"Kerahkan semua speed boat sekarang!" Kondou berteriak. "Toshi! Gintoki! Kagura! Speed boat nomor tiga!"
"Sasaki!" Hijikata berteriak. Sasaki berlari menghampiri Hijikata dan Mitsuba yang berada di pelukan Hijikata. "Bawa Mitsuba ke markas. Aku minta ruangan Mitsuba dijaga tiga orang!"
"Baik!" Sasaki menatap Mitsuba yang tubuhnya gemetar hebat. "Nyonya Hijikata, ayo..."
"Sougo..." mata Mitsuba terbelalak. Wajahnya pucat. Hijikata bisa merasakan tubuh Mitsuba lemas. "Sougo..."
"Aku akan ke sana," Hijikata menatap wajah Mitsuba. "Aku pastikan dia selamat. Dia harus selamat."
Mitsuba terhuyung ke pelukan Sasaki. Hijikata berbalik dan berlari menyusul Kondou, Gintoki, dan Kagura yang sudah berada di atas speed boat.
"Toshi!" Mitsuba berteriak. Hijikata mendengarnya, tapi dia tidak punya waktu untuk menenangkan Mitsuba. Pikirannya tertuju pada Sougo yang berada di dalam kapal yang baru saja meledak.
Hijikata melompat ke atas speed boat dan speed boat langsung melaju dengan kecepatan penuh menuju kapal yang meledak.
"Oi, Kondou-san," Gintoki menggenggam bahu Kondou dari belakang. "Kenapa aku ikut? Aku mau ke toko buku untuk membeli Jump."
Kondou menarik Gintoki dan mengangkatnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya menunduk ke pinggir speed boat, membuat kepala Gintoki nyaris mengenai permukaan air.
"Mau kutenggelamkan kepalamu di sini dengan keadaan speed boat sedang melaju?" tanya Kondou dengan nada serius.
"Tidak, Gori-san," jawab Gintoki.
Pandangan Gintoki menatap Kagura yang berdiri di belakang sopir speed boat. Namun, Gintoki memutuskan untuk tidak menyapanya.
Speed boat yang ditumpangi Kondou dan yang lain pun tiba di samping kapal. Tiga buah tangga yang terbuat dari tali dilempar oleh tiga anggota Shinsengumi dari geladak. Kondou dan yang lain pun memanjat tangga tersebut.
Sesampainya di atas, keadaan benar-benar kacau. Api di mana-mana, beberapa bagian kapal juga terlihat hancur berantakan.
"Tiga ledakan terjadi, Kyoukuchou," Tetsuro Iwao, salah satu anggota Divisi Satu melapor pada Kondou. "Satu dari lambung kapan, satu dari ruang kendali, dan satu lagi dari haluan."
"Kapal kemungkinan akan tenggelam, Kyoukuchou," Kichirou Shuji yang juga anggota Divisi Satu turut melapor. "Kita akan mengalami apa yang dialami oleh Jack dan Rose saat Titanic tenggelam."
"Evakuasi semua awak kapal, periksa setiap orang, ada yang menyamar di sini," kata Kondou. "Mana Sougo?"
"Terakhir dia bersama Yamazaki, Kyoukuchou. Mungkin, dia ada di lambung kapal," jawab Tetsuro.
Kagura hendak berlari menuju lambung kapal yang pintunya masuknya sudah dijilat api. Namun, Gintoki menarik tangan Kagura.
"Lepaskan!" Kagura berusaha melepaskan genggaman Gintoki.
"Jangan bodoh, Kagura," kata Gintoki. "Biar Hijikata yang masuk ke dalam."
"Kau ingin aku terbakar!?" teriak Hijikata. "Shuji, padamkan api! Tetsuro, cari Yamazaki!"
"Baik!" Shuji dan Tetsuro pun pergi.
Tiba-tiba, seseorang menampakkan diri dari pintu menuju lambung kapal dan melewati api. Orang itu membawa tongkat, dan mengenakan takuhatsugasa di kepalanya. Di belakangnya, sekumpulan orang mengikutinya berjalan keluar dari pintu tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life After War 2
FanfictionKomitmen Sougo kepada Shinsengumi tak bisa diganggu gugat. Sougo menerima untuk ditugaskan di sebuah pulau di luar kota. Konsekuensinya, dia harus meninggalkan Kagura.