Disinilah mereka bertiga, Dimas, Alesha, dan Gilang. Mereka sudah berada di Jakarta, rumah mereka yang sebenarnya. Jangan tanya kemana Radit, ia sudah pasti diikat oleh Gilang dikursi kantor untuk menggantikan Gilang selama ia berada di Jakarta.
"My home.... I'm coming...!!!" teriak Dimas sambil merentangkan kedua tangannya.
"Dia bukan temen gue.. Iya, bukan kok. Gue nggak kenal sama sekali." ucap Alesha pada setiap orang yang lewat didekatnya sambil menutupi setengah wajahnya.
Gilang hanya terkekeh kemudian merangkul Alesha untuk mengantarnya pulang kerumah.
"Dimas, kamu pulang naik taksi." ucap Gilang lalu meninggalkan Dimas sendiri. Dimas menatap dua orang tersebut yang sedang berjalan menjauhinya dengan tatapan dramatis.
"Jomblo mah bebas." ucap Dimas lalu berjalan meninggalkan bandara tersebut.
***
"Bunda..." panggil Alesha sambil berlari memasuki halaman rumahnya. Rena terkejut saat membuka pintu dan mendapati putrinya yang telah kembali tanpa mengabarinya terlebih dahulu.
"Alesha?! Kamu pulang kok nggak bilang-bilang?" tanya Rena sambil memeluk Alesha. Alesha hanya cengengesan menjawab pertanyaan Rena.
"Gilang?" Ucap Rena saat menyadari Gilang yang sejak tadi berada disana.
"Tante Rena." Balas Gilang sopan sambil menyalimi tangan Rena.
"Ayo, masuk dulu." Suruh Rena yang langsung diangguki oleh keduanya.
"Kamu kok pulang mendadak?" tanya Rena saat mereka sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Aku dipecat Bunda."
"Kamu dipecat? Atstaga, kamu pasti malas-malasan kan?" tuduh Rena langsung yang membuat Alesha berdecak.
"Selain itu, Lena kan juga mau nikah." Ucap Alesha enteng.
"Nikah?" Beo Gilang dan Rena bersamaan.
"Kalian belum tau?" Kedua orang tersebut menggeleng tanda tidak tahu.
***
Suasana salah satu gedung yang dikhususkan untuk acara pernikahan terlihat sangat ramai. Para tamu undangan terlihat sangat glamour dan mewah dengan balutan pakaian yang berwarna dominan putih. Tema pernikahan Lena memang dirancang serba putih, dan para tamu diharuskan memakai setelan putih seperti yang telah tertera di undangan pernikahannya.
Dihalaman gedung tersebut dipenuhi oleh berbagai macam mobil dan motor milik para tamu. Bagian depan gedung tersebut dihiasi oleh mawar putih dengan dua orang pengawal dengan pakaian yang juga serba putih. Mereka membagi-bagikan mawar putih kepada setiap tamu yang hendak memasuki gedung sebagai tanda terima kasih.
Alesha memasuki gedung tersebut sambil merangkul lengan Gilang. Dibelakang mereka juga ada Rena yang berjalan disamping Radit yang entah kapan datangnya.
"Lang... kalo lo nikah, temanya kayak gini juga yak, gue suka." bisik Radit dari belakang Gilang.
"Emang gue mau nikah sama lo? Kok lo yang nentuin?" Radit hanya cemberut seperti anak kecil yang tidak diberi permen.
"Jadi mau nikah sama siapa?" Tanya Alesha.
"Kamu." jawab Gilang dengan ekspresi yang diimut-imutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prison And You (Completed)
Teen FictionAlesha, gadis SMA blak-blakan yang harus menanggung tuduhan atas nama ibunya dengan menjadi korban penculikan ditengah-tengah liburan singkatnya. Ia dipaksa menjadi pembantu oleh Bos besar yang bertanggung jawab atas penculikannya. Tidak tahu jalan...