8. To Be Broken Heart

1.7K 276 22
                                    


Al melempar pantatnya di jog mobil. Fiiuuh... Benar-benar hari yang melelahkan dan menyebalkan. Dihidupkanya mesin, kemudian segera melajukan mobil dengan kecepatan sedang membelah jalanan Jakarta.

Jujur, ia sama sekali tidak suka dikerumuni banyak gadis di sekitarnya. Apalagi mereka berdesakkan sambil berteriak-teriak tidak jelas memanggil namanya. Telinganya sakit. Belum lagi beberapa cakaran yang entah sengaja atau tidak mereka hadiahkan. Meninggalkan beberapa tanda merah dan goresan perih.

Satu lagi yang membuatnya kesal. Gadis itu. Sebenarnya apa, sih, tujuannya? Dua kali ponselnya sampai jatuh gara-gara tertabrak badan dempalnya. Mana bisa Al memperkirakan kehadiran kudanil macam dia di saat-saat seperti itu?

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam ketika mobilnya sampai di depan rumah bunda. Lebih enak tidur disini saat ia libur nge-dj daripada tidur di rumah ayahnya. Terasa tenang. Pantas saja adiknya, Dul, betah sekali menyendiri di sini. Dul bilang rumah bunda tempat bermeditasi dan menyendiri yang tepat. banyak karya yang bisa ia ciptakan di sini.

PIK... PIK...

Bunyi keylock mobil Al menggema di tengah kesunyian blok perumahan. Al berjalan sedikit menyeret, benar-benar kepayahan menuju kamarnya. Tidak boleh ada yang mengganggunya, ia harus tidur sesegera mungkin. Badannya serasa remuk setelah jadwal padat seharian ini.

Tapi, tunggu dulu. Apa ini? Tangannya merogoh-rogoh isi jaket yang baru saja hampir dia lepas. Selembar kertas, bon cafe yang lupa ia buang, kah?

Perlahan dibukanya lipatan kertas berwarna putih itu. Seketika matanya membulat setelah membaca isinya.

Honey creme, Lt 2 south skywalk PIM, besok 19.30
Yuki Alena

Yuki Alena? Dari mana kertas ini datang? Ataukah...

Pikiran Al kembali teringat pada gadis dengan pakaian tertutup, topi dan kaca mata hitam yang menabraknya tadi. Apa hubungan cewek bantet itu dengan Yuki? Atau, jangan-jangan ini memang cuma akal-akalannya Yuki saja untuk menarik perhatiannya? Menggunakan fans untuk mendekatinya?

Al mendecak kesal. Seketika hilang rasa ngantuknya. Diingatnya kembali kejadian beberapa hari yang lalu ketika ia dan teman-temannya datang ke sebuah cafe. Tiba-tiba saja Yuki muncul, kemudian menghabiskan segelas penuh minuman Atta.

Belum lagi kejadian di Bandara tempo hari. Mbak-mbak yang menabraknya hampir sama perawakannya dengan gadis tadi. Bukankah ini kebetulan yang cukup aneh?

Tapi untuk apa seorang Yuki Alena memanfaatkan orang lain demi mendekatinya? Demi popularitas, sebagai aktris yang karirnya hampir tenggelam?

Nggak, tentu saja bukan. Yuki jelas memiliki kelas sendiri di dunianya. Fans-nya tidak main-main setia dan banyak. Dia juga jarang sekali terkena gosip, dan jelas Yuki type gadis yang terkesan easy going. So, apa yang mendasari gadis itu melakukan hal ini Untuk jadi more famous? Ah, terlalu banyak pertanyaan di kepalanya. Mungkin dia pikir Al pemuda bodoh yang tidak bisa membaca kelicikan orang lain? kalau begitu, dia sudah salah!

Al menyelonjorkan kakinya di atas sofa. Otaknya harus segera dibersihkan. Yuki seperti virus trojan yang begitu saja masuk karena perasaannya pada Alysa belum sempat ia upgrade.

Ngomong-ngomong soal Alysa, bagaimana kabar kekasihnya itu sekarang? Setelah masalah ini selesai, dia harus buru-buru mencari gadis itu. Al tidak ingin kehilangan Alysa. Karena beberapa hari ini Alysa serasa lenyap di telan bumi.

********

Akhirnya, setelah dilema berkepanjangan, Al memutuskan untuk pergi. Melihat gadis itu duduk dengan tenang di meja Cafe membuatnya semakin muak.

✔️Tembok Vs Mercon (I Don't Know , I love U) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang