Ngejailin Raja adalah salah satu hobby Nial.
Nial memang sengaja pergi duluan karena tak punya uang untuk membayar makanannya dan teman temannya walaupun dirinya sudah berjanji dirinya yang membayar tapi berhubung ada Raja yang datang terakhir. Nial mempunyai ide agar Raja saja yang membayar, dan berhubung Raja sedang berdebat dengan Adinda dengan mudahnya bisa lari tanpa dicegah Raja. Nial menarik tangan Chintya kedalam kampus dan kekelasnya.
Alam dan Vino sudah pulang duluan, kalo Raja pasti sibuk dengan rapatnya lagi pikir Nial.
"Al" ucap Chintya menghentikan langkahnya, membuat Nial pun ikut menghentikan langkahnya.
"kenapa?" tanya Nial menghadap sampingnya, menatap gadis yang berada dalam rangkulannya.
"belom bayar makanannya sama minumannya" ingat Chintya. Nial tertawa mendengar ucapan Chintya, bukannya menjawab, Nial menarik Chintya untuk melanjutkan langkahnya.
"biar Raja aja yang bayar, duit dia lebih banyak dari gua"
"tapi kan tadi lo bilang lo yang traktir mereka"
"kalo ada Raja, kenapa harus gua ha ha ha"
"terus ini kita mau kemana?" tanya Chintya, karena Nial mengajaknya menaiki tangga untuk kelantai atas.
"kekelas"
"terus gua?"
"iya ikut juga, daripada lo cengo kek kambing conge diluar" Chintya hanya mengangguk.
Saat sudah didepan kelas. Nial membuka pintu kelas terlihat tidak ada dosen yang mengajar, seisi kelas melihat Nial membawa gadis yang tak mereka kenal. Tak pernah mereka liat. Nial menarik Chintya untuk duduk dikursi yang biasa Vino duduki.
"siapa Al?"
"cewek" pundak Nial dipukul Chintya
"lo emang cewek kan? kok gua dipukul?" tanya Nial
"dapet dari mana Al?"
"warung tenda" jawab asal Nial lagi kepada temen kelasnya
"serius dih" nial berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah depan kelas, seisi kelas memperhatikannya serius.
"nama dia, Chintya Raline Sonya, panggil Chintya aja" seisi kelas menghadap belakang terdapat Chintya sedang duduk dengan senyum canggung kepada seisi kelas.
"mulai besok dia bakalan jadi temen kelas kita, besok dia udah mulai kuliah"
"jangan ada yang berani ganggu dia, kalo kalian gak mau berurusan sama gua, Alam, Raja atau Vino" lanjut Nial, seisi kelas mengangguk.
"oke makasih" Nial berjalan kearah belakang tempat duduknya, saat sudah duduk, rambutnya dijambak Chintya.
"aw sakit monyet" teriak Nial.
"sok banget jagoan lo"
"disini gak ada yang berani sama gua berempat, kalo lo, gua kenalin kayak tadi otomatis gak ada yang berani juga sama lo"
Chintya melepaskan tangannya dari rambut Nial.
"kenapa pada takut sama kalian?"
"pertama, Alam : cowok sok jual mahal, entah kenapa anak kampus gak ada yang berani sama Alam"
"kedua, Raja : president BEMFE, Raja sangat berkuasa untuk anak Ekonomi, jadinya gak ada yang berani"
"ketiga, Vino : cowok pintar dikelas ini, IPK paling tinggi dikelas, harusnya Vino masuk kelas unggulan tapi dia pindah kelas karena mau bareng gua, Alam sama Raja. tiap ada tugas dari dosen, Vino selalu bagi bagi jawabannya, jadi anak kelas ini sangat patuh sama Vino"
KAMU SEDANG MEMBACA
Empat Sekawan
RomanceAlam Leonardo Damari / cowok paling misterius karena sangat sulit di tebak. Biarpun tampangnya cool dan acuh tak acuh sebenarnya dia sangat perhatian pada sosok cewek yang dia sayang. Raja Dilano Ganendra / paling populer diantara 3 temannya. Suka t...