19. Dilamar?

1.7K 273 24
                                    


Hati, bagaimana kabar lo?
Baik-baik aja?
Atau sejengkal menuju rontok, karena terpaan badai jatuh cinta ini?

Jangan pernah..

Karena gue nggak akan pernah mengijinkan virus seperti itu merusak semuanya.

Cukup beberapa hari kegilaan gue.
Beberapa hari kelakuan aneh bin ajaib gue..
Dan gue pastiin ini yang terakhir..

Yah, ini yang terakhir..

*******

"Nggak usah sok cool deh, kak." Tiba-tiba suara bunda terdengar. Al yang sedang serius menata hatinya melengos, membuang pandangan ke arah tembok. Ilang deh, nawaitu gue balik cool lagi.

"Cool? coolkas?" Sahut El sambil meneguk susunya di mini bar.

Ck, si cantolan kemoceng ikutan aja.

"Kalo jatuh cinta ya jatuh cinta aja, nggak usah gengsi-gengsian." bunda duduk di samping Al sambil memakan potongan buah di piring saji.

"Kayak dulu nggak pernah jatuh cinta aja... Sama Alysa juga gitu, kan?"

"Ya beda lah, Bun...." Sahut Dul yang baru saja turun dari lantai dua. "Dulu kakak berani ngomong, ceweknya juga nyeruduk, terus awalnya temenan, jadi nggak pake jaim-jaiman."

"Emang si Yuki bukan temen, kak?"

"Bunda... Mulai, deh."

"Ah, biasanya juga cerita."

"Ini beda... "

"Beda apanya?"

"Yuki... Nggak tertarik sama Al, Al bisa lihat dari matanya."

"Emang di mata ada kacanya, kak?" Dul tiba-tiba jongkok di depannya. Iissshh... Bocah gondrong... di tepuknya jidat adiknya kesal.

"Ada cowok lain yang Yuki sukain."

"Hahahahaha. Kuwalat." El ngakak.

"Hus! El, nggak boleh gitu." bunda melotot ke arah anak keduanya.

"Yang nyukain kalah sama yang ngelamar... Gimana kalo bunda lamarin?" buda mengangkat-ngangkat alisnya. Seketika mata ketiga anaknya membulat.

"Bunda sehat?" El yang langsung berlari kearah bundanya bertanya excited.

"Sehat, lah... Bunda nggak pernah seserius ini."

"Bunda jangan bikin Al takut, deh."

"Liat aja nanti!" bunda langsung pergi setelah membuat tiga anaknya kaget. Al yang paling kaget di antara mereka sama sekali tidak berkutik. Di lamarin? Di kira ngelamar cewek itu kayak makan kacang? Kupas, makan, habis.

"Trus gue gagal, dong, ngerebut kak Yuki?" El berjalan malas menuju kamar.

"Marsha lo kemanain, kak?" tanya Dul.

"Marsha yang mana, yah? Oh iya.. Marsha kan cewek gue.."

"Huuuhhh... Curut!" Al melempar sandal rumahnya kearah El. Membuat mbok Win tertawa melihat kelakuan konyol mereka.

*******

Selang beberapa hari. Lagi-lagi Al rebahan sambil melamun. Menatap langit-langit kamarnya dengan hati gundah. Dia sama sekali tidak punya alasan apapun untuk bertemu Yuki sekali lagi. Bagaimana mungkin dia bisa tenang? Apalagi dia tahu sekali si abang es kelapa muda itu berencana kerumah Yuki bersama adiknya. Duh... Tambah galau.

Nawaitu mau cool dan nggak peduli lagi jelas nggak bisa. Jadilah sebatas wacana.

Akhirnya, Al mondar mandir nggak jelas di dalam kamarnya.

✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang