Sougo berjalan memasukki markas besar Shinsengumi dan menguap. Padahal, baru pukul 20.12.
"Selamat malam, Taichou!" tiga anggota Shinsengumi yang sedang merokok di halaman depan markas menyapa Sougo dan memberinya hormat.
"Ya, ya," Sougo melambai pada mereka. "Kondou-san sudah pulang?"
"Sudah, Taichou! Sekitar 10 menit sebelum kau pulang!" kata seorang pria dengan rambut cepak lengkap dengan janggut tipisnya.
"Oke, aku masuk dulu," kata Sougo seraya melambai ke arah ketiga anggota.
"Baik, Taichou!" sahut ketiganya.
Sougo berjalan malas menuju kamarnya. Sebelumnya, ia harus melewati ruang kerja Hijikata terlebih dahulu untuk mencapai kamarnya.
Ruang kerja Hijikata terbuka lebar. Hijikata berada di sana, ia duduk di depan tumpukkan laporan yang harus ia selesaikan dengan segera. Sasaki berada di ruangan itu bersamanya, sambil memilah-milah kertas laporan yang harus diberikan pada Kondou.
"Ah, konbanwa, Hijikata-san, Sasaki-san," Sougo masuk ke dalam ruangan dan berdiri di samping Hijikata. "Masih bekerja, Oni no Fukucho?"
"Diam kau, Sougo," kata Hijikata sambil mengisap rokoknya. "Aku belum menerima laporanmu sejak minggu lalu."
"Kayaknya hilang," jawab Sougo sambil berjalan ke arah lemari es yang terbuat dari kaca di belakang Hijikata.
"Kisama," Hijikata berdecak. "Minta Yamazaki untuk mencarinya di kamarmu."
"Ya, ya, nanti," kata Sougo sambil mengambil minuman kemasan rasa pisang. "Sudah bertemu aneue hari ini?"
"Aku makan siang dengannya tadi."
"Di rumah?"
"Ya."
"Pantas kamar aneue berantakan."
"Aku tidak melakukan apapun selain makan siang, bagero."
"Baguslah," Sougo berjalan ke arah teras. "Kapan aku harus fitting baju untuk pernikahan?"
"Minggu depan saja bersama Gintoki dan Tsuki. Kau dan Kagura, berdua."
"Tokonya yang direkomendasikan Otae-san?"
"Ya. Kita kemarin juga fitting di sana untuk pernikahan Kondou-san."
"Ya sudah, aku tidur dulu," Sougo berjalan keluar ruangan. "Oyasumi."
"Oyasumi," Hijikata dan Sasaki menjawab bersamaan. Sougo pun menghilang dari pandangan Hijikata dan Sasaki.
"Fukucho, kau masih saja dingin pada Sougo-san," kata Sasaki tiba-tiba sambil memberi tanda pada setiap laporan dengan pensil.
"Dia juga dingin padaku," kata Hijikata sambil menandatangani sebuah laporan. "Laporan ini tidak ada yang perlu direvisi."
Hijikata menaruh kertas yang baru dia tandatangi ke sampingnya. Kertas itu pun diambil Sasaki dan disusun rapi di sebelah kirinya.
"Hubungan kalian seakan tak pernah membaik, Fukucho. Padahal, sebentar lagi kau menikahi kakaknya," ujar Sasaki.
"Hubungan kami akan terus seperti itu, Sasaki. Dan tak ada yang bermasalah dengan itu," jawab Hijikata. "Cepat sedikit. Jarimu lambat."
Sasaki mengangguk dan kembali memperhatikan kertas yang berada di depannya. "Seperti apa rasanya menjelang hari pernikahanmu, Fukucho?"
"Biasa saja," jawab Hijikata sambil membuang abu rokok ke dalam asbak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life After War 2
FanfictionKomitmen Sougo kepada Shinsengumi tak bisa diganggu gugat. Sougo menerima untuk ditugaskan di sebuah pulau di luar kota. Konsekuensinya, dia harus meninggalkan Kagura.