Bagian 12

3.8K 262 5
                                    

Radit memerhatikan punggung Alesha yang sedang fokus menyirami tanaman di halaman depan. Bayangan Alesha seolah sedang menari-nari dikepalanya, terutama wajah Alesha saat tersenyum, menurutnya itu sangat manis. Otaknya tidak bisa menahan langkahnya yang perlahan berjalan mendekati gadis tersebut.

"Al.." Alesha terlonjak kaget dengan kedatangan Radit yang tiba-tiba.

"Eh, Kak Radit. Ngapain Kak?" ucap Alesha yang kembali fokus dengan tanaman dihadapannya.

"Nggak, ini... Aku gak ada kerjaan. Jadi aku pengen ngobrol aja sama kamu."

"yaudah, boleh kok. Biar bunganya subur karna liat orang ganteng. Hehehe...." kekeh Alesha. Bahkan hal sederhana tersebut bisa membuat Radit salah tingkah dengan pipi yang memerah.

"Kamu kan udah SMA, kelas berapa?" tanya Radit memulai obrolan.

"kelas dua kak." Radit hanya memgangguk paham.

"Eum... Kak, ada yang pengen aku tanyain dari dulu..."

"udah, tanya aja." Alesha melihat keadaan sekitar terlebih dahulu kemudian berdiri lebih dekat dengan Radit.

"Bos Gilang rentenir ya? atau koruptor?" tanya Alesha sambil berbisik pada Radit.

"Kok kamu nanya nya gitu?" ucap Radit sambil terkekeh.

"yaudah aku jelasin." Alesha mengambil posisi siap untuk mendengarkan.

"Pasti kamu heran kan, diusia Gilang yang terbilang masih muda, ia bisa menjadi seperti ini." Alesha mengangguk cepat membenarkan. "Sebenarnya, ini semua warisan papa Gilang. Papa Gilang sudah tidak sanggup untuk ngejalanin bisnisnya. So, dia nyuruh Gilang untuk ngelanjutin. Toh, Gilang anak tunggal." jelas Radit.

"sejak kapan Kak?" tanya Alesha.

"Sejak umur Gilang 19 tahun."

"Berarti udah dua tahun dong." tebak Alesha.

"Udah tiga tahun." ralat Radit.

"Lah? Kak Radit bilang umur Bos Gilang beda satu tahun sama Kak Radit. Terus umur Kak Radit kan 20 tahun, berarti Bos Gilang 21 dong. Jadi 21 kurang 19 kan dua tahun Kak.." Jelas Alesha sambil menghitung dengan jarinya.

"Pinter." ucap Radit sambil mengacak rambut Alesha.

"Sayangnya Gilang baru aja ulang tahun tiga hari yang lalu. Jadi 22 dikurang 19 kan tiga tahun." Alesha mengangguk paham.

"Terus Kak Radit ulang tahunnya kapan?" tanya Alesha yang membuat Radit terpaku. Baru kali ini ada yang menanyakan ulang tahunnya.

"Lusa." Alesha melotot tidak percaya, lusa adalah hari ulang tahun Radit.

"Wah, bentar lagi dong." Radit hanya mengangguk sambil tersenyum. Alesha kemudian memetik beberapa bunga lalu diikatnya dengan rumput panjang yang ada disana.

"ini Kak, kadonya." Ucap Alesha sambil menyodorkan bunga yang baru saja ia rangkai.

"Kok cepet banget ngasihnya?" ucap Radit sambil menerima bunga tersebut dengan senyum yang sangat lebar yang dijamin akan membuat seluruh pembantu dirumah itu menjerit histeris.

"Biarin, kali aja lusa Alesha gak sempat ngasih. Jadi sekarang aja."

"Makasih ya.." ucap Radit tulus sambil mengacak rambut Alesha.

Gilang yang sejak tadi melihat keduanya dari lantai dua hanya menatap mereka tajam dengan kaleng soda yang sudah tidak terbentuk lagi ditangannya.

"Eh bocah! Lo udah nyium gue, terus lo goda temen gue?! Dasar bocah jaman sekarang!" teriak Gilang yang ditujukan pada Alesha. Untung saja saat itu tidak ada orang disana, dan tentu saja Alesha dan Radit tidak dapat mendengarnya karena jarak mereka cukup jauh.

Prison And You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang