27. 4-SEMECIN

346 28 3
                                    







Saat ini Alam dan Stefie sedang dalam perjalanan pulang kerumah stefie menggunakan mobil Stefie. Alam terus menguap selama perjalanan. Stefie yang melihat Alam menguap meminta dirinya saja yang mengantar Alam pulang, tetapi kembali pada keras kepala Alam. Alam menolak untuk diantar pulang.


"Lam, kamu nguap terus. Kamu pasti masih capek. Langsung kerumah kamu aja." Pinta Stefie, Alam menggeleng kepala cepat.



"Nggak usah sayang. Aku mau anter kamu pulang dulu, baru aku pulang."



"Aku bisa kok pulang sendiri."



"Iya aku tau kamu bisa, tapi aku nggak mau tau."



"Lam, jangan keras kepala deh." Stefie mulai kesal dengan keras kepala Alam.



"Sayang, jangan bawel deh."



"Aku marah nih!" Ancam Stefie dengan ia melipat kedua tangannya di depan dadanya.


"Kayak bisa aja." Ledek Alam, Stefie berdecak kesal karena ia sudah kalah.



"Kalo bisa gimana?" Tantang Stefie.



"Jago!"



"Aku benci kamu!" Bentak Stefie dengan suara tinggi dan itu membuat Alam terkejut.



"Jangan bicara dengan nada begitu, aku nggak suka." Ingatkan Alam santai tapi terdengar menyeramkan dan tanpa sadar Alam mencengkram stir mobil. Stefie yang melihat perubahan sikap Alam langsung diam mengalihkan pandangannya keluar jendela.


Akhirnya mereka keluar tol lalu menuju rumah Stefie yang terlihat padat tetapi tidak macet. selama itu pula mereka saling diam tidak saling berbicara hanya ada suara helaan nafas mereka. 15 menit mereka sudah sampai dirumah Stefie. Alam memasukkan mobil Stefie kedalam bagasi. lalu mereka keluardari mobil.



"Aku langsung pulang." Pamit Alam menatap Stefie sedangkan Stefie menjawab dengan anggukan kepalanya.

Empat SekawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang