kepalanya pusing, Emosinya sampai di ubun - ubun.
"Kenapa? Kok nangis?" Al membuat suaranya selembut mungkin. Tapi Yuki semakin sesenggukan, membuat suaminya serba salah.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U)
RomanceYuki dan Al, adalah artis berbeda genre yang di jodoh-jodohkan oleh fans mereka. Carla, salah satu fans yang berjuang mati-matian untuk mempersatukan mereka dengan cara-cara aneh dan menggelikan. Hingga suatu hari, sebuah kejadian membuat mereka be...