Chapter 5

721 57 9
                                    


Sougo berkendara arah blok N. Sebelumnya, dia menurunkan Yamazaki di blok O karena dia harus memantau pergerakan seorang pria yang diduga seorang bandar narkoba.

Beberapa jam sebelumnya, Sougo mempersilakan Yamazaki untuk membawa mobil patroli seorang diri untuk makan siang. Sougo makan siang di sebuah warung ramen di blok D bersama Kagura. Mereka bertemu di sana dan Kagura membawa Sadaharu ikut serta.

Handphone Sougo berbunyi. Dia mendapat pesan singkat dari Hijikata.

Aku sudah di blok N. Kopi?

Sougo pun membalasnya.

Jangan yang murah.

Sougo meletakkan handphone-nya di kursi penumpang dan melesat untuk menjemput Hijikata.

Sougo tiba dan melihat Hijikata sedang merokok di luar mini market. Sougo memberhetikan mobilnya dan Hijikata pun masuk ke dalam mobil.

"Mau kemana kita?" tanya Sougo sambil menjalankan mobil.

"Kita ke blok M. Aku ingin menemui informan. Dia bilang dia tahu beberapa orang yang menyelundupkan narkoba ke Kabukicho," kata Hijikata sambil menyerahkan kopi kaleng pada Sougo.

"Ini kopi murah, Hijikata-san," kata Sougo sambil memperhatikan kaleng kopinya.

"Bersyukurlah, Sougo," jawab Hijikata sambil membuka kaleng kopinya.

"Kopi ini semurah harga dirimu," Sougo membuka kaleng kopinya dan menenggaknya. "Rasanya benar-benar murah."

"Kau ingin ujung pedang Muramasha-ku menusuk pantatmu, Sou-chan? Eh, apa ini?"

Hijikata melihat kantung plastik berisi cokelat di jok belakang ketika ia mau meletakkan Muramasha-nya di sana.

"Ah, punya Kagura," Sougo menepuk dahinya. "Aku membelikan untuknya sebelum makan siang."

Hijikata melihat jam digital yang berada di atas radio mobil. "Masih ada setengah jam. Antar saja ke rumahnya."

Sougo memutar balik secara mendadak. "Oke."

"Kau melanggar lalu lintas, bagero!" kata Hijikata sambil memegangi rokoknya yang nyaris jatuh dari mulutnya.

"Ambilkan handphone-ku yang kau duduki itu," pinta Sougo.

Hijikata menyerahkan handphone Sougo dan Sougo menekan angka 1, speed dial-nya untuk Kagura.

"Darin!" sapa Kagura di telepon. "Ada apa?"

"Aku mau mengantar sesuatu untukmu. Kamu di rumah?"

"Iya! Tebak siapa yang datang!" suara Kagura terdengar bahagia.

Sougo mengernyitkan dahinya. "Siapa?"

"Moshi moshi, Sou-chan. Apa kabar?"

Sougo terdiam sebentar. Wajahnya mendadak kesal.

"Kamui," bisik Sougo pada dirinya sendiri.

Life After War 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang